"Yak! Kerja bagus hari ini!"
"Terima kasih kerja samanya!"
"Sampai bertemu besok!"
"Yaa, uri Sehun! Aktingmu hari ini bagus sekali!" seru sutradara menghampiri Sehun yang sedang mengusap keringatnya dengan handuk dari manajernya.
"Ah, terima kasih, Pak," jawab Sehun tersenyum.
"Lusa datang jam tiga sore ya."
"Baik. Terima kasih kerja samanya!" jawab Sehun sembari menundukkan kepala seiring dengan perginya sutradara tersebut. Tim juga bubar karena syuting untuk hari ini selesai. Sehun menghela nafas senang. Sekarang masih pukul tujuh malam. Ia bisa bersantai nanti saat pulang.
"Hyung, tolong ambilkan HP!" ujar Sehun pada manajernya.
"Mau menghubungi Sohyun?" tanya Junmyeon selaku manajer Sehun. Pria itu hanya menghela nafas saat melihat Sehun yang hanya diam dan fokus pada layar perseginya itu.
Sehun menekan tombol panggil dan menunggu dering sambung di panggilannya. Tidak lama kemudian sebuah suara menyahut dari seberang.
"Kenapa?"
"Ke atap sekarang."
"Yaa, kenapa sekarang? Aku sedang ada kerjaan!"
"Bawa kerjaanmu ke atap! Hari ini aku punya waktu luang. Kapan lagi kita bertemu?!" sewot Sehun.
"Ya, ya. Baiklah! Mau bawa apa?"
"Apa saja."
"Eoh."
"Ya, So—"
Tut...tut...tut...
"Aish," umpat Sehun pelan sembari melihat layar handphone miliknya yang sudah terputus dari panggilan.
"Kenapa? Ia cuek padamu?" tanya Junmyeon.
"Seperti biasa, iya. Jika ia sedang sibuk ia selalu seperti itu. Hyung, antarkan aku ke atap," ujar Sehun.
"Nanti pulangnya?" tanya Junmyeon.
"Aku bisa pulang bersama Sohyun nanti. Dia mungkin bawa motor."
"Aigoo, kau mau menyuruhnya pulang sendirian nanti malam-malam?! Aku akan menjemput nanti! Kabari saja jam berapa, biar bisa sekalian mengantar temanmu itu pulang."
Sehun tersenyum senang, "Baiklah. Ayo!" Sehun dan Junmyeon pun berjalan meninggalkan lokasi syuting dan pergi ke tempat yang disebut "atap" oleh Sehun.
***
"Aish... menyebalkan," ujar Sohyun sembari mematikan laptopnya. Ia baru sempat menulis draft naskahnya lagi, karena bekerja seharian penuh membantu percetakkan buku. Dan sekarang, Sehun mengganggu waktunya dan menyuruhnya pergi ke atap itu.
"Kau mau kemana?" tanya seorang pria yang sedang membawa setumpuk kertas ditangannya.
"Oh, Yoongi Sunbae. Aku izin pulang duluan," jawab Sohyun sembari membereskan tasnya.
"Yaa, pekerjaan masih banyak dan kau mau pulang begitu saja?" tanya Yoongi dengan mata membesar.
"Ei, aku minta maaf, Sunbae. Untuk hari ini aku ada urusan mendadak! Aku minta maaf, sampai jumpa besok!" seru Sohyun lalu berlari keluar ruangan.
"Yaa, yaa! Aigoo," keluh Yoongi melihat Sohyun berlari keluar ruangan. Pria itu menghela nafas dan masuk ke dalam ruang yang digunakan untuk penerbitan buku.
***
Sohyun membayar beberapa makanan dari minimarket di kasir. Ia tidak sempat memasak dan terpaksa membeli camilan ini. Harapannya Sehun tidak protes karena makan camilan di malam hari. Ah, biarlah juga jika Sehun protes. Toh, ini snack kesukaannya. Pria itu tidak mungkin menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ✔️
RomanceTentang kehidupan dua orang sahabat dari segala perbedaan yang ada. Mereka saling mendukung dan terkadang saling membenci. Tapi mereka yang paling kompak dan paling solid dalam segala hal. Itulah yang membuat mereka jadi sahabat baik dari masa sekol...