CHAPTER 35

3.2K 240 3
                                    

Yune pernah berjanji pada Ren saat mereka bertemu di tata usaha kampus, bahwa jika Yune bertemu dengan Mandy, ia harus segera mengabari pria itu. Namun setelah mendengar cerita dari Mandy bahwa ia sudah putus dengan Ren karena pria itu harus kembali ke kota asalnya dan mengakhiri hubungan, membuat Yune kesal dan tidak mau berhubungan dengan pemuda yang tadinya ia pikir akan memberi masa depan pada gadis sebaik Mandy. Oleh karena itu, saat selama 7 bulan Mandy kembali ke G-City untuk menyelesaikan pendidikannya, Yune sama sekali tak berniat memberitahu Ren bahwa ia telah bertemu dengan Mandy.

Atas permintaan Yune, gadis itu tinggal bersamanya. Mandy bahagia karena sebagian besar barang miliknya dan Nenna disimpan dengan baik oleh Yune yang berinisiatif karena percaya suatu saat mereka akan kembali. Walau pada akhirnya hanya Mandy sendiri yang kembali.

Keduanya sering mengunjungi kuburan Nenna. "Berani-beraninya kau pergi tanpa pamit pada sahabatmu ini. Kau tidurlah yang tenang disana, Mandymu sehat dan baik-baik saja. Ia semakin cantik setiap harinya. Tunggu aku disana ya". Yune hanya tahu bahwa Nenna meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Begitulah kondisi yang diceritakan Mandy padanya.

Mandy pamit setelah selesai mendapat gelar sarjananya sebagai modal untuk memulai hidup yang baru di N-city, kota yang baik ia dan Yune tak tahu bahwa Ren juga tinggal di dalamnya.

"Aku pasti akan mengunjungimu lagi, jaga kesehatanmu ya", peluk Mandy saat berpamitan pada Yune. Dan gadis itu menepati janjinya. Setelah ia diterima kerja di anak perusahaan Ocean Digi Corp, Mandy kembali datang menemuinya, kali ini menceritakan bahwa ia menggunakan tabungannya dan Nenna untuk membeli sebuah rumah mungil di N-City. Yune turut senang mendengarnya, dan lebih senang lagi saat Mandy mengajaknya pindah ke N-City. "Ayo tinggal bersamaku disana, rumah itu mungil namun cukup nyaman untuk kita berdua, ada dua kamar di dalamnya, anak dan cucumu pun bisa dengan bebas mengunjungimu".

Yune terharu karena Mandy sangat perhatian padanya. Namun ia tak ingin membebani gadis yang baru mulai menata hidupnya kembali itu. "Jemput aku saat kamu sudah nyaman dengan pekerjaanmu, dan kehidupan pribadimu", pintanya tanda setuju untuk tinggal dengan Mandy. Membuat gadis itu semakin semangat bekerja. Baginya, Yune lah kenalan terdekat yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri, selain penghuni panti yang ia sayangi juga.

= = = " = = =

Kini, setibanya ia kembali di G-City, Mandy mencoba melupakan segala yang terjadi di kota tempat tinggalnya sekarang. Ia menghabiskan waktunya dengan Yune yang mengetahui bahwa gadis itu sedang cuti. Mereka mengulang kembali kegiatan yang selalu mereka lakukan dengan bahagia jika sedang bertemu. Seperti belanja ke pasar, jajan dan masak sambil menonton opera sabun, di rumah susun yang sama.

"Sekembalinya aku nanti, aku menantimu di N-City ya", pinta Mandy. "Siapkan karpet merah untuk menyambutku ya", balas Yune dengan canda, sebenarnya menjawab ajakan Mandy dengan serius bahwa ia akan mempersiapkan kepindahannya untuk tinggal dengan gadis itu.

Tiga hari setelahnya, Mandy datang ke reuni akbar kampus yang baru tiga tahun lalu resmi ia tinggalkan, walau ia tak berharap banyak untuk dapat bertemu dengan teman-teman seangkatannya, karena ia tak tahu apakah mereka akan datang.

Namun Tuhan kembali memberikan kebahagiaan untuknya. Awalnya ia tak mengenali Tami yang tampil feminin dengan baju kebesaran yang membuat kehamilannya terlihat lebih besar. Mandy kaget bukan main. Tami yang dulu dikenalnya sebagai gadis tomboi, kini berubah menjadi seorang calon ibu, ia telah menjadi istri seorang tentara berpangkat. Belum puas berpelukan dengan Tami, Mandy pun bertemu Nisa dan Aries yang kini telah bertunangan. Air mata kebahagiaan jatuh dari mata ketiga wanita yang dulu selalu berbagi keceriaan itu. Momen tersebut digunakan Mandy untuk meminta maaf karena telah menghilang tanpa kalimat perpisahan.

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang