21.

2.1K 182 3
                                    

Mendongak dengan tatapan kagum, mengamati bangunan tinggi yang ada didepan matanya.
Hyuuga Hinata merasa begitu kecil, seolah dirinya adalah upik abu yang tersesat di negeri dongeng.
Gedung Plasma King adalah sebuah bangunan dengan tinggi 35 lantai.
Hinata meneguk ludah dengan susah payah, mendadak gugup saat harus masuk kesana.

Sasuke sempat uring-uringan pagi ini, karena jadwal mereka yang bentrok.
Lelaki itu ingin mengantar Hinata yang akan menjadi orang dewasa untuk pertama kalinya, tapi ia harus pergi kerumah sakit karena jadwal operasinya.
Hinata sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya, merasa sudab biasa dengan adegan seperti itu.
Berpikir, beginilah resikonya berpacaran dengan seorang dokter bedah yang sangat kompeten.
Tapi bagi Sasuke, sedikit kecewa karena melewatkan salah satu momentum paling bersejarah dalam kehidupan kekasihnya.

Mengeratkan pegangannya pada tali tasnya, menghela napas dalam dadanya.
Dengan pakaian yang jauh lebih rapi dari biasanya, Hinata melangkahkan kaki dengan mantap, merasakan debaran yang menyenangkan dalam dadanya.
Rambutnya yang terkuncir ringan, berayun mengikuti langkahnya.
Hinata tidak asing dengan tempat ini, karena sudah sering datang ke Plasma King.

Saat pertama kali mengatakan, bahwa ia akan bekerja ditempat ini, Sasuke tidak terkejut.
Tentu saja, mengingat reputasi Plasma King yang tidak pernah mengecewakan, pasti banyak orang yang tergiur untuk menjadi salah satu  bagian dari perusahaan sebesar itu.
Hinata hanya meminta, agar Sasuke tidak mengatakan apapun pada ibunya, karena merasa yakin jika Mikoto tidak akan tinggal diam begitu saja.
Meski terlihat keberatan, Sasuke tetap menyetujuinya, dengan beberapa wejangan yang sama sekali tidak bisa dikatakan bijak.

Plasma King adalah salah satu anak perusahaan Uchiha yang berdomisili di London, mengembangkan sayapnya agar bisa mencakup seluruh daratan Eropa.
Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang akomodasi masyarakat, ritel bisnis hingga politik, menjadi salah satu perusahaan berskala besar yang berkaitan erat dengan pemerintahan.

Sasuke pernah mengatakan pada Hinata, bahwa lelaki itu tidak tertarik berada dalam naungan Plasma King, tidak cukup ingin menjadi salah satu bagian dari direksi utamanya.
Tapi, takdir tidak bisa dihempaskan dengan mudah.
Mau tidak mau, Sasuke tetaplah salah satu bagian dari mereka, meski dalam peran dibelakang layar.
Sasuke memegang hampir separuh saham pada Plasma King, langkah ugal-ugalan dan serampangan Fugaku, yang begitu menginginkan putranya menjadi pemimpin dari anak perusahaan yang didirikannya.

Hinata akan masuk de divisi umum Plasma King, yang meliputi periklanan, produksi dan pemerataan.
Itu artinya, ia harus mendapat slot iklan sebanyak mungkin untuk semua produk yang diproduksi perusahaan.
Sasuke mengatakan padanya, mungkin ia akan mengalami kesulitan untuk beberapa alasan, dan Hinata membenarkannya.
Hanya saja, Hinata tidak berharap akan menghadapi perpeloncoan kejam seperti yang sering dilihatnya didalam film.
Semoga itu tidak termasuk dalam salah satu hal yang menyulitkannya.

Masuk keruangan yang berada dilantai 25, Hinata mengatur napasnya yang terasa begitu sesak.
Menenangkan dirinya sendiri agar tidak membuat kesalahan pada interview pertamanya.
Bukan yang pertama sebenarnya, tapi yang kesekian kalinya.
Sangat gugup. Mengetuk pintu dengan hati-hati, sampai sahutan didalam sana terdengar dan menyuruhnya untuk masuk.

Seorang lelaki dewasa dengan setelan jas lengkap, rambut tatanan yang khas dan tatapan tajam tanpa senyuman diwajah datarnya.
Hinata sekali lagi dibuat kesulitan bernapas saat berhadapan dengan kepala direksi yang pernah ditemuinya beberapa waktu lalu.
Kesan pertama yang ditinggalkan lelaki itu sangat kuat, hingga Hinata dibuat gemetar tiap kali melihatnya.

"Selamat pagi, mr. Hatake."

Menyapa dengan suara pelan, Hinata hanua berharap agar lelaki itu tidak sedang dalam mood yang buruk, dimana hal itu pasti akan membuatnya dalam kesulitan.

NUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang