Hyuuga Hinata berjalan terseok dengan susah payah, punggungnya yang tertempel koyo tersembunyi dibalik blouse hitam lengan pendek yang dipakainya.
Wajahnya sedikit meringis saat tidak sengaja menabrak pembatas jalan, mata serampangannya seolah ikut lelah hari ini, mengikuti beberapa bagian tubuhhnya yang terasa remuk, terutama dibagian punggung.
Haahh, Hinata menertawakan dirinya sendiri, merasa lebih tua dari usia sebenarnya.
Ia bahkan merasa malu saat berpapasan dengan granny tua yang tinggal didepan apartemennya, dimana perempuan sepuh itu jauh lebih sehat dibanding dirinya.
Pekerjaan pertama yang membuatnya benar-benar kepayahan.
Ahh, Uchiha Sasuke memang jenis sialan.Haruno Sakura dengan tawanya yang mengalun begitu renyah, gadis itu barusaja membelikan milkshake untuk Hinata.
Sebagai sahabat yang sangat baik, Sakura bisa memahami bagaimana rasanya tubuh Hinata saat ini."Kau tau, remuknya hampir sama seperti kau bercinta semalaman."
Pernyataan yang sangat frontal, Hinata mengabaikannya dengan memilih untuk menikmati minumannya.
"Uchiha Sasuke benar-benar lelaki yang jorok."
Hinata bergidik ketika kembali mengingat tentang penemuannya yang sangat menjijikkan.
Apalagi kalau bukan kondom bekas pakai yang berserakan dibagian dapur apartemen lelaki itu."Begitulah lelaki, bahkan Gaara tidak jauh beda." Hinata setuju. Gaara dan pergaulannya yang cenderung bebas, membuat Hinata menjulukinya sebagai penjahat kelamin gila.
Sedikit berbeda dengan kedua temannya, Hinata belum pernah masuk terlalu dalam pada ranah dewasa, meskipun dirinya sudah dewasa.
Kenakalannya paling parah hanyalah menghabiskan beberapa botol bir, itupun dalam kadar alkohol rendah, dan lebih banyak perasa buahnya.Hinata dan tubuhnya, memang menolak kadar alkohol yang masuk secara berlebihan.
Sementara Sakura adalah ratu alkohol paling terkenal seangkatan mereka.
Dan sampai saat ini belum ada yang mengalahkan ketahanannya pada minuman beralkohol.
Hinata bahkan sering ngeri, jika melihat Sakura dalam keadaan mabuk.
Bukan apa-apa, perempuan itu hanya terlihat seperti mayat setiap kali mabuk.
Itu sangat mengganggu.Sementara Gaara, entah bagaimana Hinata harus mengatakan mengenai lelaki itu.
Dalam hakikatnya, Gaara sama saja seperti bocah berandalan pada umumnya.
Gemar clubing, merokok, alkohol, wanita bahkan ganja.
Itu adalah hal yang cukup lumrah untuk banyak lelaki disekitarnya.
Tapi setidaknya, bocah nakal itu tidak pernah menularkan virus kegilaannya pada Hinata, begitupun dengan Sakura.
Kedua temannya memberi pilihan penuh atas apa yang ingin dilakukan Hinata, tanpa pernah memaksanya untuk ikut masuk dalam perputaran mereka.Kedua perempuan itu sedang berbincang, dengan Hinata yang mengeluarkan keluh kesahnya, saat suara tawanya mengalun, atau ketika Sakura mengumpati beberapa lelaki disekitaran mereka.
Sakura sedang menanyakan apa saja keluhan Hinata, dan gadis itu dengan senang hati memberitahu.
Membuat Sakura terbahak dengan wajah menjengkelkan, atau senyum usil yang sangat tidak enak dilihat."Oh, lihatlah. Gaara kembali beraksi."
Sakura mengerling penuh makna, ketika melihat keramaian mendadak disana.
Gaara barusaja menyusun beberapa peralatannya, dibantu seorang teman yang merangkak sebagai asistennya, katakanlah begitu.Menggunakan area kampus sebagai zona pemotretan milik lelaki itu, setidaknya Gaara harus merasa beruntung karena memiliki seorang daddy yang menjabat sebagai walikota.
Itu tentu saja membawa banyak dampak baik untuk bocah nakal yang sedang fokus pada modelnya."Yahh, setidaknya bocah mesum itu tidak lagi menggangguku." Hinata mencebik, sebelum menampilkan senyum remehnya. Merasa lega saat Gaara tidak lagi merongrongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUDE
FanficHyuuga Hinata, masihlah berstatus sebagai mahasiswa, ketika seorang teman menawarinya sebagai model naked. sebuah tawaran yang langsung ditolaknya mentah-mentah, meskipun bayarannya tidak main-main. Hinata pasti akan mendapat banyak uang dengan cepa...