#21

236 4 0
                                    


"iya pah"
"iya walaikumsalammm" hanya itu yang aku dengar atas percakapan mama di telfon

"papah ya mah?"
"iya sayang, papa sakit di sana"
"hah sakit? Terus?"
"ini mama lagi pesen tiket besok mama ke aceh ya kamu jaga rumah"
"yah mendadak banget kinara ikut ya"
"kamu jaga rumah sayang udah besar ikut terus lagian mama juga belum tau pulang nya kapan"

Aku menghela nafas karna ingin ditinggal sendirian dirumah,
"nanti mama transfer biar kamu belanja untuk isi kulkas selama mama gakada ya"
"iya deh mah"
"berangkat jam berapa mah?"
"besok jam 9"
"yaudah mama istirahat ya kinara ke kamar dulu,night mah" ucap ku menutup pintu kamar mama pergi ke kamar ku untuk tidur

~~

Aku sedang menunggu mama ku berdandan di dalam kamar untuk bersiap pergi ke aceh, terasa handphone ku bergetar di dalam tas ku, hah arin?
"halo rinn.. "
" wey dimana lo"
"dirumah sih ini"
"jalan yok"
"lo di semarang??"
"iya nih, ayok jalan"
"yaudah jam 10 gue nganterin mama gue ke bandara dulu"
"ok tar gue wa lokasi ya"

Arin mematikan ponsel nya tanpa memberi salam, dasar teman laknat haha, tak lama dari itu mama keluar dengan beberapa koper
Kami berangkat menuju bandara dengan lagi lagi taxi online

"hati hati ya mah"
"iya sayang,salam sama albafi ya"
"iya mah,see you mah"
"see you sayang"

Kami berpisah di bandara  aku melepas mamaku sampai hilang di pandangan ku aku bergegas melangkah menuju taxi yang menunggu ku di parkiran
"pak cafe oizon ya"
"iya mbak"
"agak cepat ya pak"

Tanpa banyak bicara supir taxi itu melajukan mobil dengan cepat dan gesit
Selama di perjalanan arin sibuk menelfon ku karna ia sudah menunggu disana
Sesampai nya aku turun dari mobil aku langsung berjalan cepat memasuki cafe tersebut untuk mencari arin

"woy" ucap ku mengagetkan gadis itu yang tampak duduk sendiri
"gila lama bangettt"
"ya sory gue bilang kan gue ke bandara dulu"
"pesen dulu deh"

Aku mencari pelayan kafe itu yang langsung datang begitu aku menatap nya
"yogurt ice ya mba satu"
"mohon ditunggu ya mba" aku tersenyum ramah dengan pelayan yang hendak pergi

"kapan kesini sih" tanyaku kepada arin
"semalem, mau ngambil akte kelahiran ada perlu disana"
"gak lama dong disini"
"lusa udah ke jakarta lagi gue"
"lo gak ngabarin sisil"
"sibuk tuh bu guru"
"hahaha"
"gue kangen banget masa masa kuliah, kangen liburan bertiga"

Sudah tak bertemu sekali nya bertemu kami berdua lupa akan waktu, kami menghabiskan waktu untuk sharing berdua  sampai sore hari

"lo habis ini mau kemana?"
"ke danau yuk"
"danau haha masih ada tuh danau?"
"udah ayok"

Di dalam mobil pun tak berhenti kami berbincang bincang tertawa bersama melupakan masalah kami sebagai orang dewasa, hari ini pun dari pagi sampai sore tak ku lihat batang hidung albafi ntah lenyap kemana laki laki itu

Kami sampai di taman sekaligus danau tempat kesukaan ku, tampak lebih renta dari 4tahun yang lalu, rumput nya yang mulai rimbun fasilitas tua dan mulai rusak
"saksi bisu kehidupan lo nih nar" ucap arin memamdang sekitar danau

"makanya walaupun tambah gak keurus gini,gue masih sering kesini"

"tapi kenapa gak di urus lagi ya,padahal kalo tempat ini di olah lagi bakal bagus"

"udah jarang anak anak kecil yang main disini rin, mereka lebih pilih main gadget dirumah"

Arin mengiyakan apa kataku, sudah sekian lama kami tidak menikmati senja berdua sejak arin tinggal di jakarta

Malam pun datang kami hendak pulang seperti biasa arin mengantar ku pulang sampai kerumah lalu ia melaju pulang, sepi sekali suasana rumahku aku langsung memasuki kamar ku, padahal aku pulang belum terlalu malam tapi mataku terasa berat sekali

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang