"Hinata,"
Starbucks yang ramai, ketika seseorang memanggil namanya yang tengah menikmati latte dingin ditempatnya.
Hinata menoleh kesumber suara, dimana Sasuke sedang berjalan kearahnya dengan minuman ditangannya.
Lelaki itu terlihat muda dengan tampilan casualnya.
Wajah tampan yang sempat terabaikan olehnya, sekarang muncul begitu saja didepan matanya.Sasuke terlihat seperti seorang model yang sedang melakukan pemotretan.
Diam-diam Hinata melirik pada dirinya sendiri, melihat pakaiannya yang terasa sangat kontras.
Meringis sambil mengusap pelipisnya yang tidak gatal.
Ahh, rasanya sangat tidak nyaman."Oh, hai mr. Uchiha."
Bersikap basa basi dengan keramahan kaku.
Mengingat pertemuan terakhir mereka, rasanya awkward ketika dengan mendadak lelaki itu menyapanya dengan ramah, seolah mereka adalah teman lama."Call me Sasuke, please." Sasuke tersenyum samar, tipis dan menawan.
"Oh, oke Sasuke." Katanya dengan aksen yang sangat canggung.
"Sedang apa ? Date ?" Hinata tertawa mendengar pertanyaan itu, menggeleng pelan dengan wajah cerahnya.
"No. Just waiting friend."
Hinata memang sedang menunggu Sakura, mereka janjian disini.
Karena hari ini ia tidak ada kelas, mereka bertemu disini untuk melakukan beberapa hal mengenai masalah kampus.
Sakura dan kebiasaan buruknya yang sering telat dan sama sekali tidak bisa on time, kebiasaan yang membuat Hinata mencak-mencak karenanya.
Sudah berapa kalipun diingatkan, Sakura dan kepala batunya sangat tidak bisa menurut.Sasuke dan senyum manisnya yang menawan.
Pria dewasa yang jelas menjadi idaman.
Hinata meneguk ludah dengan gugup, tatapannya tak bisa lepas dari wajah tampan yang terlihat cute, berkat mata sipitnya.Ahh, sialan.
Hinata tak yakin bisa mengenyahkan senyuman itu dari kepalanya.
Apakah sopan jika dirinya menyukai seseorang, tapi sebelumnya ia menghujat orang itu ?
Pasti sopan bukan ?
Lagilupa, apa salahnya jika ia mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu sempurna itu."Benarkah ? Kupikir kau sedang berkencan." Tidak seperti kesan pertama saat mereka bertemu, kali ini Sasuke mencoba membangun sebuah citra yang lebih baik dari sebelumnya.
"Tidak. Aku tidak punya pacar."
Hinata menunduk, sedikit tersipu saat mengatakannya, hanya sedikit.
Entah kenapa dirinya merasa malu sekarang, padahal sebelumnya biasa saja."Seriously ?"
Sasuke terlihat cukup terkejut mendengarnya, tapi hanya sebentar.
Dimana Hinata hanya bisa mengangguk pelan.Sakura sudah ada diambang pintu, ketika melihat Hinata sedang berbicara dengan Sasuke.
Perempuan itu terkejut, tentu saja.
Pasalnya, kemarin Hinata memaki lelaki itu.
Tapi sekarang, mereka sedang terlibat obrolan ringan, sambil minum kopi dan tampak akrab.Jadi, sebenarnya bagaimana pendapat Hinata tentang Uchiha Sasuke ?
Selesai dengan keterkejutannya sendiri, Sakura tersenyum tipis, memilih untuk menyelinap ke pintu keluar dan tidak jadi menemui Hinata.Sakura hanya berpikir, jika ini akan menjadi salah satu cara agar sahabatnya yang cantik itu bisa memiliki pacar.
Dan Sasuke adalah kategori sempurna yang bisa dijadikan pacar oleh Hinata.
Pria dewasa, tampan, mapan, lupakan soal duda, selama tidak ada anak, tidak masalah.
Hahh, membiarkan mereka terlihat akrab seperti itu membuat Sakura ikut senang melihatnya.Hinata mengambil ponselnya, ketika mendapat pesan chat dari Sakura.
Shitt !! Umpatan itu hanya sampai tenggorokannya, tidak sempat keluar.
Sasuke yang melihat rengutan bibir Hinata, hanya mampu tersenyum.
Gadis itu sepertinya tidak sadar dengan wajah imut yang dibuatnya.
Atau, memang kebiasaannya saja yang seperti itu ?

KAMU SEDANG MEMBACA
NUDE
FanficHyuuga Hinata, masihlah berstatus sebagai mahasiswa, ketika seorang teman menawarinya sebagai model naked. sebuah tawaran yang langsung ditolaknya mentah-mentah, meskipun bayarannya tidak main-main. Hinata pasti akan mendapat banyak uang dengan cepa...