CHAPTER 10

4.3K 258 1
                                    

Sebagai pemula dalam hubungan dengan lawan jenis, Mandy cukup bersyukur ia dan Ren tidak pernah berantem untuk urusan yang biasa menjadi alasan pertengkaran pasangan yang berpacaran. Mandy tetap melakukan kegiatannya seperti biasa, namun semakin lama, ia semakin terbiasa mengabari Ren tentang posisinya, atau kegiatan yang dilakukannya.

Untuk hal cemburu, Ren lebih merasakannya ketimbang Mandy. Sesekali ia akan meminta Mandy mengirimkan fotonya saat sedang kerja part time. Ren tahu Mandy tidak akan menggubris pria lain, tapi sebagai seorang pria, ia tahu pria lain juga tidak akan terlalu merasa terhalang jika gadis yang diincarnya sudah memiliki pacar.

Ia tahu bagaimana rekan kerja Mandy di coffee shop memperhatikan gadis itu, yang lebih ia waspadai adalah penonton live music band Mandy di café-café tempatnya menyanyi. Ren baru menyadari ia seorang pria yang sedikit posesif, namun hal ini baru ia sadari sejak berpacaran dengan Mandy.

"Rambutmu biarkan terurai", ketik Ren saat menerima foto Mandy di coffee shop. Gadis itu pun heran dengan permintaan pacarnya. "Aku harus mengikat rambut selama menjadi barista, itu SOP nya", balas sang gadis. Ren pun pasrah karena tahu hal itu memang keharusan. Namun tetap saja ia cemas. Alasannya simpel, ia tak ingin leher belakang Mandy dilihat pria lain. Karena ia sendiri sering tergoda jika melihat penampakan kulit leher jenjang itu. 'Aku mungkin sudah gila', pikirnya menilai keposesifannya sendiri.

= = = " = = =

"Aku ada bimbingan sama Prof Hiro, jika sudah selesai aku akan langsung menemuimu", kata Ren menjelaskan kemungkinan mereka tidak bisa bertemu di kampus hari ini. Mandy berjalan dengan Nisa sebelum keduanya berpisah ke kelas masing-masing.

Di lorong menuju kelas, seorang perempuan mendekati Mandy, "Kamu Mandy ya?", tanyanya seketika menghalangi arah jalan Mandy. "Iya, dan kamu?", tanyanya balik. Perempuan itu memperhatikan Mandy dan melihatnya dari atas kebawah beberapa kali. Ia lalu menyunggingkan senyum yang melecehkan. "Jadi kamu mainan barunya Ren?", Mandy tak mengerti apa maksud perempuan itu, namun ia langsung menangkap bahwa gadis ini mengenal pacarnya, dan mungkin pernah berhubungan karena aura amarahnya sama seperti mahasiswi lain di kampus yang pernah berkencan dengan Ren dan sering menyindir Mandy jika bertemu. "Aku pacarnya", jawab Mandy dengan tenang. Perempuan itu tertawa menyepelekan, "Aku Cindy, cinta pertama Ren", balasnya berniat menciutkan Mandy. Mandy tahu beberapa mahasiswi di kampus yang pernah berkencan dengan Ren karena kebanyakan diantaranya memang menunjukkan jati dirinya, namun baru kali ini ia bertemu dengan perempuan yang nampaknya punya hubungan lebih daripada kencan biasa.

"Kalau kamu ada urusan sama Ren, silahkan hubungi dia, jangan menggangguku karena aku tak mengenalmu", pinta Mandy tetap tenang.

"Oh tentu saja aku sudah menghubungi Ren duluan, semalam aku menghabiskan malam di apartmentnya. Ren masih saja menggunakan password yang sama dengan saat kami berpacaran dulu", tuturnya panjang berhasil membuat Mandy terkejut mendengar pernyataannya.

'Semalam? Bukankah semalam Ren bilang dia main kerumah Chris karena ada urusan', Mandy belum tahu pasti mengapa Ren berbohong, namun pikiran negatifnya secara alamiah mulai bermunculan.

Perempuan bernama Cindy itu girang, ia melihat perubahan pada ekspresi Mandy setelah mendengar kalimat terakhirnya, ia mengusiknya kembali, "Kenapa? Baru tahu Ren membohongimu? Sebagai sesama perempuan, aku cuma mau kasih tahu kamu, bahwa Ren hanya mempermainkanmu. Kamu jauh dari tipe perempuan kesukaan Ren, ia suka perempuan yang selevel dengannya, sedangkan kamu? Berhadapan denganmu belum 5 menit saja sudah membuat mataku sakit. Kamu terlalu percaya diri untuk tidak menutup mukamu yang biasa itu dengan make up. Dan lihatlah bajumu, bukankah kamu berusaha terlalu keras untuk tampil menarik? Aku tak menyangka Ren akan memilih kasta bawah untuk jadi mainan barunya. Kurasa standartnya mulai menurun setelah aku meninggalkannya".

Bila Hujan Tengah Hari (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang