#19

256 5 0
                                    

Semenjak itu aku dan albafi masih menjalin hubungan yang baik baik saja selalu ada kejutan kejutan kecil di sela sela hari, menghabiskan waktu berdua sangat berbahagia layak nya pasangan lain

Dari hari ke hari, bulan ke bulan, bahkan sampai tahun ke tahun kami melewati nya dengan prasaan cinta dengan kasih sayang yang tulus
Seseorang yang aku temui aula kampus itu ternyata orang yang tepat

Aku merasa seperti perempuan paling sempurna di samping nya, walau hubungan kami yang tidak dapat restu dari ayah albafi
Tapi tak apa, aku tau semesta juga tau bahwa aku bisa melewati ini perlahan ayah albafi bisa menerima ku

Walau terkadang tak jarang kami slalu memperdebatkan masalah ini, albafi selalu menolak jika aku meminta ingin di pertemukan dengan ayah nya jika ayah nya sedang ada dirumah, tak jarang juga aku bilang kepada laki laki itu apakah akan selama nya seperti ini?

Kini hubungan kami memasuki umur 4 tahun, pertemuan singkat yang membuat laki laki itu kini slalu ada di samping ku
4 tahun kami melewati rintangan soal perbedaan sampai kami bisa memahami satu sama lain
Kami berdua sudah sama sama berhasil membangun bangunan yang dulu nya rapuh kini sudah kokoh, kami sudah sama sama lulus dari universitas yang sangat bersejarah menurut kami
Kini aku tidak bekerja aku hanya menjadikan kamar ku tempat bekerja yaitu penulis, kini aku sudah menjadi penulis novel, akhirnya tulisan pertama ku ada yang menerbitkan yang membuat ku semaangaat untuk membuat karya lagi dan lagi tentu dengan dukungan albafi mama papa dan bang sukma,
Oiya bang sukma kini sudah menikah dengan ghea tidak di sangka sangka ia sudah memiliki istri sekarang, yang sudah 6 bulan lalu berpisah karna pindah ke jakarta bersama ghea
Sedang kan lala semenjak mama sudah kembali menemani ku di rumah lala sudah berhenti bekerja dirumah ku dan menikah dengan pasangan nya, sekarang aku hanya berdua dirumah bersama mama dengan keseharian ku yang hanya berimajinasi
Keluar jika kerumah albafi, mencari buku, minum kopi bersama albafi atau pergi jalan jalan bersama sisil dan arin, yang sampai saat ini masih setia dengan ku

Sisil sudah menjadi guru kesenian di SMA di daerah semarang juga sedangkan arin sedang melanjutkan study s2 nya di jakarta sebab itu kami jarang sekali berkumpul bertiga

Sedangkan aku hanya dirumah, selentingan terfikir ingin melanjutkan pendidikan s2 ku dengan mengambil sastra namun mama tak setuju alasan nya bahwa mama sendirian dirumah dan yang terpenting juga aku tak bisa berhubungan jarak jauh dengan albafi

Albafi kini bekerja di sebuah perusahaan desain interior, jarang sekali ada waktu untuk ku setiap aku mengajak nya jalan jalan sering sekali jawaban nya sedang mendesain
Memang aku tau persis ia sedang harus fokus bekerja untuk menabung membuat perusahaan arsitektur sendiri padahal dengan mudah nya dia bisa saja meminta kepada orangtua nya jelas tak perlu ia bekerja di tempat nya yang sekarang, tapi selalu saja jawaban nya yang selalu aku tak bisa berbuat apa apa lagi "nar, kalau sukses aja aku masih ngandelin orangtua, gimana aku bisa nyelesain masalah rumah tangga nanti" kira kira seperti itu yang selalu ia ucapkan

Tetapii tak bisa ku pungkiri albafi adalah sosok paling setia, 4 tahun bukan perjalanan sebentar kan dan cara nya memperlakukan aku masih sama saat masih awal kami bersama,hanya saja sedikit sibuk.
mencintai albafi adalah pelajaran yang tak akan pernah ada jika aku tidak mengenal nya, ia mengajari ku menjadi manusia iya manusia yang menangis bisa dihadapi oleh masalah

Dan untuk hal ini tolong semesta..
Jangan lagi kau pisahkan dua manusia yang saling mencintai ini, satukan sepasang nyawa ini seperti pasangan pada umum nya yang hanya ada air mata kebahagiaan di dalam nya
Hanya itu yang aku ingin kan, aku tak ingin berlibur ke luar negri atau pun mempunyai kantorku sendiri untuk menulis, karna memang mau ku hanya itu selama aku dan albafi bersama sama maka semua hal akan terasa menyenangkan semesta, hanya itu yang aku yakini.

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang