Jika manusia membuatmu sakit.
Allah mengajarimu untuk bangkit.
Jika manusia memberimu luka.
Allah ingin menghadiahkanmu bahagia.
~AryaWiraWardana🍭🍭🍭
Sudah hampir satu jam angel dan yang lain nya menunggu kabar dari siti. Namun dokter yang ada didalam belum keluar dari ruangan itu. Mereka terus berdoa kepada yang diatas untuk keselamatan siti. Siti orang tua satu satu nya yang mereka punya, setelah ayahnya pergi meninggalkan mereka demi perempuan lain yang tak lain adalah mama raka. Salah satu Orang terdekat angel.
"Bang angel takut" lirih angel yang terus menangis dengan kepala yang bersandar dipundak rahmat.
"Kita doa yang terbaik aja buat mama" jawab rahmat lalu menengadahkan kepalanya untuk menghalau air matanya yang akan jatuh.
Dia tidak boleh lemah, karena untuk saat ini angel adiknya sedang membutuhkan dirinya. Walaupun rahmat rapuh tapi rahmat tau jika angel lah yang sangat rapuh.
Jika siti tidak tertolong, maka rahmat tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Karena dia siti harus menyebrang jalanan dan akhirnya tertabrak truk yang sedang melintas. Andai saja rahmat menjemput siti di tempat yang tidak perlu melewati jalan raya, pasti semua ini tidak akan terjadi. Tapi sayang rahmat cuma berandai andai. Semua sudah digarisi tuhan untuk seperti ini, siapapun tidak akan bisa merubahnya.
Selang beberapa menit pintu ruang ICU terbuka. Semua yang menunggu kabar dari dokter langsung berdiri saat dokter yang ditunggu oleh mereka sudah menampakkan dirinya.
"Dok bagaimana keadaan mama saya?" tanya rahmat.
Nampak dokter itu menghela nafas berat lalu menatap satu persatu wajah mereka. Wajah anak wanita yang sedang bertaruh nyawa didalam sana.
"Dok jawab! Kenapa dokter diem aja!" desak angel.
Dokter itu melepaskan kaca matanya.
"Kami sudah berusaha sebaik mungkin. Namun sepertinya tuhan lebih sayang sama mama kalian" jawab dokter itu.
Angel yang mendengar jawaban dari dokter itu hanya menggelengkan kepala tak percaya sembari membekap mulutnya.
"Dokter jangan bercanda ya. Bilang ke kita kalo dokter bohong kan. Iya kan!" sahut ryan yang mulai kesal.
Dia belum percaya jika mamanya Sudah pergi. Wanita yang sangat teramat ia sayangi, wanita yang selalu menjadi prioritasnya, wanita yang selalu menjadi alasan ryan untuk tersenyum, wanita yang membuat ryan bisa menghargai wanita, wanita yang selalu menasihatinya, wanita yang selalu mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang, wanita yang menyambut ryan pulang sekolah dengan kecupan kasih sayang dipipinya, wanita yang selalu menunjukkan senyum tulus pada anak anaknya padahal banyak luka dan kecewa yang tersimpan didalam nya.
Tapi kini semua itu sudah tidak ada lagi di dalam kehidupan ryan, rahmat maupun angel. Mamanya sudah pergi meninggalkan mereka hanya bertiga tanpa siapapun."Saya ikut berbela sungkawa. Saya permisi" ujar dokter itu lalu melenggang pergi meninggalkan beberapa anak muda yang tengah diuji oleh tuhan nya. Ujian terberat dalam hidup mereka.
Ryan dan rahmat yang sedari tadi menahan air matanya kini sudah tidak bisa lagi mereka tahan. Air mata mereka tumpah begitu saja membasahi pipi mereka. Pipi yang menjadi saksi akan sentuhan halus dari siti, yang sekarang sudah menjadi kenangan.
"Mama" lirih angel lalu membuka pintu itu dengan gerakan cepat.
Gerakan nya sangat cepat hingga kini angel sudah berdiri disamping brankar dimana tubuh siti terbujur tanpa nyawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
TOUGH GIRL [THE END]
Chick-LitPara siswi SMANBILES tak hentinya meneriaki raka si most wanted biles mulai dari lantai bawah sampai lantai atas. Bagaimana tidak, lihat saja penampilan raka saat ini. Dia menggunakan kaos basket dengan tubuh nya yang atletis yang membuat dia sanga...