CHAPTER 29

3.3K 249 9
                                    

Kembali menyadari jika sikapnya mulai melunak pada Ren, Mandy memutuskan pergi setelah tiga hari merawat pemuda itu. Saat Ren tak bertenaga, Mandy berani mendekatinya, tapi setelah hanya dua hari ia merawatnya dan Ren perlahan kembali ke kebugarannya yang dulu, gadis itu memilih hanya sekali menjenguknya ke kamar. Puncaknya adalah saat Mandy melihatnya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan jeans dan bertelanjang dada. Hampir ia menjatuhkan baki berisi makanan karena terkejut dan kemudian bersikap canggung.

Ren pun segera memakai tshirtnya karena tak ingin Mandy menjadi tak nyaman. Apalagi ia menikmati dan membutuhkan perhatian gadis itu. Padahal sebelumnya, tiga kali sehari, Mandy akan menyiapkannya masakan buatan sendiri. Dan terakhir adalah di sore hari ketiga, ia membuatkan snack sore, namun menemukan Ren sudah duduk di depan laptop untuk memeriksa pekerjaan, kegiatan yang sempat dilarang oleh gadis itu.

"Dokter memintamu untuk istirahat, mengapa malah kembali bekerja?!", tegur gadis yang kemudian menyadari ia tak berhak menegurnya. Tersenyum bahagia, Ren berkata kondisinya telah pulih karena perhatian Mandy beberapa hari belakangan.

Teringat jawaban Ren, Mandy memutuskan untuk menghentikan perhatiannya. Berpikir bahwa pria itu sudah sehat dan ia tak perlu merawatnya lagi sesuai permintaan Bijun. Ketidakhadiran Mandy membuat Ren menyesal akan kalimat terakhirnya. Tapi ia berharap kebersamaan mereka beberapa hari ini, bisa membuat Mandy kembali membuka hati untuknya.

Beberapa hari setelahnya, Mandy mendengar bahwa CEO nya itu sedang pergi keluar negeri, membuatnya yakin bahwa kondisi Ren sudah kembali bugar. Ia pun kembali menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. Dan info bahwa divisi kerjanya akan melakukan employee gathering, membuatnya bahagia juga teralihkan dari rasa penasaran akan penyebab kondisi Ren kemarin. Apalagi ini adalah kegiatan wisata pertama baginya setelah bekerja di perusahaan besar.

Mandy dengan semangat menyiapkan perlengkapan wisata selama 4 malam 5 hari, ia sampai mencari tahu tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi saat waktu bebas nanti. Ia pun memberitahu Gema bahwa beberapa hari kedepan, ia tak bisa menemuinya karena kegiatan wisata kantor tersebut. Gema ikut senang mendengar gadis itu kegirangan, ia hanya berpesan agar Mandy berhati-hati. Mandy menambahkan bahwa sebenarnya ia bercita-cita ingin melihat dunia, itu keinginannya dari dulu, bahwa jika suatu hari nanti ia sudah memenuhi kebutuhan primernya, ia ingin melihat bagian lain dunia yang luas ini. Kini hal itu bukan tak mungkin lagi baginya. Ia sudah memiliki rumah mungil idamannya, tabungan yang setidaknya bisa menenangkan hati, dan pekerjaan yang permanen.

= = = " = = =

Melangkahkan kaki pertama kali di negeri matahari terbit, angin berhembus menerpa wajah bahagia Mandy. Citra, teman dekatnya di kantor, merangkul pundaknya, "Indah banget ya", katanya memuji keindahan pemandangan yang disuguhkan daerah Hakone tempat penginapan rombongan mereka.

Kantor membooking semua kamar di penginapan terbaik daerah Hakone. Penginapan itu terkenal dengan penyediaan onsen terbaik yang airnya berasal langsung dari gunung Fuji. Para staf senior sampai terheran karena kedermawanan perusahaan pada wisata karyawan kali ini. Bagi Mandy yang baru pertama kali, ia tak tahu bahwa biasanya wisata kantor dilakukan dengan baik namun tidak sebaik ini. Apalagi dengan alasan kelebihan kamar, tanpa disadari karyawan lain, Mandy dan Citra yang awalnya digabungkan dalam 1 kamar seperti staf lainnya, malah dipisah karena adanya kelebihan kamar yang tidak bisa di cancel. Walau sempat menyayangkan karena harus berpisah beda lantai, namun keduanya segera kembali bahagia karena merasa beruntung.

Kamar Mandy lebih besar dari kamar Citra yang sebelumnya sudah ia masuki. Bahkan di kamarnya terdapat private onsen yang berada di teras dengan pemandangan langsung gunung Fuji. Ia sempat heran akan perbedaan tersebut. Namun kebahagiaan yang dirasakan, membuatnya teralihkan dari memikirkan kejanggalan itu.

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang