Ada hal menarik, ketika kau tau jika seseorang itu ternyata dapat mengubahmu dengan begitu luar biasa.
Sasuke tidak pernah membayangkan akan seperti ini kelanjutannya.
Ia bahkan tidak pernah menyangka akan menjadikan Hinata sebagai pacarnya, sama sekali tidak.
Tapi kejutan ini nyatanya sangat menyenangkan sekarang.Meski tidak pernah membayangkan Hinata akan menjadi pacarnya, bukan berarti ia tidak tertarik pada gadis itu.
Tidak, bukan seperti itu.
Seorang lelaki dan nalurinya yang khas, Sasuke jelas tertarik dan tentu saja melihat Hinata sebagai seorang perempuan.
Itu adalah insting alami dari seorang pria sehat.Hinata menarik, dalam segi penampilan.
Dan jauh lebih menarik, ketika kau mengenal dan melihat karakternya yang sama sekali tidak bisa kau bayangkan sebelumnya.
Terkesan sangat kolot, meskipun selalu membuka diri pada pembaruan.
Hinata tidak pernah berpikiran sempit dalam mengatasi hal apapun, selalu ada amunisi yang disiapkannya disana.
Itu semakin membuatnya tertarik.Meski beberapa hal terasa bentrok dengan kepribadiannya, Sasuke tidak berpikir jika itu akan menjadi ganjalan untuk melanjutkan semua ini.
Bagaimanapun, ia menikmati prosesnya.
Dan tidak pernah membuat perbandingan atas hubungannya dengan orang-orang yang telah lalu.Sasuke selalu mendapat nasehat bijak dari ibunya, mengatakan bahwa ia tidak boleh membandingkan satu perempuan dengan perempuan lainnya.
Tidak boleh membandingkan sebuah hubungan yang sekarang dan yang lampau, itu sama sekali tidak dibenarkan.Jika semua lelaki memiliki pola pikir seperti itu, tidak akan ada perselingkuhan didunia ini. Itu pasti.
Tapi realitanya, tidak semua lelaki puas dengan apa yang ada dalam diri pasangannya. Begitu pula sebaliknya.
Yahh, seperti itu.Sama seperti saat ini, dimana Hinata harus dihadapkan dalam sebuah kenyataan yang membuatnya kesulitan bernapas.
Jika seseorang pernah mengatakan, sahabat dan pacar tidak akan pernah bisa menjadi teman, Hinata rasa itu bisa dibenarkan.
Tentu saja setelah ia seringkali melihat perdebatan konyol antara Sasuke dan Gaara.
Dua lelaki dalam garis keras yang sama, kepala panas yang sama, dan tingkah memalukan yang tidak pernah ada duanya.
Hinata tidak mengerti, kenapa semesta mengirimkan orang-orang seperti itu dalam hidupnya.Sakura menatap jengah pada keduanya, sementara Ino menikmati milkshake melonnya dengan santai, sama sekali tidak terpengaruh pada suasana panas yang seperti siap membakar mereka kapanpun juga.
Hanya perkara sepele, seperti pergi bersama siapa, bisa membuat kedua lelaki itu kembali dalam pertengkaran layaknya lingkaran tak berujung.
Ahh, sangat berlebihan."Kalian berdua hentikan." Hinata meminum kopinya dengan wajah lelah, melihat Sasuke dan Gaara yang seperti itu selalu membuatnya muak.
"Untuk apa kalian punya otot, jika masih menggunakan mulut. Seperti banci saja," celetukan Sakura yang membuat kedua lelaki itu menoleh dengan cepat.
Hinata gelagapan ditempatnya, berdiri dengan berkacak pinggang dan melotot tajam.
"Jika ada adu jotos disini, akan kubunuh kalian berdua."
Hinata seperti tidak main-main dengan ucapannya, bahkan mengeluarkan gunting kuku kecil yang cukup tajam dari tasnya.
Menampilkan ekspresi yang membuat siapapun bergidik kala melihatnya.
Tatapan tajam dengan seringai meremehkan, sesuatu yang membuat Ino menelan ludah dengan susah payah.
Sementara Sakura terlihat puas, karena usahanya semalam tidak menghianati hasil.
Sekedar pemberitahuan, Hinata mempelajari ekspresi itu pada Sakura sejak kemarin malam."Sayang, singkirkan itu. Benda itu bisa melukaimu."
Sasuke melepaskan pikiran tentang kemungkinan adu jotos dengan Gaara, membujuk Hinata dengan wajah tampannya dan suara manis.
Sasuke tidak tau, jika Hinata bisa menebarkan aura mencekam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUDE
FanfictionHyuuga Hinata, masihlah berstatus sebagai mahasiswa, ketika seorang teman menawarinya sebagai model naked. sebuah tawaran yang langsung ditolaknya mentah-mentah, meskipun bayarannya tidak main-main. Hinata pasti akan mendapat banyak uang dengan cepa...