"kalo adek kenapa ngomong nya pake sayang sayangan segala?"
chaeng menurunkan nada bicara nya karena malu sudah salah sangka
"emang nya gak boleh? lu gak percaya dia adek gue? yuk ikut gue aja ke bandara" lisa menarik tangan chaeng dan menggenggam nya
"awas aja kalo lu bohong"
"gue gak bohong, gue gak pernah bohong sama lu"
chaeng sangat merasa bersalah karena dia sudah menampar lisa tadi pagi dengan keras, di tambah lagi dugaannya terhadap somi juga salah.
"lisa, maafin gue" ujar chaeng sambil menunduk
"hmmm" jawabnya sambil menatap lurus jalan dan fokus nyetir
"gue gak maksud buat ngelakuin itu, gue tadi cuma kesel"
"hmmmm"
"gue kesel, gue kira somi itu pacar lu yang lainnya"
"hmmmm"
"iih kok hmm hmm mulu jawabnya!"
chaeng memukul lengan kiri lisa sehingga membuat orang itu merintih kesakitan.
"chaeng.." lisa menolehkan pandangannya pada wanita yang kini sudah mempout kan bibir nya
"apaan?!" jawabnya ketus, lisa terkekeh melihat ekspresi chaeng yang merajuk sekarang
"pacaran yuk?" ajaknya santai
"pacaran?"
"iya mending kita pacaran, dari pada lu kesel sama orang yang gak ada ikatan sama sekali sama lu, buang buang energi"
"kenapa? lu masih ragu?" sambung lisa
chaeng ngangguk dengan muka bersalah dan sedihnya
"gue mau kasih tau lu rahasia, semoga ini bisa meyakinkan lu buat buka hati untuk gue"
chaeng mengangkat kepalanya dan menatap lisa dengan serius
"gue bisa kok ngebuat kita punya masa depan"
"maksud lu?" chaeng gak ngerti
"gue punya sesuatu yang cowok lain juga punya"
chaeng mengerutkan keningnya, dia masih belum paham
"lu gak ngerti apa terlalu polos sih?"
"gue gak ngerti maksud lu apa, ngomong nya to the point aja"
"siniin tangan lu"
lisa menarik tangan chaeng dan meletakkan telapak tangan chaeng di atas juniornya.
"SHIT?! ARE YOU KIDDING ME?"
chaeng membelalakkan mata dan menganga tak percaya, bahkan saking kaget nya tangan nya tak sengaja meremas keras junior lisa
"aa-aa chaeng, stop it!"
"kan tadi lu mintanya to the point" - batin lisa kesel
*******
Sore ini jennie duduk di taman depan rumah menunggu kepulangan suaminya. sejak 2 jam yang lalu dia juga sibuk berkutat dengan hp nya sambil melihat katalog mobil di internet. ntah apa yang membuat nya melakukan itu, tiba tiba saja dia ingin membeli mobil baru.
tintin!
aktivitas jennie di intrupsi oleh suara klakson mobil limario yang meminta dibukakan pintu pagar. jennie pun bergegas membukanya dan menyambut hangat suaminya yang keluar dari mobil.
"sayang, i miss you" rengek lim sambil meluk manja jennie setelah menutup pintu mobil
"miss you more, baby" balas jennie sambil mengecup bibir suaminya
"kamu ngapain diluar? tumben" tanya lim heran
"gapapa bosen aja di dalam rumah. sayaang, aku minta sesuatu" ujar jennie sambil menempelkan kepala pada dada lim
"mau minta apa sayang?"
"mobil" jawabnya selo
"hah? mobil kita udah banyak. ngapain beli lagi?"
"pokoknya aku mau beli mobil, baby. aku mau yang baru" dia masih gak ngelepasin pelukan nya
"sayang, kamu baru beli mobil sebelum kita nikah loh"
"aaaa baby aku mau beli mobil baru. sekarang juga kita ke showroom, yaa? sayang mau yaa?"
"enggak, nanti kamu kebiasaan"
"sayaang, ini mau nya anak kita"
lim terdiam dan langsung mikir, jangan jangan ini bawaan ngidamnya jennie.
"J, aku gak papa kok kalo kamu ngidamnya minta aku beliin kamu lontong tengah malem trus beli nya harus di amerika. aku ikhlas" jawab lim dengan tampang menyedihkan. ini mah namanya ngidam istrinya terlalu elit kalo minta beli mobil.
"aku gak mau nyusahin kamu, kalo ini kan beli nya gak harus di amerika di korea juga bisa" jawabnya polos
udah, kalo debat sama jennie mah lim gak akan pernah menang, di tambah lagi dia lagi hamil ya mana bisa si suami itu menolak keinginannya.
"bisa ajadeh ngejawabnya" lim mengelus rambut hitam istrinya.
"mau ya sayang? habis kamu mandi kita ke showroom ya beli mobil" bujuk jennie lagi, pantang menyerah.
"iyaadeh iyaa, minta beli mobil kok kayak beli permen"
"udah deh jangan protes sayang tu, mandi sana" jennie mendorong lim masuk kerumah
lim cuma menggeleng kepala tak percaya dengan sindrom ngidam aneh istrinya. di tambah lagi harus mikirin uangnya yang terbuang sia sia demi hal yang gak penting, ya sebenarnya penting sih. tapi di sisi lain tetep aja gak penting. kan?
.
.
.
.
TBChallo siders!! voment dong wkwk