20.

2.6K 211 10
                                    

"Kau memang hebat, pacarku memang yang terbaik."

Itu adalah kalimat pertama Sasuke setelah selesai menemani Hinaya menghadiri upacara kelulusannya.
Hinata mendapat sebuket besar bunga dari Sasuke, dan beberapa dari teman-temannya.
Tersenyum manis, Sasuke mengusap kepala Hinata dengan sayang, sama seperti yang biasa dilakukannya selama ini.

"Pacarku juga sangat hebat,"

Meski sudah mengenakan sepatu dengan tumit tinggi, Hinata masih harus mendongak untuk bisa bertemu pandang dengan Sasuke.
Perbedaan tinggi badan yang sering membuat Sasuke mengusilinya.
Tanpa sepatu hak tingginya, Hinata hanya setinggi ketiak wangi Sasuke.
Realita memang sering membuatnya sakit tapi tak berdarah.

Wajah tampan yang sangat ramah hari ini, merangkul pinggang Hinata dengan erat, memberikan sebuah kecupan ringan diujung bibir Hinata.
Membuat Hinata merasa malu tapi senang.
Malu karena menjadi sorotan dari teman-temannya yang lain, dan senang karena bisa menyelesaikan ini dengan baik.

"Hinata, kemari."

Sakura melambai padanya, meminta Hinata agar bergabung bersama mereka.
Menoleh pada Sasuke, mendapat persetujuan dengan anggukan kepala dari lelaki itu.
Sasuke mengijinkannya bergabung bersama mereka, merayakan euforia kelulusan mereka dengan suka cita.
Sasuke bisa memaklumi kelegaan mereka, seperti sebuah beban berat terangkat dari bahu mereka.
Sasuke pernah merasakannya dulu.

"Ayo,"

Hinata diliputi sebuah euforia saat berjalan mendekat kearah teman-temannya.
Meski mereka akan bertemu nantinya, momentum seperti ini perlu diabadikan.
Sasuke sendiri tidak terlihat keberatan saat Hinata mengajaknya berbaur dengan mereka.
Naruto juga datang, lengkap dengan setelan jas mahalnya yang licin, merangkul pinggang Sakura dengan mesra.
Disaat seperti ini, pasangan itu terlihat seperti sedang melakukan pernikahan, apalagi dengan Sakura yang mengenakan gaun putih tulang dengan model manis.
Wajah tampan Naruto terlihat lebih cerah hari ini, dengan senyumnya yang sangat lebar.

"Kalian sudah baikan ?"

Meski bukan orang yang senang berbasa-basi, Sasuke tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak bertanya.
Apalagi dengan fakta, bahwa mereka adalah teman sekarang.
Naruto dan cengiran lebarnya yang khas, terlihat begitu lega ketika tatapannya tertuju pada Sakura yang kini berfoto dengan Hinata dan beberapa teman mereka yang lain.

"Begitulah. Aku senang, Sakura tidak memusuhiku sampai hari ini tiba."

Mengangguk ringan, bersidekap tangan dibawah dada dengan garis tegas diwajahnya.
Sasuke menoleh sekilas pada Naruto, kembali menghela napas dalam dadanya.
Mereka adalah lelaki dewasa, jauh lebih dewasa daripada anak-anak didepan sana.
Tapi, meskipun usia mereka sedikit diatas anak-anak itu, tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan selalu bersikap layaknya orang dewasa.
Melihat dari hubungan Naruto dan Sakura yang sudah terjalin lama, itu membuat Sasuke kembali memikirkan tentang hubungannya sendiri.
Juga membuatnya sedikit banyak belajar dalam mengatasi beberapa hal.

Hinata dan hormon menuju dewasa yang sedang meledak-ledak, sesuatu yang pernah dirasakan Sasuke sebelum hari ini.
Meski terkadang sulit mengatasi egonya sebagai seorang pria dewasa, Sasuke harus berusaha menahan diri untuk tidak membuat Hinaya dalam penyesalan atas kesalahannya.

Meskipun Hinata sering rewel, perempuan itu tidak pernah terlalu banyak menuntut, memiliki pandangannya sendiri pada sebuah hubungan.
Dan itu yang sering membuat mereka berselisih pahan dan berakhir dengan cek cok kecil.
Sasuke bisa memakluminya, karena Hinata juga melakukannya.
Berusaha mengertinya, memahaminya dan mencari cara untuk menjaga hubungan mereka.

"Kesini, ayo berfoto."

Menarik lengan Sasuke, menampilkan senyum menawan yang jelas tidak bida ditolak dengan mudah.
Sekali lagi, Sasuke mengikutinya, meskipun lelaki itu tidak suka difoto.
Setidaknya untuk hari ini, Sasuke tidak ingin mengacaukan momentum bersejarah bagi Hinata.
Dengan senyum kalemnya dan wajahnya yang tenang, Sasuke berada dalam satu frame dengan orang-orang yang menampilkan wajah sumringah dengan senyum lebar.
Sasuke pasti akan menjadi paling ikonik saat foto itu dicetak nantinya.

NUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang