06.

6K 429 6
                                    

Terpojok dengan keadaan yang tidak menguntungkan, dimana Hinata harus berbicara bohong pada seseorang yang sama sekali tidak dikenalnya sebelum hari ini.
Deklarasi yang dikatakan Sasuke beberapa menit yang lalu, membuat Hinata semakin tertekan dengan apa yang dilakukan lelaki itu.

Jika akhirnya seperti ini, Hinata akan menolak saat diajak Sasuke datang kerumahnya.
Seharusnya ia memang berbohong dan melarikan diri kerumah Sakura.
Atau mengaku jika Gaara adalah pacarnya, itu jauh lebih baik daripada keadaan saat ini.
Sialan. Uchiha Sasuke sialan.

Uchiha Mikoto adalah jenis ibu yang sangat menyayangi anaknya, saking sayangnya pada anak lelakinya, perempuan paruh baya itu begitu bersemangat dalam pencarian jodoh untuk anaknya.
Dan semakin sial, ketika Sasuke mengatakan bahwa mereka pacaran.
Mendeklarasikan dengan sangat gamblang didepan ibunya, bahwa Sasuke memacari Hinata.
What the....

Sasuke tidak mengatakan apapun mengenai ini, lelaki itu hanya memintanya untuk tidak melakukan penolakan pada apapun yang akan dikatakannya nanti, juga mengatakan sedikit tentang ibunya yang begini yang begitu.

Hinata kesulitan menelan makanannya, tentu saja setelah dicecar beberapa pertanyaan dari nyonya Uchiha Mikoto.
Itu jelas merupakan jebakan untuknya, jebakan licik yang dibuat Sasuke dengan sengaja.
Dan mejadikan Hinata sebagai tumbal didalamnya.

"Jangan menyembunyikan hubungan kalian, itu tidak baik."

Hinata rasanya ingin mengumpat, atau setidaknga menyangkal tentang konsep menyesatkan itu.
Tapi, ia tidak melakukannya karena adanya perjanjian dengan Sasuke, saat mereka membicarakannya tadi.
Intinya, Sasuke akan memecatnya jika Hinata tidak membantunya malam ini.

Dan karena Hinata terlalu sayang pada pohon uangnya, dengan sangat berat hati ia menerimanya.
Bagaimanapun, pekerjaan mingguannya adalah satu-satunya harapan untuk mengisi dompet bututnya, sumber pemasukannya.
Hinata mungkin akan jadi gelandangan, jika kehilangan pekerjaan ini.
Itu terlalu berlebihan sepertinya.

"Bu, jangan membuat Hinata tertekan." Sasuke dengan gerakan perlahan mengusap lengan Hinata, tatapannya melembut, seperti sedang mencoba menyiratkan sesuatu disana.

"Kami barusaja memulainya, bibi. Dan aku terlalu takut dengan penggemar Sasuke yang fanatik dan liar."

Mikoto terlihat senang mendengarnya, menampilkan senyum manisnya saat mengamati Hinata, lalu beralih pada anaknya dengan tatapan tajam.
Itu seperti sebuah alarm tanda bahaya untuk Sasuke.

"Jangan begitu, sayang."

Hinata memberi lirikan sinis pada lelaki disampingnya.
Uchiha Sasuke mendadak menjadi malapetaka untuknya.
Jika Sakura tau tentang ini, entah apa yang akan dikatakan oleh sahabatnya itu.
Ahh, memikirkannya saja sudah membuat kepala Hinata pening.

Makan malam itu berjalan dengan baik, tidak ada keributan dan sangat terkendali.
Mikoto banyak menanyakan tentang ini itu tentang dirinya, dan Hinata membuka diri dengan mengatakan kejujuran atas banyak hal mengenai dirinya sendiri.
Situasi dan kondisi kehidupannya.

Perempuan paruh baya dengan gaya anggun yang khas parlente itu tidak menghinanya, atau mencoba melakukannya.
Mikoto juga tidak mencibirnya, tidak memandangnya dengan wajah tertekuk ataupun tidak mencoba menyindirnya.
Mikoto bahkan terlihat fine fine saja, dan seperti tidak mempermasalahkan jika anaknya berkencan dengan seorang gadis yang bahkan tidak tau siapa ayahnya.

"Kau sangat tangguh, Hinata." Begitu katanya saat berkomentar, dengan bibir tersenyum lembut dan tatapan berbinar.

Hinata pikir juga demikian, ia memang kuat dan tangguh untuk menghadapi garis takdirnya yang tidak ramah.
Setidaknya, ia memiliki beberapa orang yang ramah padanya, rasanya itu sudah cukup untuk membuatnya tetap bertahan.
Sepertinya, Hinata harus memberi apresiasi atau penghargaan untuk dirinya sendiri.

NUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang