Adira-Axel (Completed)

16. Babak Baru

Btw mohon maaf kalau ke depan aku slow update karena mau fokus revisi naskah untuk dipost di dreame. Ada 5 naskah yang mau aku post, sebenarnya Dear Pak Dosen ditawar juga, tapi aku masih ingin majang di wattpad dulu. Ketiga naskah fan fiction, dan harus diganti nama karakternya jadi bakal butuh waktu lebih lama untuk revisi. Kemarin laptop sempat eror jadi ketunda buat revisi karena file ada di situ semua. Ini aku mau ngebut buat revisi, makin cepat dipost, makin cepat cair royaltinya. Lumayan bisa buat bantu suami nambah2 beli material.

Kalau ada free time dan refreshing setelah revisi, aku usahain update. Revisi itu butuh waktu lama dan kadang bikin jenuh banget haha...

Happy reading...

Dunia serasa retak hingga ke dalam-dalam ketika aku dan ayah tiba di rumah sakit, Axel belum sadarkan diri. Dito dan Devano sudah datang lebih dulu. Air mataku meleleh dan kukencangkan doa dalam hati, memohon pada Allah agar kondisinya baik-baik saja. Menjelang pernikahan, cobaan datang. Aku harap akan ada kemudahan setelah kesulitan. Ada secercah asa yang ingin kami wujudkan, membangun mahligai rumah tangga untuk berlayar bersama menuju Jannah. Semoga Allah meridhoi keinginan kami.

Aku bersyukur orang yang menabrak Axel bertanggung jawab membawa Axel ke rumah sakit dan membiayai pengobatannya bahkan ia berjanji untuk bertanggung jawab akan biaya perawatan setelah Axel keluar dari rumah sakit. Tak hanya itu ia juga membiayai biaya perbaikan motor Axel yang mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Aku bisa bernapas lega setelah Axel siuman. Dokter bilang Axel menderita patah tulang ringan. Patah tulang atau dalam bahasa medis disebut fraktur ini terjadi karena tulang terhantam oleh sesuatu yang kekuatannya melebihi kekuatan tulang itu sendiri. Fraktur yang diderita Axel ada di bagian kaki kanan. Dokter akan memasangkan gips di bagian bawah lutut hingga pergelangan kaki untuk menjaga kestabilan posisi tulang agar tidak bergeser. Pada tulang yang patah, jaringan akan rusak dan mengeluarkan darah. Dokter menjelaskan dengan sangat rinci bahwa keluarnya darah di sekitar tulang yang patah ini berguna untuk mencegah agar tulang yang patah tidak kemana-mana dan agar tidak ada zat asing yang masuk. Kaki Axel yang mengalami patah tulang membengkak karena darah menggumpal dan berkumpul di sekitar tulang yang patah, ini disebut hematoma. Selanjutnya sel-sel baru akan  membentuk jaringan tulang baru. Jaringan tulang baru yang terbentuk pada umumnya masih rapuh, karena itu dokter akan memasangkan gips agar tidak terjadi mobilisasi tulang, mencegah nyeri, dan mencegah jaringan lunak menjadi luka.

Meski dokter mengatakan ini patah tulang ringan, tapi Axel merasakan nyeri luar biasa. Rasanya tak tega melihatnya menahan sakit. Kata dokter, fase pemulihan Axel akan memakan waktu kurang lebih enam sampai delapan minggu. Dalam waktu itu dia akan izin untuk tidak masuk kuliah dulu sampai kondisinya benar-benar sembuh.

Sudah tiga hari ini Axel dirawat di rumah sakit. Kondisinya sudah membaik, tapi dia belum bisa banyak bergerak. Aku, Cherise, Dito, Devano, Luna, dan Syifa bergantian menunggunya. Bahkan ayah dan bundaku juga ikut menunggunya untuk menemaniku. Untuk sementara waktu, aku izin pada Mas Revan untuk tidak berangkat kerja dulu. Dalam waktu dekat ini pernikahanku dan Axel akan dilaksanakan di KUA. Tidak ada pesta, hanya mengundang kerabat dan tetangga dekat saja, sekedar tasyakuran.

Alhamdulillah sewaktu Axel pulang ke Jakarta untuk menghadiri prosesi pemakaman ibunya, dia gunakan kesempatan itu untuk mengurus segala sesuatu terkait pernikahan. Sebelumnya ia berkonsultasi pada kakak angkatannya yang sudah lebih dulu menikah. Kakak angkatannya meminta Axel untuk sekalian mengurus surat numpang nikah karena insya Allah kami akan menikah di Purwokerto, sedangkan keterangan domisili Axel di KTP-nya ada di Jakarta. Alhamdulillah, Axel sudah memikirkan persyaratan pernikahan sejak jauh hari.

Cherise mengatakan bahwa ia telah memberi tahu papa Axel tentang kondisi Axel. Namun beliau tak mau tahu. Bahkan beliau sudah menghapus Axel dari daftar keluarganya. Axel ikhlas menerima perlakuan ini. Ia masih terus berdoa agar hati papanya tergerak dan terbuka untuk mau memperbaiki hubungan.