Maaf baru bisa update lagi. Aku sebenarnya masih ujian. Aku sempetin update. Mohon maaf selama ujian, aku nggak bisa update tepat waktu. Selain itu, mesti bagi-bagi waktu dengan banyaknya aktivitas. Alhamdulillah pesanan cireng juga jalan terus. Malam yang buat istirahat kadang masih dipakai aktivitas juga, nyuci baju, nyuci piring, bareng-bareng suami sih ngerjainnya. Jadi kadang mau ngetik, udah ngantuk duluan. Makasih banyak untuk yg mau ngertiin dan tetep setia baca cerita ini.
Mulai bab ini episode baru Adira-Axel ya, dan aku akan pakai POV orang ketiga.
Waktu terus berjalan, Ramadhan nan indah berlalu, berganti Syawal yang siap mengukir sejarah baru. Kehidupan Adira dan Axel semakin berwarna dengan hadirnya kado terindah yang bersemayam di rahim sang calon ibu.
Keduanya merasa seperti mendapat keajaiban, anugerah tak disangka-sangka datang, seperti melukis bianglala di cakrawala. Saat memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan, dari layar USG, dokter menjelaskan ada dua kantung kehamilan, artinya ada janin kembar di rahim Adira.
Adira dan Axel merasa bahagia, terharu, tak percaya karena merasa tak memiliki keturunan kembar. Dokter menjelaskan bahwa kehamilan kembar tidak selalu disebabkan karena faktor genetik.
Di satu sisi Adira merasa agak cemas. Ia sendiri bingung menjelaskan seperti apa ketakutan yang kadang mendera. Ia hanya bertanya-tanya, apakah dia akan sanggup menjalani kehamilan yang kata orang akan lebih berat dibandingkan dengan kehamilan tunggal? Apa dia dan Axel sanggup mengemban amanah untuk mengurus dua anak sekaligus?
Idul fitri tahun ini menjadi Idul Fitri pertama untuk Axel. Dulu ia hanya bisa mengamati gegap gempita tetangga dan teman-temannya merayakan hari raya umat Islam itu, sekarang ia bisa merasakan langsung. Ada rasa lega sekaligus haru yang teramat kala ia teringat akan keberhasilannya menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Ia akui tak mudah untuknya beradaptasi dengan situasi dan kondisi di mana ia harus menahan diri dari makanan dan minuman yang dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Tak mudah menepis segala godaan yang entah datang tiba-tiba atau diselancarkan oleh orang-orang yang tak suka dengan keputusannya masuk Islam.
Adira begitu bangga dengan keteguhan hati Axel untuk terus berjuang menjadi muslim yang taat. Suaminya cukup kuat menghadapi banyaknya hinaan, bully-an, dan caci maki dari orang-orang yang ia kenal, bahkan juga dari orang-orang yang hanya mengenal di media sosial. Axel mengabaikan komentar-komentar negatif itu. Axel lebih fokus pada orang-orang yang dengan tulus mendukung keputusannya dan mendoakannya. Bahkan banyak juga non Muslim yang ikut memberikan support karena menurut mereka, memeluk agama tertentu itu sebuah hak asasi yang tidak bisa dipaksakan.
Di hari kedua Idul Fitri ini, Adira dan Axel berkunjung ke rumah Bayu dan Firda. Hari pertama mereka beserta Bayu, Firda, dan Adika berkumpul di rumah Maulid, kerabat Bayu yang juga berdomisili di Purwokerto. Setiap Idul Fitri, rumah kerabat yang dituakan biasanya dijadikan tempat berkumpul keluarga besar. Rayga, Diandra, dan anak-anaknya juga turut serta berkumpul di rumah Maulid.
Menu lebaran masih tersaji. Axel menikmati opor ayam dengan lahapnya. Ia jarang makan masakan yang sering kali menjadi makanan khas lebaran ini. Kue-kue buatan Firda yang dalam proses pembuatannya dibantu Adira juga masih mengisi toples-toples yang terhidang di meja. Sayangnya Adira tak bisa menikmati semua makanan dengan bebas. Dari awal kehamilan hingga sekarang, ia sering kali mual, muntah, dan semua ini berakibat pada menurunnya selera makan. Saat ia sedang merasa enek, ia lebih banyak mengonsumsi buah-buahan segar untuk menetralkan rasa enek itu.
Axel sudah resign dari coffee shop karena ingin menghindari Tamara. Sekarang ia bekerja di distro milik Revan, menggantikan Adira yang sudah resign. Axel ingin istrinya punya waktu yang cukup untuk beristirahat di kontrakan. Alhamdulillah, menjelang lebaran kuliah diliburkan. Setelah lebaran juga masih ada sisa liburan cukup lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adira-Axel (Completed)
General FictionRank #1 muslimah-26/11/2019 Rank #1 religi-16/04/2019 Rank #1 kehidupan-14/07/2019 Rank #2 lifestory-29/06/2019 Rank #2 kehidupan-07/07/2019 Rank #2 hijab-02/01/2020 "Kerudungnya lebar amat, apa nggak gerah? Pakaianmu itu kuno, kayak emak-emak. Sese...