BF - 3

505 94 20
                                    

"Kau jatuh cinta??" tanya Junmyeon pada Sehun dengan mata membesar.

Sadar karena ia salah bicara, dengan tenang Sehun mengelak, "Tidak. Itu yang Sohyun katakan padaku. Karena aku belum pernah jatuh cinta, makanya aku tanya padamu."

"Oh," ujar Junmyeon, "jatuh cinta itu jadi terasa menyesakkan ketika kau mengalami ketidakpuasan dalam perasaan tersebut. Seperti misalnya orang yang kita sukai ternyata tidak menyukai kita dan mungkin menyukai orang lain, atau hal-hal lainnya. Yah, kita tidak tahu, bukan?"

Sehun menganggukkan kepalanya dan menghela nafas. Mungkin itu alasan kenapa perasaannya menjadi sesak jika melihat Irene. Apakah gadis itu juga menyukainya? Apakah gadis itu akan menerimanya jika Sehun menyatakan perasaannya?

Ah, peraturan tidak ada yang boleh pacaran sesama artis di agensi membuat Sehun muak terkadang. Hei, ayolah. Artis juga butuh kehidupan pribadi. Kau tidak bisa membuat kehidupannya hanya semata-mata untuk para penggemar. Berkencan tidak boleh, pacaran apalagi. Alasannya adalah takut menurunkan citra dirinya dimata penggemar, dan menurunkan keuangan di agensi tentunya. Dengan adanya berita pacaran, mungkin para fans kebanyakan akan patah hati, dan fans-fans tersebut malah jadi membenci artis yang mereka sukai.

Lebih parah lagi dari itu, adalah teror yang akan dialami Sehun oleh sesaeng fans. Ah, Sehun tidak berani membayangkannya. Ia sendiri pernah dicakar oleh fans fanatik saat sedang berada di Jeju untuk pemotretan. Itu saja sudah menyeramkan, bagaimana jika ia mendapatkan teror?

Sehun terkadang jenuh dengan hidupnya. Ia ingin hidup seperti Sohyun yang bekerja dengan rutinitas yang menyenangkan, punya waktu istirahat, dan bisa bertemu teman-teman ataupun jalan-jalan tanpa harus takut ketahuan publik dan difoto sana-sini.

Namun mau bagaimana. Karir dan kesuksesannya tidak lepas dari peran dan pengorbanan para fans yang menyukainya. Sekali lagi, hanya itu yang bisa Sehun jadikan pegangan untuk menghilangkan rasa kesalnya. Usai mengurus beberapa keperluan di agensi, akhirnya Sehun dan manajernya pergi ke lokasi syuting.

***

"Sohyun, kau dipanggil oleh Manajer Park!" ujar Yoongi menyembulkan kepalanya dari dalam ruang percetakan buku.

Sohyun menghela nafas, "Nde." Gadis itu beranjak dengan malas menuju ruang kerja Manajer Park Chanyeol. Karena di dalam ruang itu, sejak tadi sudah ada sosok yang sangat ingin Sohyun hindari.

"Sohyun, kemarilah!" ujar Minah sembari tersenyum, menepuk tempat duduk di sebelahnya.

Sungguh, Sohyun benci melihat sikap pura-pura Minah di depan atasannya. Tidak ingin memikirkan hal itu terlalu lama, Sohyun mengikuti apa yang dikatakan Minah.

"Ada apa, Manajer Park?" tanya Sohyun.

"Kau tahu kalau Minah akan mengadakan tour bersama penulis lain dalam rangka pengenalan penulis terkemuka di Korea?" tanya Chanyeol.

Bagaimana Sohyun tidak tahu. Kegiatan itu dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dan Minah sendiri yang bilang padanya bahwa ia akan ikut kegiatan itu. Itu juga merupakan impian Sohyun, tentu saja. Ia ingin bertemu dengan penulis-penulis hebat lainnya dan berbagi ilmu dengan mereka.

"Iya. Aku tahu," ujar Sohyun.

"Aku ingin kau pergi bersama Minah nanti. Kau asistennya, bukan? Paling tidak kau bisa dapat pengalaman jika pergi bersama seniormu."

Hati Sohyun memanas entah mengapa. Rasanya juga remuk redam. Ia benar-benar ingin pergi dari sini sekarang juga. Terlebih lagi melihat wajah Minah yang tersenyum senang.

"Permisi," ujar Yoongi tiba-tiba masuk ke ruangan dengan membawa beberapa berkas, "Ini laporan percetakan untuk bulan ini, Manajer Park."

"Kebetulan sekali," ujar Chanyeol tersenyum, "Ketua Min, kau akan ikut serta dalam tour yang diikuti oleh Minah dan Sohyun!"

Best Friend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang