CHAPTER 11

3.7K 251 2
                                    

Ren kembali sukses dalam menjalani sidang skripsinya. Ia mampu menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari dewan penguji. Mandy tahu kemampuan Ren, namun ia yang menunggu di depan ruang sidang, tetap saja tegang dan tak berhenti berdoa untuk kelancaran sidang pacarnya itu.

Sampai akhirnya Ren keluar dari ruangan dengan senyum tenangnya, dan ia langsung ditanyai oleh Mandy. Nilai sidang skripsi akan langsung keluar saat itu juga, namun mahasiswa yang sudah presentasi dan melalui tanya jawab, harus keluar ruangan terlebih dahulu saat para dewan penguji menetapkan nilai. Mandy memegangi tangan Ren dan menyender di bahunya.

Ren kemudian dipanggil untuk masuk kembali ke ruang sidang, dan seperti dugaan, ia mendapatkan nilai A. Mandy mengucapkan selamat dan meminta maaf karena tak memberinya bunga, "Aku gak butuh karangan bunga karena aku ditemani sidang oleh bunga kampus", katanya enteng namun membuat Mandy tersipu.

Ren dan teman-teman sekelasnya berniat merayakan kelulusan mereka. Tommy menyarankan mereka berpesta, namun Chris tidak ingin perayaan biasa. Ia ingin perayaan sekaligus perpisahan yang berkesan. Akhirnya teman sekelas Ren sepakat untuk mengulang masa saat mereka berkenalan di saat masa orientasi dulu, yaitu dengan berkemah. Mayoritas suara berkata bahwa berpesta dapat mereka lakukan kapanpun, tapi merayakan kebersamaan untuk terakhir kali belum tentu dapat mereka rasakan kembali setelah resmi lulus nanti.

Bagi Ren sendiri, ia menyukai ide berkemah bersama teman sekelasnya selama 4 tahun belakangan ini. Namun ia ingin mengajak pacarnya karena penyesalan akan keterlambatannya mengenal Mandy padahal mereka berada di kampus dan fakultas yang sama.

Ia tahu Mandy akan segan menolaknya namun juga tak yakin untuk menerima ajakannya. Dan ia sudah tahu jalan keluar untuk dilema yang akan dihadapi Mandy.

"Aku sudah menyiapkan suster untuk merawat Nenna selama kita pergi, dan aku sudah mendapatkan izin Nenna", katanya menjawab kekhawatiran Mandy sesuai tebakannya. Mandy tak menyangka Ren merencanakan semua ini dengan matang. Ia menyewa seorang suster untuk senior citizen, dan meminta Mandy untuk menilai sendiri kapabilitas suster Anna yang akan trial menjaga Nenna seharian besok.

"Kalau kamu gak suka dengan treatmentnya, aku tidak akan memaksa".

Ren bukan hanya menyiapkan suster untuk menjaga Nenna, ia bahkan merencakan treatment kesehatan bagi Nenna dan Yune yang akan turut menemani. Lengkap dengan supir dan peralatan yang dibutuhkan. Hal ini ia lakukan hanya demi 2 malam agar bisa bersama dengan gadis itu.

Awalnya Mandy masih belum tenang karena ini berarti kedua kalinya ia akan meninggalkan Nenna selama 2 malam. Ia sudah menilai sendiri bahwa suster Anna memang terlihat cekatan, lemah lembut dan berwajah ramah yang meneduhkan, namun ia tetap tidak tenang.

"Nenna akan baik-baik aja kok Dy.. bersenang-senanglah, ini memang usianya untuk itu", Nenna sampai mencoba meyakinkannya. "Kalau kamu pergi sama Ren, Nenna tenang, lagipula adiknya Yune juga mau datang jadi kami ramai-ramai nanti, Nenna gak sendirian", lanjutnya.

Melihat antusiasme dan kebahagiaan di wajah Nenna untuk menerima suasana baru, Mandy akhirnya meminta maaf karena akan meninggalkannya untuk pergi bersama Ren. Dan lagi-lagi Nenna menenangkan dan meyakinkannya untuk pergi, agar cucunya itu bisa bersenang-senang mengisi masa mudanya dengan kenangan indah.

Walau Nenna adalah orang tua yang hidup di jaman segalanya masih ketat dengan budaya dan aturan baku. Ia masih orang tua yang menjungjung nilai kepercayaan pada pemuda yang datang menemuinya dengan baik-baik untuk meminta izin dalam membina hubungan dengan keturunannya. Ia masih ingat dulu saat ayah Mandy datang dengan percaya diri menemuinya untuk menjemput ibu Mandy sebelum pergi berkencan. Dan kepercayaan diri itu ia lihat sekali lagi di sikap pemuda bernama Ren.

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang