13

1.1K 31 0
                                    

Bagian mana yang kau tidak mengerti?
Hatiku ini sudah kau milikki
~putri Xeimoraga

🍭🍭🍭

Tak terasa hari sangat cepat berlalu.
Satu minggu lagi semua murid akan melakukan ujian semester.

Dan tak terasa semua hubungan yang terjalin akan terpisah.
Seperti yang dialami rahmat dan naina.
Waktu satu minggu lagi, seperti nya mereka tidak bisa menghabiskan waktu setiap saat karena mereka juga harus fokus pada soal soal ujian nanti.

"Ryan" panggil seorang gadis yang saat ini masih mengejar ryan.

Ryan menoleh kesamping dan sudah mendapati putri duduk disebelahnya.
Duduk berdua di bangku koridor pada jam istirahat sungguh memalukan bagi ryan, apa lagi saat ini ia sedang bersama dengan putri.
Walaupun putri terkenal cantik di sekolah ini tapi ryan belum bisa membuka hatinya untuk siapa pun.

"Lagi belajar ya?" tanya putri.

Ryan hanya mengangguk.

"Emmmm gue mau bilang sesuatu ke lo, boleh?" izin putri.

Lagi lagi ryan hanya mengangguk tanpa beralih menatap putri.

"Gue mau bilang kapan lo bisa buka hati buat gue" cicit putri dengan kepala menunduk.

Ryan menoleh sekilas lalu kembali fokus ke bukunya.
"Gue juga nggak tau, intinya gue belum siap aja"

Putri mendongakan kepala nya dan menatap ryan yang ada disebelahnya.

"Gue boleh minta satu kesempatan nggak sama lo?" minta putri.

"Kesempatan? Buat apa?" tanya ryan yang masih fokus pada bukunya.

"Buat buka hati lo, gue suka sama lo sejak enam bulan terakhir ini. Terserah lo mau bilang gue cewek apa. Tapi gue nggak bisa bohongin perasaan gue" jawab putri.
Ia tidak peduli berapa banyak murid yang sudah memandangi mereka berdua.

Mendengar jawaban dari putri, ryan menutup bukunya dan melihat putri disampingnya.

"Maaf put, tapi gue belum siap buat buka hati ke siapapun termasuk sama lo. Diluar juga masih banyak cowok yang lebih dari gue. Gue cuma nggak mau nyakitin perasaan cewek, karena gue punya ibu dan adek perempuan yang harus gue jaga." jelas ryan lalu berdiri.

Namun putri menahan pergelangan tangan ryan.
"Please kasih gue kesempatan, gue janji gue bakal lakuin semua cara biar lo bisa nerima gue. Dan gue janji kalo lo masih belum bisa buka hati buat gue, gue akan ngelupain lo" mohon putri.

Rahmat melepaskan tangan putri yang ada dipergelangan tangan nya.

"Oke gue bisa kasih lo kesempatan buat deketin gue selama ujian. Dan gue minta satu hal sama lo jangan pernah lo lakuin hal ini ke orang lain, cukup satu kali lo mohon mohon buat deketin cowok. Gue nggak mau derajat cewek dipandang rendah. Dan satu lagi, kalo lo nggak berhasil gue harap lo bisa tepatin omongan lo" jawab ryan lalu pergi meninggalkan putri.

Putri masih berdiri melihat pundak ryan yang perlahan menjauh darinya.

"Satu minggu? Gue pasti bisa! Semangat put" ucap putri menyemangati dirinya sendiri.

TOUGH GIRL [THE END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang