Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)

CHAPTER 27

Tasya, putri keluarga McAllister yang sebelumnya berkenalan dengan Ren di acara omiai, tentu penasaran mengapa pria yang bersikap ramah padanya saat pertemuan mereka, yang ia pikir akan mengajaknya bertemu untuk kencan kedua, malah tak mengabarinya apapun setelah itu.

Ia tak pernah ditolak seorang pria. Pria yang berkencan dengannya pasti terpesona dengan kepiawaiannya dalam mempertontonkan figur seorang gadis muda yang sempurna. Tapi mengapa pria bernama Ren ini berbeda. Mereka berpisah tanpa keingintahuan pria itu akan nomor handphonenya, ia benar-benar pergi meninggalkannya tanpa menunjukkan ketertarikan sama sekali.

Lalu malam hari di pesta pernikahan Luna, saat keduanya bertemu kembali, Tasya seolah diingatkan kembali betapa tampan dan memesonanya pria itu. Membuatnya merasa sayang akan tangkapan yang malah lepas dari jaringnya kala itu. Apalagi mamanya selalu menyalahkannya karena tak berhasil menggaet putra tunggal pewaris perusahaan multinasional raksaksa itu.

Menghadapi sikap dingin Ren malah membuatnya ingin lebih mengenalnya. Ia awalnya berpikir pria itu hanya jual mahal namun sikap tegasnya jelas menunjukkan hal itu tak mungkin. Tasya sangat percaya diri bahwa tak ada hal apapun dalam dirinya yang tak disukai pria. Karena itu ia penasaran mengapa Ren tak terkesan padanya sama sekali.

Dan rasa penasarannya terjawab saat ia tak sengaja melihat Ren mencium seorang gadis. Gadis yang langsung membuat Tasya merasa tersaingi. Gadis itu tak berdandan mewah, tapi memang berparas menawan, rasanya kecantikan itu tak mudah membosankan, Tasya mengakui itu, namun ia lalu merasa terhina setelah mengetahui dari Mia bahwa gadis itu adalah pegawai biasa di perusahaan keluarga Dashwood. Ia pun bukan datang dari keluarga terpandang. Harga diri Tasya tergores, bagaimana bisa figur sempurnanya ditolak hanya karena pria itu ada hubungan dengan seorang karyawati biasa.

= = = " = = =

Setelah pesta pernikahan Luna, Mandy selalu menolak panggilan Gema, ia selalu menggunakan alasan sibuk kerja dan ada keperluan lain. Mandy sungguh tak ingin bertemu dengan Ren dan membahas keintiman mereka. Ia menekankan pada dirinya bahwa ia khilaf dan terlarut dalam suasana bahagia pernikahan Luna. Ia menyangkal kata hatinya yang menyuruhnya untuk pasrah dipeluk pria itu lagi.

Sudah dua minggu sejak ia terakhir bertemu dengan Gema di pesta, sesungguhnya ia pun rindu berinteraksi dengan sosok nyonya baik hati itu. Mandy tak ingin Gema curiga mengapa ia tak kunjung menemuinya. Namun apa daya, ia tak ingin bertemu Ren. "Kau tak bisa terus menghindariku", pesan dari Ren masuk beberapa hari lalu.

Baru setelah ia mengetahui bahwa Ren sudah beberapa hari pergi keluar negeri untuk urusan bisnis, Mandy akhirnya pergi ke kediaman Dashwood dan menemui Gema. Ia pun meminta maaf karena baru menemuinya lagi. Gema mengerti akan kesibukannya. Ia tak memunculkan kecurigaan apapun pada ketidakhadiran gadis itu.

Mandy akan pulang saat di lorong ia bertemu dengan Bianca dan gadis yang wajahnya tak asing bagi Mandy namun ia tidak ingat pernah melihatnya dimana. "Mandy, kau sudah mau pulang? Kita bahkan belum minum teh bersama", kata Bianca yang juga kehilangan sosok gadis muda itu. "Oh ya Tasya, kenalkan ini Mandy, ia karyawati di perusahaan kami, juga gadis manis yang selalu kurepotkan". Tasya dengan ramah menjabat tangan Mandy, dan sedetik kemudian Mandy menyadari ia adalah sosok gadis yang berbicara dengan Ren di pernikahan Luna, gadis yang bertemu dengan Ren saat omiai.

"Tasya itu puteri keluarga McAllister, mereka pengusaha bisnis perhotelan internasional", kata Bianca saat Mandy menemaninya minum teh seperti biasa. "Ia gadis yang sangat cantik", puji Mandy mencoba bersikap biasa di depan Bianca. "Iya, tahun lalu dia juara Miss Elegant N-City, dan wajahnya sering muncul di majalah kecantikan". Mandy hanya tersenyum datar mendengar kekaguman Bianca pada gadis itu. "Entah mengapa putraku itu tak juga jatuh hati padahal ada gadis seperti Tasya yang mengejarnya".