Di perjalanan pulang, jennie selalu memandangi foto usg yang ada di tangan nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
terlihat dikertas itu 3 gumpalan danging yang masih mungil. dia mengusap usap foto itu dengan kasih sayang, tak sabar rasanya dia menanti kehadiran 3 jagoannya.
sedangkan limario yang ada disampingnya masih asik dengan fikirannya sendiri, masih tak percaya tuhan langsung memberikannya 3 anak laki laki. wow!
"lim, kamu kenapa? dari tadi kamu cuma diem. kamu gak seneng denger berita ini?" ujar jennie memecah keheningan
"se-seneng kok" jawabnya terbata bata
"masa? coba liat aku sini" jennie menarik dagu limario sehingga suaminya menghadap ke arahnya
"beneran seneng?" selidik jennie dengan mata kucingnya
"iyaa sayang, aku cuma kaget aja langsung di kasih 3. jadi susah kalau mau buat dedek lagi" tatap nya mesum
"iihh! gak usah begok gitu deh. kan bisa KB" cubit jennie pada perut lim
"oh iya ya aku kok gak kepikiran, mungkin terlalu kaget"
lalu dia tertawa terbahak bahak karena kebodohannya sendiri, jennie cuma gelengin kepala heran liat suaminya. segitu takutkah dia nanti jika mereka tidak bisa berhubungan? dasar goblok.
*****
Chaeng dan lisa sudah tiba dibandara dan mencari keberadaan "adik" nya lisa. sebenarnya chaeng masih belum percaya kalau somi itu adik lisa, sampai nanti dia bisa membuktikan sendiri kebenaran nya.
"kakaaak!"
seorang gadis memeluk lisa dari belakang.
chaeng memandanginya dengan tatapan tak suka.
"hei! i miss you so much" lisa mencium rambut gadis itu
"miss you more" gadis itu memeluk lisa lagi dengan erat, yang lisa lakukan tentu membalasnya.
"eheeem" chaeng mendehem agar mereka melepaskan pagutan itu, jujur dia bener bener merasa kebakaran jenggot.
"somi, kenalin ini rose. yang pernah aku ceritain waktu itu" ujar lisa setelah melepaskan pelukannya
"waah kak rose ternyata memang cantik, pantes aja lisa jatuh cinta"
pipi chaeng memerah mendengar perkataan somi barusan. dia pun menoleh ke arah lisa dengan malu malu.
"apa kalian sudah pacaran?" tanya somi dengan polos nya.
mereka berdua diam dan tidak ada yang menjawab, somi pun memandangi mereka satu persatu meminta jawaban.
"yaudah ayo pulang, kamu pasti capek" lisa mengalihkan pembicaraan, dia menarik somi dan membawakan tas ransel adiknya itu.
chaeng merasa tidak enak dengan lisa, sampai sekarang dia juga belum memberikan jawaban atas pernyataan cintanya.
"kak rose, kakak tau gak kalau kak lisa udah suka sama kakak sejak dulu? atau sampai sekarang kak lisa belum jujur tentang perasaannya?" bacot somi dari kursi belakang mobil.
lisa menoleh kearah chaeng yang agak risih dengan pertanyaan ngawur adiknya itu.
"gak usah kepo deh, mending kamu diam aja" jawab lisa
"loh yang ajak kakak ngomong siapa? aku kan ngomong sama calon pacar kakak, eh calon istri deng" somi terkekeh
"kita udah pacaran kok"
tanpa disadari kaki lisa menginjak pedal rem mobil sehingga mobil mereka berhenti mendadak, untung aja chaeng dan somi gak terpelanting dari kursinya.
"bisa hati hati gak sih bawa mobil?" bentak somi
lisa menatap chaeng dengan tatapan penuh tanda tanya. chaeng membalasnya dengan senyuman, beda dari senyuman chaeng yang biasa kali ini adalah senyum penuh kasih sayang.
"so-sory tadi ada kucing di depan" bohong lisa
lalu dia melajukan mobilnya lagi, dia meningkatkan kecepatan mobil agar segera sampai di rumah dan menurunkan adiknya, lalu mengantarkan chaeng pulang. kali ini dia harus memastikan kejelasan hubungan antara dirinya dan chaeng. harus! dia sudah tidak bisa lagi menunggu.
"kamu beresin barangmu sendiri ya dek, aku mau anterin chaeng pulang dulu" lisa melemparkan kunci rumahnya pada somi
"chaeng itu siapa?" tanya nya cengo
"rose, gue manggilnya chaeng. yaudah sana turun" dorong lisa
"jangan lama ya kak, ntar aku kayak orang ilang sendirian di rumah" ujar somi dari luar mobil
lisa mengangguk dan melajukan mobilnya lambat, dia ingin mengulur waktu untuk berdua.
"maksud omongan lu tadi apa chaeng?" tanya lisa
"kurang jelas apa lagi coba gue ngomong?"
"lu beneran mau jadi pacar gue?"
"hmmm"
"jangan ambigu deh jawabnya"
"gak romantis banget deh masa gue di tanyain sambil marah marah gini" rajuk chaeng
"hhhhh" lisa menghela nafas nya kasar dan menepikan mobilnya di pinggir jalan yang kebetulan di sebrang jalan itu ada taman yang tidak terlalu ramai
"keluar dulu yuk, duduk di sana" tunjuk lisa pada sebuah kursi di taman itu
chaeng mengangguk dan mereka pun sama sama keluar dari mobil menuju taman.
"chaeng" lisa mengenggam tangan wanita di sampingnya, dia menatap wanita itu dalam penuh kasih sayang
"maaf sebelumnya kalau gue lancang punya perasaan ini buat lu, tapi gue bener bener gak bisa menghindari perasaan ini. gue udah lama punya perasaan buat lu bahkan sebelum gue ketemu lu. gue tau buat lu itu aneh, tapi itu yang gue rasain. di tambah lagi lu tau orientasi sex gue. sekali lagi gue tanya, apapun jawaban lu ntar gue gak akan maksain lagi perasaan lu ke gue"
lisa menjeda omongannya dan menarik nafas sekali lagi untuk menghilangkan kegugupannya
"my rosie, will you be my girlfriend?"
chaeng tidak menjawab namun dia menggeser posisi duduk nya mendekat pada lisa sehingga tidak ada jarak di antara mereka. chaeng melirik ke arah bibir lisa dan menarik tengkuk kepala lisa sehingga bibir mereka menyatu, chaeng melumat lembut bibir lisa. lisa yang kaget akan tindakan chaeng tersebut hanya mengikuti pergerakan wanitanya, mereka saling memejamkan mata untuk lebih menikmati kecupan demi kecupan yang dirasakan bibir satu sama lain.
"udah kejawab kan pertanyaan kamu?" tanya chaeng
"ciee udah aku kamu an" goda lisa sambil mencubit pipi tembem 'pacarnya' . . . . TBC
Halloooo! kasih saran dong buat nama anak nya jenlim wkwkwkwk gak ada inspirasi buat ngasih nama 3 anak kembar 😂
btw yang bilang itu anak kucing, emang bener loh. jennie kan kucing 😂😂
