Kim Sohyun.
Pertama mengenalnya, ia adalah gadis yang menyeramkan. Tak banyak bicara, dan selalu menatap laki-laki dengan tatapan tajam. Pertemuan kami pertama adalah saat kami sekolah menengah pertama, dan saat itu, aku hobi membolos sekolah. Selain itu, aku suka mengerjai guru sekolahku bersama teman-teman.
Dan seperti pada aksi nakal pada umumnya, mudah sekali ketahuan. Aku sering dihukum oleh guruku. Dan semua itu karena Sohyun. Gadis itu pandai mengadu pada guru! Pada awalnya ia sangat menyebalkan dan aku benci setengah mati padanya. Kami sering berkelahi jika bertemu. Namun pada akhirnya ia menolongku jika aku memiliki kesulitan dalam bidang akademik.
Selama tiga tahun berteman, akhirnya kami memutuskan untuk masuk sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi di tempat yang sama.
Jika pada awalnya Sohyun adalah gadis menyebalkan, maka akhirnya ia adalah wanita aneh yang penuh keunikan. Namun sama seperti perempuan pada umumnya, mereka tidak mudah ditebak.
Pernah satu waktu ia menangis karena aku pikir ia sakit. Aku membelikannya makanan, komik favoritnya, bahkan buku novel kesukaannya yang senilai dengan uang sakuku selama seminggu. Namun ia tetap saja murung. Terakhir aku ketahui bahwa tupai peliharaannya mati. Aku selalu menebaknya, dan pada akhirnya tebakkanku salah. Dan jika ditanya, ia akan menjawab, "Tidak apa-apa."
Kenapa wanita selalu seperti itu?!
Ia punya seorang kakak laki-laki bernama Kim Seojun. Baginya Seojun Hyung adalah pria yang paling ia sayangi. Hanya Seojun pria satu-satunya di keluarga itu karena ayahnya sudah meninggal saat Sohyun kecil. Ibunya bekerja membuka restoran sendiri, dan cukup ramai. Aku pernah makan di sana, dan yang paling aku sukai adalah pastanya.
Sohyun gadis yang mandiri, namun kadang juga manja. Terutama pada Seojun Hyung. Keduanya memiliki umur yang berbeda jauh, yaitu sepuluh tahun. Seojun Hyung sendiri adalah seorang jurnalis berita.
Impian Sohyun adalah menjadi penulis naskah drama. Dan yah, sekarang ia sedang berusaha mewujudkannya dengan bekerja di perusahaan penerbit buku sebagai asisten seorang penulis terkenal.
Sohyun adalah satu-satunya sahabat perempuan yang kumiliki, namun terkadang sikapnya bagai seorang pria. Ia bisa mendorong lemari besar seorang diri, dan ia akan mengeluarkan suara mengerang yang menyeramkan saat mendorong lemari itu. Ah, kurasa ia akan susah dapat kekasih jika para lelaki melihatnya. Untung saja aku yang melihat.
Beberapa orang bertanya padaku, apakah aku jatuh cinta pada Sohyun.
Jawabannya, tidak.
Entah mengapa, aku merasa geli membayangkan aku jatuh cinta pada Sohyun. Dia itu wanita berjiwa pria. Sangat tomboi dan berani. Pukulannya pun juga sakit—aku pernah mendapat pukulan di punggungku olehnya dan itu sakit sekali!
Sohyun memang cantik, namun aku tidak tertarik padanya selain menjadi sahabatku. Jadi jangan bertanya padaku lagi apakah pernah terbesit aku menyukai Sohyun, maka jawabannya adalah tidak.
Jika aku sering melihat tingkah gila seorang Kim Sohyun, maka aku tidak pernah sama sekali melihatnya menangis. Entah, aku tidak pernah membayangkan bagaimana jika ia menangis.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ✔️
RomanceTentang kehidupan dua orang sahabat dari segala perbedaan yang ada. Mereka saling mendukung dan terkadang saling membenci. Tapi mereka yang paling kompak dan paling solid dalam segala hal. Itulah yang membuat mereka jadi sahabat baik dari masa sekol...