#17

238 4 0
                                    


Aku dan albafi segera terbang menuju semarang setelah pamit pada sisil dan arin untuk pulang terlebih dahulu
Ku lihat wajah albafi tidak begitu biasa dia panik aku tau persis prasaan nya melalui ekspresi nya, diam tanpa bicara apapun

"kamu jangan panik, kita langsung ke rumah sakit ya" ucap ku mengusap wajah nya yang tampak panik
"kamu gapapa?"
"gapapa kok,senyum dong" senyum ku kepadanya sambil menarik dua sisi bibir nya memaksa nya untuk tersenyum

Kami sudah turun dari pesawat kami dan berburu buru menuju mobil kami yang sudah menunggu
"pak ke rs citra guna yaa" ucap albafi
Mobil melaju dengan cepat dan tepatt ku lihat wajah albafi tak berhenti atas kepanikan karna ibu nya yang sangat ia cintai itu

"pegang hp aku nih lowbat"
"iya, aku taro tas ku ya" jawab ku kepadanya

"berenti dimana mas"
"di depan pas aja ya, nanti bapak tunggu ya pak sebentar doang kok"

Kami berjalan menuju ruangan dimana ibu albafi di rawat, baru kemarin ku lihat ia bahagia sekarang wajah nya penuh tekanan rasa panik
"ruang apa?" tanya ku diblakang nya namun tak ada jawaban sama sekali langkah nya cepat pandangan nya kedepan

Tak lama ia berbelok melihat nama ruangan lalu langsung masuk dengan gesitt
"ibuuuuu" kata albafiii memeluk ibu nya yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit
"kok kamu pulang ibu gapapa fii ini juga sudah sembuh"

Aku yang di belakang albafi tiba tiba menoleh ke belakang karna terdengar suara pintu terbuka ya ayah albafi

"haloo om aku kina.. "
" oh jadi kamu yg maksa anak saya pergi sama kamu sampe albafi gak mau ketemu ayah nya dirumah?! "

Aku terkejud mendengar perkataan ayah albafi yang sangat mencacak cacak hati ku, ayah albafi ingin pulang pun aku tidak tau sma sekali? Apa yang terjadi?
Ayah dari laki laki yang aku cintai itu bicara kencang terhadap ku membuat aku tersentak

" anak saya jadi bandal kenal dengan perempuan seperti kamu, mau jadi apa anak saya nanti?!"

"ayah apasih! Kinara gak kaya gitu!?"ucap albafi lagi

"ayah udah yah.. " balas ibu albafi yang lemas tertidur

Aku sama sekali tak mengerti apa yang terjadi tiba tiba saja air mata ku keluar tanpa di atur, satu keluarga yang bertengkar karna anak laki laki nya berhungan dengan perempuan seperti aku

Aku berjalan mundur perlahan berbalik lalu berlari kencang kencang tanpa memperdulikan apapun
"narr.. Kinaarrrrr.. "yang aku sangat kenal itu suara albafi memanggil ku
Aku berlari sekencang kencang nya menghindari semua nya yang ada disini

" pak jalan pak sekarang"

Kini aku sedang menangis di dalam mobil dalam perjalanan menuju rumah ku

Sesampainya dirumah begitu tau aku yang datang lala segera membuka pintu dan menybutku menurunkan koper koper nya dari mobil, aku berjalan dengan pandangan kosong dengan lala membawakan koper ku di belakang ku
"mba kinar kenapa udah pulang mba kinar kenapa mba"
"gapapa saya cape saya butuh istirahat aja"

Aku berjalan memasuki kamar ku membuka sepatu dan terlelap tak sadarkan diri, aku terlalu lelah begitu rumitttt

Aku tertidur pulass dengan keadaan yang tidak baik
"mba kinar.. Mbakk"
"emmhh, kenapa la"
"ada mas albafi di luar"
"bilang saya lagi tidur aja ya la"
"mba.. Ayo mba.. "
" tunggu"

Ada perlu apa lagi laki laki itu, aku sangat membenci nya karna begitu sakit mencintai laki laki itu, aku berjalan keluar dengan sempoyongan menghampirinya yang berdiri di depan pintu menatap ke arah luar
Begitu menyadari kehadiran ku ia menoleh kan badan nya dan berjalan cepat memeluk ku dengan eratt
Aku tersentak dengan pelukan nya tak tau harus apa membalas pelukan kan nya yang kini terasa tajam kah

"maaf nar maaf" aku masih diam tanpa bicara apapun yang ku lakukan benar benar hanya diam tapi air mata ku melesak begitu saja turun begitu saja
"aku minta maaf"
"maafin ayah ku nar, dia ga bermaksud.. "
" gak masalah fi,aku bisa paham"
"maaf ya aku sayang sama kamu nar"

~~~selesai

fighting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang