12

4.4K 471 22
                                    

Limario dan jennie akhirnya tiba di showroom tempat mereka akan membeli mobil. semenjak di perjalanan tadi jennie tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia nya karena akan menerima mobil baru dari suami tercinta, sedangkan si suami hanya bisa menekuk kan kepalanya pasrah dengan ngidam aneh istri nya.

"sayang, aku mau beli mini cooper itu" tunjuk jennie pada sebuah mobil mungil berwarna campuran kuning dan hitam di pojokan ruangan

"sayang, aku mau beli mini cooper itu" tunjuk jennie pada sebuah mobil mungil berwarna campuran kuning dan hitam di pojokan ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"what? baby, mini cooper itu mahal" bisik lim pada jennie

"ya gapapa, kan mau nya anak kita. kamu jangan perhitungan gitu deh"

"bukan nya gitu sayang-"

"gamau tau, aku pengen mini cooper itu" sela jennie

"aiisshh iya deh iyaa, tapi habis ini kita ke rumah sakit"

"ngapain? aku males ketemu jisoo"

"kita harus kontrol, lagian obat mu juga bentar lagi mau habis. aku udah bikin janji sama jisoo"

"gantii-"

"gak ada cerita ganti dokter" potong lim dengan nada tegas

"iya deh iyaa bawel, yaudah pergi sana bayar mobil yang itu"

limario cuma bisa pasrah, kaki nya terseok seok menuju sales yang sudah menunggu nya di samping mini cooper yang akan di beli nya. dia masih belum ikhlas, tapi harus gimana lagi nama nya juga sayang istri.

tidak perlu menunggu waktu lama limario menyelesaikan transaksi jual beli nya, sebenarnya kalau jennie mau minta jet pribadi pun pasti dia akan beliin cuma untuk alasan yang tidak masuk akal seperti ini dia sedikit gak rela aja.

"besok pagi mobil nya di anter, udah seneng kan?" tanya lim pada jennie setelah mereka di dalam perjalanan menuju rumah sakit

"seneeeeeng banget! makasih ya suamiku" jennie merangkul tangan lim yang masih sibuk megang setir mobil

"tapi kamu gaboleh nyetir sampe anak kita lahir"

"ih kok kamu resek gitu?" jennie melepas rangkulannya karena gak terima dengan aturan itu

"aku gak mau kamu kenapa napa, besar resiko nya untuk terjadi hal yang gak di inginkan. aku cuma mau mastiin kalian baik baik aja"

jennie cemberut dan gak ngejawab.

"jangan ngambek gitu ah, jelek" lim menoel dagu jennie

"trus ngapain beli mobil kalo gak di pake?" tanya istrinya ketus

"di pake kok, tapi ntar kalo udah lahiran. aku cuma khawatir sayang. please kali ini dengerin aku yah?" lim mengelus pipi jennie yang menggembung karena cemberut nya itu

"yaudah deh, aku bakal turutin"

"nah istri pinter! cium dong" lim menunjuk pipi nya sambil mejem mata

mmuuach

Jennie pun mengecup sekilas bibir limario

"loh kok di bibir?" tanya lim heran

"habis nya bibir kamu lebih menggoda dari pada pipi" jawab si istri malu malu

"baby, ntar malem boleh gak kita ngelakuin itu?" pinta si istri lagi

"apa?" tanya lim sok polos

"eemmm, itu" jennie nunduk malu malu

"apa sayang? aku gak ngerti"

"aaaa baby masa ga ngerti! ini loh" jennie mengelus junior lim, sontak lim membelalakkan matanya, sekujur tubuhnya menegang karena aliran darahnya terasa sangat lancar karena sentuhan barusan.

"sssh aahh! sayang stop it. not now. ntar di rumah ya" limario mencoba menahan hasrat ingin menerkam istri nya

"habis sih kamu sok gak paham, kan jadi nya gak sengaja buat tegang duluan" ujarnya sambil terkekeh tanpa rasa bersalah

"resek nya kurang kurangin lah, by" rajuk limario yang kepalanya masih pusing karena menahan rangsangan mendadak barusan

*****

jisoo mempersilahkan sepasang suami istri itu menduduki kursi di depan meja kerja nya. dia mencoba bersikap setenang mungkin walaupun dia tau kalau jennie masih tidak suka akan kehadiran nya berada di dekat limario. jisoo sangat tau kalau jennie adalah manusia pengidap penyakit cemburuan stadium akhir.

"jis, aku mau jennie di usg 6 dimensi aja" ujar limario

"kalau dilihat dari usia kandungan jennie yang udah masuk bulan ke 4, aku rasa sudah bisa usg 6 dimensi" jawab jisoo

"yaudah buruan, aku udah gak sabar"

jisoo pun berdiri dan menuntun jennie untuk berbaring di kasur periksa nya. wanita itu mengoleskan cairan ke perut jennie dan mulai melakukan usg, limario yang berada di samping jennie pun memperhatikan dengan seksama ke layar monitor.

"jis, kenapa itu kepala anaknya ada 3?" tunjuk lim ke layar monitor

"sebentar..." jisoo menggerakkan kan lagi alat yang menempel di perut jennie untuk memastikan dugaan nya

"sumpah! aku gak percaya ini" jisoo menutup mulat nya lalu menatap jennie dan limario secara bergantian

"ada apa? jangan bikin aku khawatir lah" tanya jennie ketakutan

"lim, jen. selamat ya, anak kalian cowok kembar tiga"

limario menganga mendengar perkataan jisoo barusan.

"ini musibah atau rejeki ya? masa langsung di kasih tiga?! gimana cara ngerawatnya" - batin lim sambil melihat jennie yang tersenyum bahagia.
.
.
.
.
TBC

BABY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang