"Chaeng, kayak nya aku harus pulang ke thailand dulu untuk ngeberesin semua ini" ujar lisa
Lisa menenangkan chaeng yang tidak berhenti menangis semenjak perdebatan dengan limario tadi, jennie menyuruh lisa membawa chaeng ke kamar dan menenangkan nya karena jika obrolan dengan lim di teruskan tidak akan membuahkan hasil seperti yang mereka harapkan. Keputusan lim sudah final.
"Aku gak mau jauh jauh dari kamu, okelah untuk saat ini kita jaga jarak tapi gak harus ke thailand juga kan-hik" jawab chaeng sesegukan, lisa mengusap air mata gadisnya dan menghapus ingus nya yang meler dengan ibu jari
"Aku harus lakuin itu sayang, aku harus minta izin mama papa buat operasi. sekalian aku operasinya di sana aja, kamu tau sendirikan teknologi operasi kelamin di sana terbaik"
"Lisa, apa harus kamu bertindak sejauh ini hmm?"
"Mau gimana lagi, aku harus menempuh jalan serumit apa pun untuk bisa bersama dengan orang yang aku cintai"
"Do you really love me?"
"Of course i do, my rosie"
"So, kita harus berjuang sama sama. Serumit apapun nanti yang harus kita hadapi di depan sana, aku harap kamu selalu ada untuk ku" lisa mengenggam tangan chaeng erat
"Can i kiss you right now?" pinta chaeng, lisa terkekeh dengarnya. Kenapa harus izin?
"As you wish"
Mereka pun menyatukan bibir satu sama lain, melumat pelan dan menikmati manis bibir pasangannya. Ciuman kali ini rasanya sangat menyakitkan, hati mereka terasa teriris sangat pedih. Hanya kepercayaan dan kasih sayanglah yang bisa menguatkan mereka saat ini.
*******
Limario menghempaskan tubuh nya ke kasur, dia memejam erat matanya, kepalanya berdenyut sakit memikirkan ulah chaeng yang keterlauan, keterlaluan bego.Lim memijat mijat dahinya, yang dia butuhkan sekarang hanyalah tidur untuk menenangkan pikiran.
Jennie membuka pintu kamar mereka pelan, setelah menidurkan ke tiga anaknya yang sedikit rewel tadi sekarang saatnya dia menenangkan suaminya yang sedang berada di puncak emosi.
Lim melirik ke arah jennie yang baru masuk dan seketika membuang pandangannya ke arah lain. Jennie tau gelagat ini, pasti lim sedang kesal padanya.
"Mandi dulu gih, habis itu baru tidur" ujar jennie dengan nada lembut
Lim membalikkan badan dan menarik selimut hingga menutupi sekujur tubuhnya
"Ngambek ya sama aku? maaf deh kalau tadi aku salah" jennie membuka selimut lim tapi di tarik lagi oleh nya
"Sayaang, kok aku dicuekin" jennie menggoyangkan tubuh lim tapi tetap tidak di respon
"Yaudah aku tidur sama anak anak aja" gertak jennie, dia berdiri dari duduk nya tapi seketika tangannya di tahan oleh limario
"i got you" - batin jennie
"Aku kecewa kamu minta aku kasih kesempatan buat hubungan mereka" lim buka suara, dia duduk di sandaran ranjang dan menatap jennie intens
"Jadi keputusan kamu tadi itu karna aku?"
"Hmmm" lim mendehem
"Mana bisa aku nolak permintaan mu" lanjutnya
"Aku mau jujur, tapi janji jangan marah?" ujar jennie ragu
"Apa?"
"Janji duluu"
"Ya cepetan mau jujur apa?" lim gak sabar
"Janji dulu gak?"
"Iya janji aku gak akan marah"