Krriinngggg..
Krriinngggg..
Krriinngggg..
Bunyi suara arloji yang sangat nyaring itu membuat pria yang sedang tertidur pulas di atas king size nya terganggu..
Pria itu mengerjap kan matanya untuk beradaptasi dengan cahaya lampu yang menerobos masuk melewati lensa matanya.
Diambil nya arloji di atas nakas nya dan dilihatnya jarum pendek menunjukkan angka tujuh dan jarum panjang menunjukkan angka dua belas, yang berarti sekarang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
Pria itu lalu bangun dan terduduk ditepi ranjangnya..
Beberapa kali ia menguap dan matanya berkali kali berkedip Demi melawan rasa kantuknya pria itu lalu berdiri menuju kamar mandi.
Tidak lama bagi Raka Saputra melakukan ritual mandi paginya.
Hanya butuh waktu kurang lebih sepuluh menit untuk raka mandi dan dia sekarang sudah siap dengan pakaian santainya.
Baju kaos oblong berwarna hitam yang berpadu dengan kulit putih nya, celana jins panjang dasar lepis, jam tangan hitam yang melingkar manis dipergelangan tangan kirinya, sepatu covers biru dongker yang ditambah dengan warna putih, serta rambut yang agak acakan, dan jangan lupakan soal jaket kulitnya yang berwarna coklat.
Walau hanya dengan penampilan yang mediocre namun raka tetap saja mampu memikat kaum hawa.
Raka lalu menuruni anak tangga.
Namun tidak menemukan siapapun kecuali pembantu rumah tangganya.
Rumahnya nampak sepi."Pagi den raka" sapa bi eti salah satu pekerja dirumahnya.
"Pagi bi, emm papa sama mama belum pulang?" tanya raka pada bi eti.
"Belum den tuan belum pulang, katanya lusa nanti mereka baru akan pulang" jawab bi eti.
Memang saat ini papa dan mama raka tengah berada di luar kota untuk mengurus perusahaan mereka yang ada di sana.
Perusahaan yang akan dipegang oleh raka dan akan mengantarkan raka ke masa depannya dengan diangkat sebagai seorang CEO muda disana.
"Baiklah bi kalau begitu, saya pamit keluar sebentar mau kerumah temen" pamit raka lalu mencium punggung tangan bi eti.
Raka memang lah anak tuan rumah disini namun dia tidak pernah membedakan derajat pekerja yang ada dirumahnya, bagi raka semuanya sama tidak ada yang namanya majikan atau pembantu disini, semua hanya saling membutuhkan.
Papa dan mama nya yang membutuhkan tenaga mereka dan mereka membutuhkan uang dari orang tua raka.
"Iya den hati hati" pesan bi eti yang hanya dibalas raka dengan senyuman.
setelah itu raka keluar dari rumah megahnya menuju motor kesayangan nya yang terpakir rapi di halaman depan rumahnya.
Raka lalu menaiki motornya dan melaju meninggalkan kediaman orang tuanya.
Hari ini memang hari weekand dan raka memutuskan untuk bertandang ke rumah angel tanpa sepengetahuannya.
.
.
.
"Maaaa mamaaaa" teriak angel memanggil mamanya dari dalam kamar."Iya sayang, kamu kenapa" tanya siti panik saat tiba dikamar putrinya dan mendapati pemandangan putrinya yang sedang kesakitan.
Siti lalu duduk ditepi ranjang angel dan memegangi tangan angel yang berada di pinggir pinggang nya.
"Kamu kenapa sayang, apanya yang sakit?" tanya siti lagi dengan khawatir.
"Ma pinggang angel sakit" rintih angel menahan sakit pada pinggangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TOUGH GIRL [THE END]
Chick-LitPara siswi SMANBILES tak hentinya meneriaki raka si most wanted biles mulai dari lantai bawah sampai lantai atas. Bagaimana tidak, lihat saja penampilan raka saat ini. Dia menggunakan kaos basket dengan tubuh nya yang atletis yang membuat dia sanga...