PROLOG

1.5K 143 28
                                    

Sehun berlari kencang di sepanjang jembatan Sungai Han. Matanya berkeliling mencari seseorang. Nafasnya beruntun satu-satu, dan wajahnya pucat pasi. Sehun harap ia tidak menemukan sosok itu di jembatan ini. Namun semuanya musnah ketika ia melihat sosok itu sedang berdiri di pinggir jembatan.

Sehun hendak berlari kencang, takut-takut sosok itu melakukan hal bodoh yang gila. Namun rasa lega menyergapnya saat melihat sosok itu malah berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di balik lututnya.

Pria itu menghela nafas dan berjalan menghampirinya. Gadis itu, sedang menangis kencang. Suara deru mobil dan bus menghilangkan suara tangisnya yang kencang.

"Kenapa?"

Gadis itu mendongak ketika mendengar suara Sehun. Ditatapnya wajah pria itu terlihat sangat menyeramkan. Matanya tajam, urat-uratnya terlihat muncul di sekitar dahi dan lehernya. Nafasnya beruntun satu-satu dan keringat di mana-mana.

"Kenapa kau tidak bilang padaku, Kim Sohyun?!" bentak Sehun, "Tidak punya otak, huh? Kau mau sok hebat, hah?!"

Sohyun sesenggukkan menahan tangisnya karena dicaci Sehun sedemikian rupa.

"Yaa, jika kau mau jadi sok pahlawan, kenapa tidak dari dulu saja kau selalu membantuku, eoh?! Aku saja tidak pernah kau bantu seperti itu! Kenapa bodoh sekali membantu orang lain yang jelas-jelas memanfaatkanmu?!"

"Yaa, hentikan..."

"Kau pikir aku akan menasehatimu baik-baik setelah tahu kejadian ini, eoh?! Mana janjimu padaku? Kau bohong padaku!"

"Yaa, Sehun, hentikan..."

"Kau anggap aku apa, hah?! Hanya segini pertemanan kita selama sepuluh tahun?!"

"CUKUP, OH SEHUN!" teriak Sohyun kencang dan ia menangis lagi. Sehun mengentikan ucapannya dan hanya bisa menghela nafas melihat Sohyun menangis.

"Cukup! Ini juga sulit untukku!" seru Sohyun, "Aku pikir semuanya akan baik-baik saja! Aku pikir aku bisa melaluinya. Namun sekarang... rasanya..."

Sohyun tidak bisa melanjutkannya. Ia menangis lebih kencang lagi, melampiaskan seluruh rasa tidak enak dalam hatinya. Sehun menghela nafas kencang, mengalihkan matanya ke arah pemandangan sungai yang membentang di depannya. Pria itu kemudian mendekati Sohyun dan berjongkok di depannya. Tanpa aba-aba, Sehun memeluk Sohyun dan menepuk pundak gadis itu, membiarkan gadis itu menangis di pundaknya.

***







Cerita baru heheh ^^

Cerita ini udah lama banget udah jadi draft di kepalaku, dan akhirnya bisa terwujud untuk menerbitkannya berkat event ini hehe.

Semoga suka, dan selamat membaca ^^

kimsquads

Best Friend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang