Pulang..
Kota semarang malam ini lumayan dingin bersamaan dengan rintik hujan sendu nya..
Sudah 3 hari keberadaan ku di semarang dan merawat mama, tapi belum ada kabar baik mama ku membaikAku tengah duduk di luar rumah sakit di halaman luar kamar mama ku di rawat, tak melakukan apapun hanya diam memandang tanpa arah menikmati angin malam
"Nara" suara yang tidak asing yang membuat bulu tangan ku berdiri ntah apa yang kurasakanMengapa dia tahu aku ada disini mengapa dia tau bahwa aku kembali kesini aku diam memandangnya lalu mengalihkan pandangan ku
"Nar,kamu disini""Tau dari siapa aku kembali?" Jawab ku tanpa memandang nya
"Aku jenguk mama mu, kata bang sukma kamu ada di luar"
"Trimakasih sudah jenguk mama"
"Nar ayolah jangan begini sampai kapan nar?"
"Sampai aku bisa"
"Bisa memaafkan ku?"
"Bisa melupakan mu."
"Nar"
"Sudah lah fi,aku udah gapapa aku udah baik tanpa kamu itu kejadian bertahun tahun lalu"
"Aku tau kamu nar,separah ini jika menyakiti kamu tapi.."
"Kamu tau tapi km tetap kamu lakukan?" Jawab ku memotong pembicaraan nya
"Ini yang selalu kamu gakmau dengar dari aku"
"Apa yang harus di dengar"
singkat ku bicara menahan segala rasa di dalam raga aku rapuh saat ini fi aku patah aku butuh peluk mu yakin kan aku bahwa kejadian lalu adalah kekhilafan mu,peluk aku fii"Aku mabuk nar,aku hampir gila karna mama meninggal yang ada di fikiran ku bagaimana aku hidup dalam kehidupan yang baru ditambah kamu selalu minta aku yakinin papa aku yakinin papa aku ngerestuin hubungan kita, aku khilaf nar."
Aku terpukul atas jawaban yang baru saja ku dengar terlihat tulus tak terlihat ada kebohongan diriku rasanya di tampar kencang karna aku tak pernah berfikir sejauh itu aku dengan cepat menatap wajah nya ingin sekali ku meminta nya untuk memeluk ku malam ini,tapi aku ga sanggup
"Naraa..naraaa!!!" Panggil kak ghea dari depan pintu kamar mama membuat kami berdua tersentak
Aku berdiri dari duduk ku berlari ke ke arah kamar rawat dengan albafi menyusul ku
Yang ku saksikan adalah keadaan mama yang sangat kritis menghela nafas seperti menahan sakit, semua sangat panik kak ghea,bang sukma,dan papa
"Mah..mama tenang mah.." ucapku menggenggam tangan mama yang lemah**
Jam menunjukan pukul set 12 malam keadaan mama mulai stabil tapi belum membaik air mata ku seolah tak sanggup lagi berhenti menangis
"Dek pulang aja ya sama kak ghea biar papa sama bang sukma yang jaga mama"
"Iya pa,kesian kinara cape banget" ucap kak ghea
"Bareng aku aja om,albafi juga mau pulang"
"Yaudah om titip ya fi, makasih ya sebelum nya"
"Gapapa om"
Di perjalanan pulang harus nya kami membahas hal tadi hal yang sangat penting bagiku,namun suasana di dalam mobil menjadi hening ditambah keadaan jalanan yang sepi karna sudah malam
Walaupun kak ghea tertidur di kursi belakang tak mungkin kami membahas nya huh siall hari ini sangat kacau"Makasih ya fi" ucap kak ghea turun dari mobil terlebih dahulu
Sengaja ku perlambat pergerakan ku perlahan membuka sabuk pengaman berharap ia melanjutkan pembicaraan
"Nar" panggil nya, segera ku menoleh"Istirahat ya jaga kesehatan mu"
Aku mengangguk tanpa ada ekspresi
Menyusul kak ghea masuk kedalam rumah ku
Dengan cepat ku membersihkan tubuh ku mengganti baju dan merebah kan tubuh ku menatap rumah hamster yang umurnya sama dengan cinta ku kepada yang memberikannya,
Ku buka ponsel ku terdapat 1 panggilan tak terjawab dari ura dan 5 panggilan tak terjawab dari sean
Aku langsung mematikan layar handphone ku dan terlelap....
KAMU SEDANG MEMBACA
fighting
Romance"aku pernah mencintaimu hingga hancur lebur hingga jadi humus dan tumbuh dalam bentuk lain, itulah mengapa kini kau asing bagiku aku takbisa mengenali aroma yang kau bawa, kita tidak bisa lagi merawat batang pohon yang sama fii.." _kinaraanzella