31

4.9K 451 28
                                    

"Jen, dengerin dulu penjelasan aku"

Limario menarik badan jennie kedalam pelukannya.

Wanita itu berontak sekuat tenaga, tetapi gagal karena tenaga lim saat ini lebih kuat dari yang dia miliki

"Kamu jangan mikir aneh aneh, sayang. Aku gak pernah bikin dia hamil. itu bukan anak aku"

"Lepas lim" jennie masih memberontak

"Sayang, please dengerin aku. Aku mohon percaya sama aku. Aku gak pernah tidur sama dia" Air mata limario tak bisa ia bendung lagi, hatinya bergejolak tak karuan karena masalah sialan ini

"Aku mau pergi dari kamu, aku udah gak tahan lagi. Lepasin aku, brengsek!"

Limario masih kekeh menahan jennie dalam pelukannya

"Jen, tenang dulu. Kamu dengerin aku. Ya? mau ya?"

"Jangan buang buang waktu aku, lim. Lepasin! aku mau jemput anakku"

"Anak kita. jangan sekali kali bilang kayak gitu sayang, mereka anak kita"

"Arrrghh lepas" jennie menggigit bahu limario sekuat kuat nya sehinga limario tanpa sadar melepas pelukan itu

PRAK!!

Tamparan jennie mendarat sekali lagi di pipi limario yang masih memar oleh bogeman lisa semalam.

"Kamu tau? Aku nyesal pernah menjadi istrimu!"

Jennie meninggalkan limario yang masih sibuk mengusap usap pipi nya yang nyeri

3 detik melamun, lim kembali mengejar jennie.

"Dengerin aku, J. Kasih aku kesempatan buat jelasin"

"Kamu bisa jelasin itu nanti di persidangan kita"

Lim masih mengikuti langkah kaki jennie hingga sampai pada tempat jennie memarkirkan mobil

Sebelum jennie menarik pintu mobilnya, tangan limario sudah dulu menahannya. Dia memutar tubuh jennie dan menghempaskannya pada badan mobil, lim melumat bibir jennie dengan tiba tiba. Jennie kembali berontak, tapi limario masih saja sibuk melumat bibir nya kasar.

"Mulut mu harus di beri itu supaya gak ngomong cerai terus. Aku gak suka denger nya. Aku gak mau cerai, J. Aku gak akan cerain kamu. Aku tau apa yang aku lakuin sebelumnya itu salah, aku akuin aku khilaf. Tapi asal kamu tau, aku gak pernah nidurin dia. Aku bukan ayah dari anak yang ada di dalam perut nya! Aku gak pernah lakuin itu, J. Aku gak sebrengsek itu. Aku mohon, sayang. percaya sama aku. Jangan cerain aku. Aku mohon"

Lim kembali bersujud di kaki jennie dengan tangisnya yang sesegukan

"Aku gak akan luluh sama sama air mata buaya mu itu" ujar jennie yang juga sedang menahan tangis sekuat tenaga

"Aku bicara apa adanya, J. Aku gak bohong. Maafin aku"

Limario masih tertunduk sujud memegang pergelangan kaki istrinya

"Tolong jelasin ke aku gimana caranya biar aku bisa percaya sama omongan kamu! apa aku salah bersikap seperti ini karena suami ku berselingkuh?! istri mana yang bisa bersikap biasa biasa aja? aku sayang kamu. Aku cinta sama kamu, tapi kamu udah nodai itu dengan perselingkuhan, lim. Aku rasa hubungan kita selama ini baik baik aja karena kamu gak pernah protes sama yang aku lakuin. Tapi apa? diam mu itu malah ngancurin segalanya. Kamu bagi cintamu pada orang lain. Kamu kira hatiku ini terbuat dari baja?! istri mana yang gak percaya suaminya bisa aja kan ngehamilin selingkuhannya?!"

"Tapi aku gak pernah ngelakuin hal itu, J. Aku gak ngehamilin dia" bisik lim terisak

"Aku ingin gak percaya hal itu lim, aku juga gak mau nerima kenyataan kalau nantinya ketiga anak kita punya saudara tiri dari hasil perbuatan bejad ayahnya! tapi ini semua udah jelas lim, aku gak bisa gak percaya itu. susaaah"

Limario mengepalkan tangannya, dia masih tertunduk. Dia tidak berani melihat wajah jennie saat ini

"Aku gak ngelakuin itu, aku gak ngelakuin itu, aku gak ngelakuin itu" gumam limario, nangisnya makin kejer

"Ngapain kamu nangis? gak ada hal yang harus kamu tangisin" jennie menahan diri untuk tidak memeluk suaminya, terakhir kali dia melihat lim menangis seperti ini adalah saat kedua orang tua nya meninggal.

"J, jangan tinggalin aku. Aku nyesal"

"Kamu bisa perbaiki kesalahanmu, tapi aku harus tetap pergi lim"

Limario mengenggam lagi pergelangan kaki jennie. Dia mengeratkan simpuhan nya

Jennie merasakan kaki nya basah sekarang oleh air mata lim

"J, jangan tinggalin aku. Aku minta maaf. Aku gak akan ngulangin kesalahan bodoh ini. Aku hanya terlena oleh dirinya yang agak terlihat mirip dengan mu. Maafkan aku, J. Aku bodoh. Seharusnya aku tidak menyamakan orang lain pada istriku sendiri. Sayang, aku mau terima hukuman apa pun kecuali cerai. Jangan suruh aku untuk pergi ataupun kamu berinisiatif meninggalkan ku. Hari itu adalah pertama dan terakhir kalinya aku berciuman dengannya. Aku tidak melakukan apapun, aku akui hatiku salah. Sayang maafkan aku, jangan pergi ya? aku gak bisa hidup tanpa kamu. Maafin aku sayang. Aku gak bisa hidup tanpa anak anakku. Leo, louis, liam maafin daddy, nak. Maafin daddy. Mom, maafin daddy" bacot lim panjang kali lebar kali tinggi sambil terisak isak di kaki jennie

Jennie menarik tubuh lim untuk berdiri, tapi lim masih kekeh dengan sujudnya

"Berdiri ih" jennie menjewer lim agar bergerak keatas

"Aa-aa sakit" lim berdiri mengikuti arah pergerakan jeweran jennie agar tidak semakin sakit

Jennie menangkup pipi lim setelah suami nya benar benar berdiri menghadap ke arahnya. Jennie menatap nya dalam, mencari cari kebohongan yang di sembunyi kan oleh lim. Limario juga menatapnya dengan pandangan yang sama, penuh dengan isyarat meminta maaf dan penyesalan

"Sekarang kamu jawab aku jujur"

Lim mengangguk

"Kamu masih sayang sama aku?"

"Masih, gak ada yang bisa ngerubah hal itu"

"Kamu juga sayang sama dia?"

Lim menghela nafas, harus kah ini di pertanyakan? ini adalah pertanyaan yang sulit

"Dulu, tapi hanya sekedar aja. Hanya seperti rasa semu yang ingin singgah"

jennie diam, dia memperhatikan gelagat limario menjawab pertanyaannya

"Sekarang?"

"Aku bahkan gak pernah mikirin dia sama sekali, aku sayang sama istri dan anak anak ku. Aku bener bener gak mau kehilangan mereka. Aku yang bodoh udah ngelakuin kesalahan ini, aku gak akan ulangi lagi. Aku gak akan sia siain kebahagian yang udah aku miliki"

"Kenapa kamu selingkuh?"

"Gak tau, tiba tiba perasaan bejad itu hadir begitu aja"

"Gak bohong?"

Limario menggeleng pasti

"Kita cerai aja kalo gitu ya?"

"Please, J. Aku bener bener gak bisa. Kepala ku hampir meledak rasanya setiap kali kamu ngomong cerai"

"Seberapa besar keinginan kamu untuk gak cerai?"

"Gak ada ruang yang bisa ngegambarin seberapa besar itu, aku bener bener gak mau pisah. Aku bakalan berubah. Aku janji sayang"

Jennie rasa dia sudah bisa menyimpulkannya.

"Tutup matamu"

Lim bingung

"Lakuin aja"

Limario pun menutup matanya. Jennie mendekatkan wajahnya dan melumat bibir limario pelan, lumatan demi lumatan dia lakukan. Limario yang tersadar dengan hal itu langsung membalas ciuman istrinya, limario mengelus elus pipi jennie di sela ciuman mereka.

"Jangan sia sia kan kepercayaan ku yang terakhir ini, sayang" bisik jennie

"Akan ku pastikan" balas lim

Limario membuka pintu mobil dan merebahkan tubuh jennie di kursi penumpang belakang, ciuman mereka belum terlepas bibirnya masih saling berpagutan.

Biarlah hanya mereka yang merasakan indahnya bercinta di parkiran mobil.
.
.
.
.
TBC

BABY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang