Limario dan jennie sampai di rumah pukul 9 malam. Rumah mereka kelihatan sepi, yang mereka temukan hanyalah bibi yang membukakan pintu pagar ketika mereka pulang tadi.
Limario pun menghampiri kamar ryujin, karna biasa nya jam segini pasti adiknya itu sudah tidur. dia paling gak bisa yang namanya begadang.
Dia membuka pelan pintu kamar ryujin mencoba agar tidak ada bunyi berisik yang di timbulkan, matanya menangkap ryujin yang sudah bergulung dikasur dengan selimut tebalnya, lampu kamar nya belum di matikan sama sekali, bisa lim tebak kalau adiknya ini ketiduran.
Lim berjalan menghampiri pinggir kasur adiknya, memperbaiki selimut yang agak berantakan dan menarik ke atas hingga menutupi seluruh badan ryujin.
"dasar kebo" ujar lim sambil mengecup kening ryujin
"nghhh..." ryujin menggeliat dan terbangun karena ciuman singkat itu
"bang udah pulang?" tanya nya dengan suara lemah khas orang bangun tidur
"udah, lu udah makan belum?" tanya lim balik sambil mengelus rambut adik nya
ryujin menggelengkan kepala nya pelan.
"kok belum makan?"
"gue males makan sendirian, gak ada orang di rumah dari tadi"
"chaeng belum pulang?"
"belum, nomer nya juga gak aktif. gue wa juga cuma centang satu doang"
"oohh mungkin kerjaannya belum kelar, makan yuk gue temenin"
"suapin" rengek nya
"udah gede juga minta suapin segala"
"bang, suapin"
"no"
"suapin baaaaang" ryujin mengguncang bahu limario sambil merengek
"aiisshh iyaiyaa, tapi makannya di luar jangan di kamar. sekalian nemenin kak jennie di ruang tengah"
"yes! siaap itu mah gampang"
mereka pun keluar kamar, ryujin yang manja nya kumat menggelantung dan merangkul tangan limario.
"kak jen, ngeliatin apa sih serius banget?" tanya ryujin menghampiri jennie yang duduk di sofa, sedangkan lim beranjak ke dapur mengambilkan makanan untuk adik manjanya.
"liat nih ponakan kamu, lucu kan" jennie memperlihatkan foto usg anaknya
"kok gambarnya kayak gini?" tanya ryujin bingung
"mereka kembar 3 loh"
"hah? seriusan kak? waaaw rumah kita pasti bakalan rame kalo mereka udah lahir, aku tambah gak sabar" ujar nya histeris sambil merebut foto yang ada di tangan jennie dan melihatnya dengan mata berbinar
"iyaa, aku awalnya juga kaget terlebih lagi limario yang sampe ngelamun mikirin itu terus"
"cowok apa cewek ni kak?"
"cowok, ntar bakalan mirip siapa yaa?"
"mirip kak jennie aja, jangan bang lim ntar pasti jelek"
mereka tertawa terbahak bahak setelah ryujin mengatakan itu, bagi mereka mengejek limario adalah hal yang sangat mengasikkan.
"seneeeng banget ngatain gue, sehari aja gak ngatain lu bisa sakit ya" sambar lim yang baru keluar dari dapur dengan sepiring makanan di tangannya
"kebiasaan itu udah mendarah daging, jangan salahin gue dong. sini buru suapin gue makan bang, gue udh ngantuk"