CHAPTER 33

2.9K 210 1
                                    

"Thanks Bro! Gw gak tahu harus membalas lu dengan apa".

"Gw gak minta apa-apa, gw harap masalah lu ini cepat selesai, lu bisa kontak gw kapanpun".

Ren keluar dari sebuah klab malam terkemuka untuk menemui Mark, kenalannya dulu. Dengan kartu AS yang telah dipegangnya kini, ia dengan percaya diri menemui walikota Goldwin tanpa perjanjian sebelumnya.

"Katakan padanya aku punya sesuatu yang akan mengubah keputusan bosmu itu", tegas Ren pada sekpri walikota Goldwin yang menyampaikan pesan bahwa pejabat itu tak ingin bertemu dengan Ren.

Dengan kasus yang terjadi tentu membawa banyak dampak negatif pada bisnis Ren. Pelanggan yang telah membayar uang muka untuk membeli unit rumah di proyek yang tertimpa masalah perizinan itu otomatis meminta uangnya kembali. Jumlahnya tak seberapa bagi cashflow perusahaan, namun yang berimbas besar adalah anjloknya harga saham OCEAN Group jika mereka memutuskan untuk mengembalikan uang pelanggan. Hal itu secara tidak langsung akan diartikan bahwa gosip yang dituduhkan adalah benar adanya. Dan itu yang tak bisa diterima Ren.

Bukan hanya kerugian finansial, dampak lain dari pemberitaan negatif itu adalah kontrak kemitraan bernilai triliunan dengan Takeda Group yang telah susah payah Ren dapatkan, terancam batal karena Masahi Takeda sang CEO merupakan pria yang menjunjung tinggi kesehatan perusahaan mitranya baik di mata internal maupun external publik. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan Masahi, Ren harus menunjukkan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah ini sampai ke akarnya.

Walau Ren sudah tidak bergaul seperti saat awal usia 20an nya dulu, pria itu sudah terlanjur memiliki  jaring pertemanan yang luas baik di kalangan jetset maupun street people. Ia kenal dan dekat dengan beberapa thug master tiap distrik kota sesuai bisnisnya masing-masing. Sisa kebiasaan bergaulnya itu, kini secara tiba-tiba datang membawa keuntungan baginya.

Wajah walikota Goldwin yang awalnya jumawa merasa kedatangan Ren adalah untuk meminta maaf dan memohon padanya, berubah menjadi pucat pasi saat Ren memperlihatkan sesuatu dari handphonennya. "Kau mengancamku?!", hardiknya kesal merasa tersudut. "Aku tidak mungkin mengancam pria berkuasa sepertimu, aku hanya ingin apa yang sudah dijanjikan padaku, dikembalikan seperti semula".

"Kau tahu riwayatmu akan tamat jika aku mengerahkan seluruh kemampuanku untuk menghancurkanmu!", ancam Goldwin. Namun ancamannya itu tak menggetarkan Ren.

"Oh Goldwin, perlukah aku memutar ulang apa yang baru saja aku perlihatkan agar jelas apakah wajahku atau wajahmu yang ada di dalamnya", tantang Ren.

Ren tahu ia akan memenangkan pertikaian itu, kartu yang dipegangnya benar-benar kartu AS yang membuat Goldwin tak berkutik. Terbukti dengan beberapa hari setelah pertemuan terakhir dengan Ren, pria tambun itu membuat konferensi pers yang menjelaskan bahwa tim research nya telah salah menilai kelayakan proyek The Futury. Ia pun meminta maaf pada masyarakat karena mendatangkan kerugian baik waktu maupun tenaga dan utamanya ia meminta maaf pada OCEAN Group yang menderita kerugian finansial yang tak dapat ia tafsir jumlahnya.

Di depan awak media, walikota itu menandatangi izin untuk melanjutkan proyek The Futury. Setelah itu ia menjabat tangan Ren selaku CEO  Ocean Group. Goldwin memaksa dirinya untuk tersenyum walau hatinya tak berkenan. Sedangkan Ren dengan gayanya yang kalem menutup konferensi pers itu dengan menegaskan bahwa ia tak akan pernah membiarkan bisnisnya membawa kerugian di masyarakat. Bahwa keberadaan OCEAN Group sampai saat ini adalah karena dukungan masyarakat dan sebesar mungkin ia akan terus memberikan pelayanan kembali kepada masyarakat yang merupakan stakeholder yang sangat penting bagi perusahaannya. Pidato Ren mendapat tepuk tangan meriah dari awak media yang tahu bahwa perusahaan yang genap akan berusia 46 tahun beberapa bulan kedepan itu, memiliki track record yang baik sejak berdiri. Oleh karena itu saat awal berita negatif ini tersebar, banyak yang tak percaya dengan pemberitaan itu. Kasus ini menjadi satu sejarah buruk pertama bagi OCEAN Group.

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang