36

1K 21 0
                                    

Kadang aku hanya perlu sendiri di bawah langit membentang untuk menceritakan segalanya. Lalu tertawa dan menangis bersama semesta.
~Angel

🍭🍭🍭

"Kamu yang sabar ya sayang. Masih ada ayah, arya dan abang abang kamu, serta orang terdekat kamu yang lain. Tuhan mengujimu dengan memberi luka, tapi nanti pasti ada bahagia dibaliknya" ujar wardana yang tengah mengelus kepala angel yang bersandar di bahunya.

Setelah mendapat kabar dari arya, wardana dan dafa memutuskan untuk segera pulang. Namun sayang dia tidak bisa melihat siti untuk terakhir kalinya. Dia belum sempat untuk berterima kasih kepada siti karena dia sudah menjadi pengganti caroline untuk arya.

"Iya yah angel tau. Makasih karna ayah sudah ada disamping angel" jawab angel memberikan senyum nya kepada wardana.

Pria yang dia panggil ayah. Pria yang menjadi ayah angkat nya namun sifatnya melebihi rendi. Jika boleh jujur angel lebih sayang ayah angkatnya dibanding ayah kandung nya. Disaat angel sedang kesulitan dan terpuruk, sosok wardana lah yang siap menyalurkan punggungnya untuk membantu angel memikul beban berat nya. Tapi, ayah angkat tetaplah ayah angkat. Dan ayah kandung tetaplah ayah kandung. Karena tidak ada yang namanya mantan ayah dan mantan anak walau di dalam tanah sekali pun.

Wardana membalas senyum angel. Pria yang berumur empat puluh dua tahun itu tetap terlihat berjiwa muda walaupun keriputnya sudah mulai terlihat tapi itu tidak mengurangi ketampanan nya. Wajah wardana itu mirip seperti anak keduanya dafa, sedangkan arya mirip seperti caroline. Mamanya.

"Kak angel jangan nangis. Ada dafa disini yang bakal jagain kakak. Bilang aja sama dafa siapa yang nyakitin kak angel nanti bakal berhadapan sama dafa, terus nanti biar dafa jotos mukanya kayak kak arya jotos muka temen nya. Kayak gini ni, ciaht ciaht ciaht" sahut dafa. Bocah berumur sepuluh tahun itu mencoba menghibur angel dengan menirukan gaya orang karate. Suaranya yang lucu dan menggelitik di telinga angel membuat angel tanpa sadar tertawa lepas. Tawa yang memperlihatkan wajah angel tanpa sedikitpun beban.

Mereka semua yang melihat angel tertawa ikut menarik bibirnya sehingga membentuk bulan sabit.

"Kalo kayak gini sih nggak ada yang berani gangguin kak angel. Abang aja nggak berani" sahut rahmat yang pura pura bergidik ngeri.

"Yaiyalah kan ada pahlawan nya angel si dafa" ujar angel yang tengah memeluk dafa dengan gemas.

"Iya pahlawan kesiangan" celetuk arya yang membuat semua orang tertawa kecuali dafa.

Jika seperti ini rasanya dunia mereka kembali seperti dulu. Mereka yang tertawa bersama karena celotehan dafa dan arya. Sungguh sangat senang jika melihat mereka seperti ini terus, bahagia tanpa sedikitpun beban. Pikir wardana.

"iiihh nggak ya, kak arya tu yang pahlawan kesiangan. Iiihh jijik deh" balas dafa yang mengikuti gaya bicara rina nose di akhir kalimat nya.

"Hahahh kok lucu sih" gemas angel menciumi pipi dafa berkali kali.

"Malem ini nginep tempat kakak ya, biar nggak ada yang berani nyakitin kakak. Oke!"

Dafa mengangguk antusias "okeee!"

"Emmm ngel gue mau pamit pulang dulu nih, nggak enak mama dirumah nungguin gue" ucap raka.

raka memang memutuskan untuk pulang siang hari. Sedangkan teman angel dan teman temannya sudah pulang setelah sarapan pagi tadi. Mereka pulang untuk membersihkan diri, tapi mereka tidak bilang akan ke rumah angel lagi atau tidak.

TOUGH GIRL [THE END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang