BF - 2

541 98 14
                                    

"Ini naskah yang kau inginkan," ujar Sohyun sembari menyerahkan naskah pada Minah. Gadis itu menatap naskahnya dan membacanya sebentar, lalu tersenyum.

"Bagus. Aku akan membayarmu nanti," ujar Minah lalu meletakkan naskahnya di atas meja kerjanya. Sohyun pun beranjak untuk keluar ruangan kerja yang ada di rumah Minah tersebut.

"Kau berteman dengan Sehun?" tanya Minah kemudian, menghentikan langkah Sohyun. Seketika gadis Kim itu berbalik.

"Untuk apa kau bertemu Sehun?" tanya Sohyun dingin.

"Tentu saja untuk merekrutnya dalam projek dramaku selanjutnya," jawab Minah.

"Aku tidak akan menuliskan naskah untuk itu," ujar Sohyun.

"Ia akan bergabung jika aku memberikanmu kesempatan untuk menulis naskah atas dirimu."

Sohyun tertegun, jangan sampai Sehun tahu akan hal ini.

"Aku tidak tertarik. Usai membuat naskahmu di drama ini, aku akan mengundurkan diri," ujar Sohyun datar.

"Kau lupa kontrakmu, huh? Karena siapa kau bisa berada di sini? Kau lupa?"

Bang Minah. Ia adalah penulis yang ternama. Ia sudah sering menulis naskah untuk drama dan ia selalu sukses. Namun sebuah kecelakaan membuat dirinya mengalami gangguan neuron di kepalanya. Ia kini menjadi kesusahan dalam berpikir dan sempat depresi karena ia tidak bisa menulis naskah.

Bagi Sohyun, Minah adalah penyelamatnya. Karena gadis itu yang membawa Sohyun masuk dalam ranah penulis, walau ia hanya sebagai asisten. Saat Minah mengalami depresi dan mencoba untuk bunuh diri, Sohyun yang menyelamatkannya. Sohyun berjanji akan membantu Minah.

Mulanya hanya memberikan ide untuk naskah, namun lama-lama Minah meminta lebih, yaitu menuliskan naskah untuknya, atas namanya, dan Minah akan membelinya dari Sohyun. Ketika drama Dear My Love melonjak naik karena sangat bagus, Sohyun sangat bahagia sekali. Namun rasa bahagianya tidak bertahan lama kala melihat Minah yang diwawancarai atas naskah tersebut.

Bukan. Bukan uang yang Sohyun inginkan. Ia tidak butuh dibayar atas naskahnya. Ia hanya ingin karyanya diakui. Diakui atas nama dirinya, bukan orang lain, karena itu adalah cita-citanya. Jujur Sohyun kecewa, tapi ia bisa bilang apa. Minah adalah orang yang berjasa dalam hidupnya, dan dulu Minah bukanlah orang yang seperti ini.

Gadis itu menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya, "Jika kau masih sadar siapa dirimu, dan siapa yang berjasa akan hidupmu sekarang, lebih baik tetap bertahan untukku. Aku membeli naskahmu, bukan mencurinya."

"Tapi kau tidak pernah membiarkan aku membuat naskahku sendiri, Minah. Kenapa? Kau dulu pernah bilang untuk membantuku menjadi seorang penulis naskah, kau akan menerbitkanku."

"Belum waktunya. Aku berjanji dan tentu aku akan menepatinya," jawab Minah lalu tersenyum. Senyum yang membuat hati Sohyun teriris, "Tapi bukan saatnya kau naik menjadi penulis di saat namaku masih berada di puncak."

***

Sohyun tiba di tempat kerja dengan wajah sembab. Ia menangis selama di perjalanan karena sakit hati akan ucapan Minah. Gadis itu tidak bisa menjawab, dan hanya keluar begitu saja dari rumah Minah. Mendudukkan dirinya di kubikel kerja, Sohyun menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya.

"Kau kenapa?" tanya Yoongi menghampiri Sohyun.

"Tidak apa, Sonbae," jawab Sohyun.

"Tidak apa-apa bagaimana? Hei angkat wajahmu," kata Yoongi lagi.

Sohyun mengangkat wajahnya dan seketika Yoongi menghela nafas, "Yaa, kau menangis?"

Sohyun terkejut, "B-bagaimana... padahal aku sudah pakai make up..."

Best Friend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang