BF - 25

323 67 12
                                    

"Aku sudah mendapatkan data dari dr. Rowon. Beliau bilang, Minah mengalami gangguan pada neuron di otaknya karena kecelakaan itu. Gangguan tersebut membuat Minah tidak bisa berpikir dengan baik menggunakan otaknya. Maka dari itu, kurasa Minah meminta bantuan Sohyun untuk menulis," jelas Junmyeon. Pria itu akhirnya mengetahui hal tersebut dari Sehun. Yah, Sehun merasa Junmyeon harus tahu masalah ini untuk bisa membantunya menggali informasi lebih dalam.

Sehun menganggukkan kepala. Ia sudah merasa puas dengan apa yang ia lakukan sekarang. Paling tidak, ini yang bisa ia lakukan untuk Sohyun. Sahabatnya itu harus mendapatkan keadilan. Ia tidak mau melihat Sohyun menangis lagi.

"Sehun," panggil Junmyeon dengan wajah serius. Pria itu menatap HP miliknya dengan wajah yang terkejut.

"Hm? Ada apa, Hyung?" tanya Sehun.

"Bisa kau jelaskan kebenaran dari artikel ini?" tanya Junmyeon. Sehun merasa ada yang tak beres. Wajah manajernya tampak berbeda sekali, dan terlihat marah. Sehun dengan perlahan meraih benda pipih itu, dan jantungnya mencelos kemudian ketika ia membaca artikel tersebut.

Penyanyi Oh Sehun dan Irene Red Velvet Terlihat Dalam Satu Mobil yang Sama. Berkencankah?

"Ini..."

"Oh Sehun," panggil Junmyeon, "jelaskan padaku apa maksudnya itu."

Sehun panik. Ia tak tahu ternyata penyamaran yang menurutnya sudah aman pun masih ketahuan juga. Wajahnya pun pias, dan seketika ia memikirkan Irene.

Bagaimana dengan gadis itu sekarang...?

"Sehun!" kata Junmyeon mulai meninggikan suaranya.

"M-maaf, Hyung," ucap Sehun, "Iya. Aku dan Irene pacaran. Baru beberapa minggu."

"Astaga, Sehun..." kata Junmyeon. Pria itu mengusap wajahnya kasar dan terlihat kesal, "Kenapa kau tidak beritahu aku, eoh?! Kenapa merahasiakanya dariku?!"

"Ini permintaan Irene, Hyung. Aku tidak bisa menolak," ucap Sehun dengan wajah cemas.

"Justru dengan tidak memberi tahu aku, ini akan lebih beresiko jika media sudah mengendus hubungan kalian!" ujar Junmyeon.

"Irene ... aku harus bertemu dengannya," kata Sehun dengan cepat bangkit dari duduknya di ruang latihan.

"Sehun!" seru Junmyeon. Namun panggilan itu tidak digubris sama sekali, membuat pria itu menghela nafasnya. Masalah baru akan datang sebentar lagi tentunya.

Sehun pun memutuskan untuk pergi ke rumah gadis itu. Dengan langkah tergesa, Sehun menuju gedung apartemen lantai tujuh yang merupakan tempat tinggal Irene.

"Irene!" panggil Sehun sembari menekan intercom di depan rumah Irene. Tidak butuh waktu lama bagi Sehun untuk melihat keadaan Irene karena ketika pintu rumah terbuka, terlihatlah Irene yang terlihat menangis ketakutan.

"Irene," gumam Sehun kemudian memeluk gadis itu.

"S-Sehun..." isak Irene kemudian, "Hubungan kita terbongkar."

"Aku tahu," ucap Sehun, "Aku sangat khawatir padamu."

"Sehun ... aku mendapatkan kiriman barang itu tadi pagi," ucap Irene dengan mata ketakutan menatap sebuah kotak yang ada di atas meja. Sehun pun mendekat ke meja tersebut dan terkejut setengah mati ketika melihat seekor tikus mati berada di sana, dengan lumuran cairan merah. Di sana juga ada tulisan ancaman untuk Irene.

Putuskan Sehun, atau nasibmu akan sama seperti tikus itu!

"Gila!" desis Sehun dengan wajah memerah.

Best Friend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang