Jennie menyusul lim yang udah duluan masuk kamar, sedangkan ketiga anaknya masih di ruang tengah bersama cheng, lisa dan ryujin.
Jennie mendekati lim yang sedang berdiri di balkon menatap langit dengan tatapan kosongnya.
"Kamu mikirin apa?" Tanya jennie, ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang lim dan menaruh dagunya di pundak lim
Lim meraih tangan jennie dan mempererat pelukan istrinya
"Aku takut melepas chaeng pada orang yang salah" ujarnya lirih
"Aku takut ayah bunda kecewa karna gak bisa jadi abang yang baik buat mereka, aku takut gak bisa ngasih yang terbaik buat mereka" lanjut lim
Jennie memutar badan lim menghadap padanya dan menangkup pipi nya yang tirus, mata kucing jennie menatap dalam hazel coklat lim
"Aku yakin ayah bunda gak akan kecewa, karena kamu udah menyerahkan chaeng kepada orang yang benar benar mencintainya"
"Tapi lisa- "
Jennie meletakkan jari telunjuk nya ke bibir tebal lim
"Semua orang ada kekurangan dan kelebihannya, kamu jangan nilai lisa dari kekurangannya aja. Berusaha lah berdamai dengan lisa, jangan cuekin dia terus. Kamu mau buat chaeng sedih? ingat, kamu udah izinkan mereka buat nikah. Jangan mikir yang aneh aneh lagi, percayain kebahagiaan chaeng sekarang pada lisa" bujuk jennie menenangkan limario
"Jangan biarin aku ambil keputusan yang salah, J" lim memeluk jennie
"Iya sayang, udah ya jangan di pikirin lagi" jennie mengelus punggung suaminya
Lim hanya mengangguk di belakang sana
*****
Hari ini adalah hari pernikahan chaeng dan lisa, dalam waktu singkat lisa mampu mempersiapkan pernikahan yang megah. Sesuai dengan kasta calon istri nya yaitu model dan artis ternama korea gak mungkin diadakan pernikahan yang sederhana.Ditambah lagi dengan gengsi nya pada limario yang amat sangat tinggi, dia merasa tertantang untuk memberikan yang lebih. Dia hanya tidak ingin di anggap sebagai orang yang tidak mampu membuat chaeng bahagia.
Awalnya chaeng juga melarang lisa untuk mengadakan resepsi semewah ini, tapi lisa beralibi nikah hanya sekali jadi gak masalah kalau uang yang di keluarkan juga banyak.
Jennie menemani chaeng di kamarnya, chaeng sudah di rias bak princess disney, gaun silver mewah yang dia gunakan membuat dia berkali lipat cantik.
"Gue deg degan jen, gini ya rasanya mau nikah?" kata chaeng cemas
Jennie yang sedang memakaikan rompi kepada leo, louis dan liam hanya bisa tersenyum tipis mendengar perkataan chaeng.
"Nikah itu enak kali, apalagi kalo gitu gitu nya" ujar jennie selo
"Gitu gitu apa?" chaeng gak paham
"Gak usah pura pura bego deh! pokoknya besok lu harus cerita gimana malam pertama lu sama lisa. Gue penasaran se ganas apa dia di ranjang"
"Gak usah ngomongin itu deh, gue malu!"
"Eh btw, lu belum pernah ngelakuin itu sama lisa kan?" tanya jennie curiga
"Ya be-belum lah"
"Yakin? dulu kalian kan sering tidur bareng, masa gak ngelakuin apa apa?" selidik jennie lagi
"Gak ngapa ngapain isss gausah kepo deh" chaeng mengalihkan pandangannya lagi ke arah kaca
tok tok tok
Pintu kamar chaeng di buka sepihak oleh yang mengetok, jennie dan chaeng menoleh ke arah pintu dan menampak kan limario yang sudah siap dengan setelan jas berwarna abu, senada dengan gaun yang di gunakan oleh jennie dan rompi yang di gunakan oleh tripple L
Lim tidak mengeluarkan sepatah kata sekalipun, mata nya hanya menatap haru chaeng yang bingung dengan tatapan abangnya itu.
"Gue tinggal dulu ya, kayaknya kalian butuh waktu berdua" jennie pamit pada chaeng dan mendorong stroller anaknya keluar
Lim tersenyum saat berpapasan dengan jennie, tak lupa memberikan kecupan sekilas pada istri dan anak nya. Setelah jennie keluar, lim menutup kembali pintu kamar chaeng
Limario melangkah ke arah chaeng yang duduk di depan meja rias, dia mengambil kursi di pojok kamar dan menarik nya di sebelah adiknya
"Ini beneran adek gue kan? kok beda?" ujarnya membuka pembicaraan
"Ya beneran lah, emangnya siapa lagi"
Lim menarik tangan chaeng dan menggenggam kedua telapak tangannya
"Apa yang lu rasain sekarang? bahagia?"
Chaeng tersenyum dan mengangguk
"Maafin gue kalau selama ini gue gak bisa jadi abang yang baik, gak bisa memenuhi semua yang lu pengen"
"Jangan ngomong gitu, ntar gue sedih"
Lim menggigit bagian dalam pipi nya menahan tangis
"Sekarang lu udah tanggung jawab suami lu, gue cuma bisa nganterin lu sampe di tahap ini. Jadi istri yang baik buat lisa. Tapi asal lu tau, gimana pun keadaannya rasa sayang gue ke lu gak akan pernah berkurang sedikit pun, gue harap lu juga gitu"
"Gue juga kok" jawab chaeng seadanya sambil nunduk, dia juga lagi usaha nahan nangis. Sayang ntar riasannya rusak kalo nangis
"Juga apa? btw lu gak pernah ngomong sayang ke gue, boleh gak gue minta lu ngomong itu di hari ini?" lim mengangkat dagu chaeng sehingga mereka saling tatap
"Gue juga sayang sama lu bang"
Lim tersenyum begitu juga dengan chaeng, mereka saling berpelukan meluapkan kasih sayang satu sam lain. Hal ini sangat berat, terutama untuk limario yang harus melepaskan adiknya untuk orang lain.
******
"Saya terima nikahnya dengan mas kawin tersebut" ujar lisa melafaskan ijab qabul dengan lancar"Bagaimana saksi? sah?" tanya pak penghulu
Semua undangan menjawab dengan kalimat sah, yang mana di hari ini juga mereka telah resmi menyandang status suami dan istri.
Limario menatap haru chaeng yang sedang tersenyum bahagia pada lisa. Tanpa dia sadari air matanya menetes dengan lancar nya, dia langsung mengusap air itu setelah pipi nya terasa basah. Jennie yang menyadari lim menangis langsung mengenggam tangan nya erat
"Kamu udah lakuin yang terbaik sayang" bisiknya
.
.
.
.
ENDGAK KOK HAHAHAHAH😂
TBC