#27(perpisahan)

237 9 0
                                    

Hari ini adalah tepat satu bulan albafi berhenti dari ku sedang kan aku masih terus berjalan pura pura tak tau bahwa dia tidak lagi ada di belakang ku dia telah berhenti jauh dari aku berjalan

Pertanyaan pertanyaan mama yang mengatakan mengapa albafi tidak dtang semenjak mama pulang dari aceh aku tidak mampu lagi menyangkal aku terpaksa menceritakan bahwa albafi hilang kabar dan slalu tak bisa ku temui

Sebulan hanya menghabiskan waktu dirumah membuat ku semakin jenuh dan kesal bukan nya aku mulai terbiasa malah luka itu semakin dalam
Tiba tiba ada pesan masuk melalui nomer baru ke handphone ketika aku sedang duduk di depan kolam ikan rumah ku "temuin aku di danau" apa mungkin ini pesan dari albafi? Mengapa ia menyuruhku ke danau yang sudah lama tak ku datangi lagi karna sudah menjadi tanah lapang dengan rumput yang rimbun menutupi danau
Aku buru buru melajukan mobil ku dengan gemetar,
Kini aku sudah mendapat mobil dari papa ku hadiah rilis nya novel kedua ku

Aku sampai di danau dan langsung berlari mencari keberadaan nya laki laki itu
Itu dia bahu ku,itu dia tubuh yang pernah meredakan tangisku,itu dia pria yang ku temui tanpa sengaja 4tahun yang lalu aku merindukan nya namun tak mampu,aku menghapus air mataku karna takut di bilang lemah dan bersiap untuk bicara yang kini aku berada persis 1meter di belakang nya

"Kamu kemana aja"

"Kerja"

"Kalau kerja kamu jadiin alasan untuk menghindar dari aku, aku berdoa untuk kamu sehat selalu biar giat kerjanya"

"Kenapa kamu masih bertahan,padahal kamu udah tau semua nya"

"Iya,aku tau tanpa kamu kasih tau"

Dia masih diam masih menatap danau di depan nya dia bicara tanpa menoleh kan pandangan nya,seberubah itu kah dia sampai tak ingin lagi memandang ku
"Dia siapa fi" ucapku lirih
"Pacarku"
"Lalu kamu anggap aku apa"
"Rumah"
"Rumah? Sampai kamu bebas pergi dan kembali gitu aja??

"Mencintai kamu harus membuat aku mencintai hal hal yang aku benci nar dan sekarang aku coba untuk jadi diri aku yang dulu"

"Albafi yang dulu gak ada clup malam,kamu tega fi"

"Nar jangan berlebihan jangan berfikir kamu sempurna sampai aku harus muja muja kamu,banyak perempuan di luar sana yang lebih dari kamu"

Dada ku sesak mendengarnya bicara,aku mendekati nya satu langkah di belakang nya
"Benar, banyak yang lebih baik dari aku Dan yang aku cari adalah laki laki yang tidak perduli itu"

"Aku sadar,aku gakbisa melawan takdir"
"Tentang apa?"
"Aku gakbisa nerusin ini"

Aku tersenyum bersamaan dengan air mata yang ku sisa kan khusus hari ini dimana hari aku mendapat kan jawaban atas kesakitan ku hari kemarin
"Logika ku kalah,karna slalu mendewakan cinta yang kamu gak ngerti gimana sakit nya berkorban sendirian sampai aku kehilangan diri ku sendiri"

"Makasih udah sempat ngisi yang kamu bilang ruangan kosong berdebu ini nar,maaf"

"Kamu ga perlu minta maaf,aku gak bisa mencintai orang yang minta dilepaskan"

Tanpa menjawab apapun ia meninggalkan ku sendirian selama nya,langkah yang menjauh dari ku itu membuat dada ku semakin sesak tak bisa bernafas
4 tahun lalu di sini dia meminta ku untuk menjadi bagian dari nya dan hari ini juga di tempat ini dia mengakhiri semua nya,hubungan yang mati matian ku lindungi demi kenyaman seorang laki laki itu

Sakit dan emosi menguasai ku saat ini,aku berlari sesampai nya dirumah dan langsung memasuki kamar
Mengeluarkan segala nya  sudah lama ku pendam

~~

Aku terbangun dari tidur ku dengan rasa mata yang sangat sembab ku tengok jam sudah menunjukan jam 9 malam
"Nar,tumben tidur dari sore"
"Mah"
"Kenapa sayang,sini duduk" ucap mamah
"Aku sama albafi udah mutusin untuk nerusin hidup masing masing"

"Maksud kamu,kamu putus sama albafi,kenapaa?"

"Gapapa kok mah"
"Mah" tambah ku lagi

"Iya sayang"
"Kinara mau pindah ke jakarta ya,kinara gakbisa kalo harus di tempat ini kinara mau lanjutin s2 kinara mah"

"Kamu serius,jangan ambil keputusan saat emosi nar"

"Enggak mah kinara udah mikirin ini mateng mateng,kinara harus berkembang tanpa ada albafi kalau kinara terus disini kinara pasti terpuruk"

Mama menyetujui permintaan ku aku akan pindah ke jakarta secepatnya untuk melanjutkan study s2 ku, meninggal kan semarang yang penuh cinta sebelum nya.

Bukan nya ku ingin lari dari kenyataan namun jika masih saling berhadapan dengan kenangan nya aku tak bisa mengikhlaskan nya,semesta adakah kepergian yang tidak menyakitkaan adakah pertemuan yang tak berakhir perpisahan
Semestaaa bisa kah kini kita berdamai.

Sebelum aku pergi ke jakarta aku akan menemui orang orang di sekitar ku lala  dan sisil misal nya untuk sekedar berpamitan atas kepergian ku

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang