CHAPTER 13

3.6K 269 8
                                    

Linda mengundang Mandy ke pesta ulang tahunnya. Mandy yang merasa cukup akrab dengannya, cukup yakin bahwa kali ini ia tidak akan dipermalukan seperti pada pesta Mia dulu. Namun lagi-lagi yang menjadi kekhawatirannya adalah gaun yang akan ia kenakan. Ia sampai harus berbohong pada Ren saat ingin diam-diam mencari gaun yang sesuai dengan budgetnya. Ia tidak ingin Ren menemaninya mencari gaun, pria itu pasti akan menggunakan uangnya lagi. Sesuatu yang Mandy rasa ia sudah ikut menggunakannya lebih dari cukup. Karena itu ia berbohong tentang jam kerja tambahan padahal ia berkeliling beberapa pusat belanja untuk mencari gaun yang pas.

Namun hasilnya nihil. Semua gaun yang dilihatnya antara indah namun mahal, atau murah namun tidak pantas. Ada yang terlalu terbuka, berwarna tidak menarik, ataupun terlalu sederhana untuk pesta ulang tahun Linda yang merupakan nona muda dari keluarga berada.

Melihat waktu yang mencukupi sebelum pesta Linda, Mandy akhirnya memutuskan untuk menjahit sendiri gaun yang akan dikenakannya. Budget yang ia sediakan digunakan untuk membeli kain yang pas dengan seleranya. Ia berselancar di internet untuk mencari contoh gaun yang ingin dikenakan, dan mengirimkannya ke tukang jahit kenalan. Hasilnya cukup bagus, paling tidak membuat Mandy percaya diri untuk memakainya.

"Pemandangannya indah sekali", Mandy berdiri sumringah di balkon kamar hotelnya bersama Ren. Keduanya menatap lautan tak berujung yang terbentang luas dari kamar presidential suite di hotel tempat pesta berlangsung.

Pesta ulang tahun Linda memang diadakan di luar kota, membuat Mandy untuk kesekian kalinya meninggalkan Nenna, walau kali ini hanya untuk satu malam.

"Benarkah Linda menyewakan kamar ini untuk kita?", tanyanya pada Ren masih tak percaya. Kali ini Ren berbohong. Ia ingin memberikan yang terbaik di perjalanan mereka keluar kota kali ini, tapi jika Mandy tahu Ren menyewa kamar terbaik, tentu gadis itu akan menegurnya lagi karena terlalu boros, dan ia tidak ingin mereka bertengkar untuk hal kecil baginya itu. Karena seringkali kupingnya panas jika Mandy mengomentarinya masalah pemborosan.

Ren bukan pria bodoh yang bisa dibohongi Mandy dengan actingnya yang tidak meyakinkan. Ia tak sengaja mengetahui bahwa Mandy berbohong padanya soal jam kerja karena saat Mandy bilang ia akan kerja, namun Ren yang tanpa memberitahu akan datang, ternyata tidak menemukan Mandy di tempat kerjanya. Esoknya saat Mandy menggunakan alasan yang sama, ia membuntuti gadis itu dan melihat bahwa Mandy keluar masuk toko yang menjual gaun pesta. Ia kemudian tersadarkan akan masalah yang sedang dihadapi pacarnya itu, walau harus mengetahuinya dari bertingkah seperti penguntit karena ketidakterbukaan Mandy padanya.

Sore hari sebelum berangkat ke pesta Linda, ia sudah mengatur tim tata rias untuk mengetuk kamar hotelnya. Dan menyusun skenario bahwa tim itu dikirim Linda untuk mendandani para tamu spesial. Awalnya Mandy tak percaya, namun akhirnya ia pasrah di dandani.

Ren tak bodoh dengan membiarkan kebohongannya berjalan tanpa diketahui Linda yang namanya ikut terseret di dalamnya. Ia pun mengompaki Linda dan gadis itu tak masalah dengan permohonan Ren tersebut.

Gaun warna biru pastel yang sudah disediakan Mandy akhirnya menetap di tas nya. Karena tim tata rias bahkan membawakan beberapa pilihan gaun untuk dikenakannya. Bony, make up artist terkenal mengagumi kecantikan alami gadis itu. Ia memuji kelopak matanya yang masih halus dan kencang karena jarang tersentuh make up, ia mengagumi garis bibirnya yang terkumpul padat, dan tulang pipinya yang merupakan idaman para model dan artis yang biasa menjadi clientnya. "You are my masterpiece", ucapnya dengan gaya yang gemulai. Ia bahkan minta izin untuk mengambil beberapa foto Mandy, untuk dijadikan portfolionya. Mandy mengangguk mengizinkan, dan sebagai imbalan, Bony memberikannya satu set make up kit kenamaan, membuat gadis itu menolak seperti biasa namun Bony marah dengan gaya gemulainya sampai akhirnya Mandy setuju untuk menerima. "Walau miss Mandy sudah cantik alami, tak ada salahnya sesekali berdandan agar semua pria berkekuk lutut di hadapan jij", candanya kemudian.

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang