Sohyun pagi ini sedang dalam masa yang baik. Entah mengapa, hari ini ia jadi bersemangat. Semalam gadis itu baru saja berhasil mengirimkan seluruh naskahnya kepada Taehyung—anggota Moody—untuk perlombaan menulis novel. Ia tidak tahu apakah hasilnya baik, tapi yang jelas, Sohyun optimis karya itu adalah karya terbaik miliknya.
Pagi hari ini, sebenarnya Sohyun ingin menikmati waktu sendiri. Yoongi sedang sibuk bersama Moody, sehingga gadis itu rasa ini kesempatannya untuk mengembangkan tulisan lainnya yang menjadi draft di laptopnya, menikmati waktu sendirinya juga di rumah. Namun kedatangan sosok yang sekarang sedang bertingkah aneh di hadapannya ini, membuat Sohyun berkali-kali menghela nafas dengan kesal.
"Yak, Oh Sehun! Sampai kapan kau akan mondar-mandir di hadapanku?!" seru Sohyun pada sahabatnya yang seperti katanya, mondar-mandir di depan Sohyun yang sedang ingin menonton televisi. Sehun berkali-kali menggigit jarinya.
"Jika ada yang ingin kau katakan padaku, maka duduk diam dan bicaralah! Kau ini menyebalkan sekali!" lanjut Sohyun. Mendengar gadis itu mulai marah, Sehun akhirnya mendudukkan dirinya di sebelah Sohyun. Demi menghormati Sehun, gadis itu pun akhirnya mematikan televisi untuk bisa fokus pada sahabatnya.
"Kau tahu Nami yang kuceritakan padamu itu, bukan?" tanya Sehun dengan tatapan seriusnya.
Sohyun menganggukkan kepalanya, "Eoh. Aku mengetahuinya. Kau pernah cerita. Kenapa lagi dengannya?"
Sehun mengusap wajahnya sejenak, "Dia kemarin menciumku."
Butuh waktu beberapa detik untuk Sohyun memproses informasi tersebut di kepalanya dan ketika otaknya berhasil menelaah perkataan Sehun, mata gadis itu terbelalak dengan besar.
"MWO?!" seru Sohyun kemudian. Gadis itu kemudian meraih tangan Sehun, "K-kenapa bisa ia menciummu?! Apa yang kau lakukan sehingga dia menciummu, eoh?! Gila!"
"A-aku juga tidak tahu!" seru Sehun kemudian, menepis lembut tangan Sohyun di lengannya kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain, "Aku hanya ingin minta tolong padanya untuk membuatku terkejut, berharap bisa mengurangi rasa gugupku. Tapi yang terjadi dia ... menciumku."
"Aigoo... dasar bodoh!" ujar Sohyun sembari menepuk pundak Sehun kencang.
"Yak! Tapi bukan salahku! Salahnya kenapa harus menciumku untuk membuatku terkejut!" kilah Sehun membela diri.
Sohyun ikut mengusap wajahnya perlahan karena terkejut. Setelah selesai menenangkan diri, Sohyun kembali menatap Sehun.
"Lalu ... apa yang akan kau lakukan setelah Nami menciummu? Kau harus bertanya padanya apa maksud gadis itu. Ia tidak mungkin melakukan itu hanya karena ingin mengejutkanmu. Pasti ada maksud tertentu," ujar Sohyun kemudian.
Sehun terdiam sejenak. Matanya menerawang jauh. Ayolah, Sehun tidak pernah merasa seperti ini. Dia seorang pria yang bisa membuat banyak wanita bertekuk lutut hanya dengan sebuah kedipan mata. Namun karena seorang gadis menciumnya, membuatnya menjadi linglung dan gelisah seperti ini. Sehun sendiri juga bingung kenapa ia bersikap seperti ini, padahal ia sendiri pernah mencium Irene. Tidak mungkin ia akan cerita pada manajernya. Jelas, Sohyun adalah tempatnya untuk bercurah kisah. Benar apa yang dikatakan Sohyun, Nami mungkin punya maksud tersendiri melakukan hal itu.
"Ayolah, Sehun. Masa karena seorang gadis menciummu kau jadi seperti ini?" tanya Sohyun, "Kau harus tanyakan padanya."
Sohyun merasa iba sekaligus lucu melihat keadaan Sehun sekarang. Pria bertubuh tinggi dan besar, yang terlihat dingin dan acuh, namun karena wanita bisa menciut seperti ini. Aneh, tapi memang beginilah seorang Oh Sehun. Sohyun merangkul pundak Sehun yang besar (tidak terangkul sepenuhnya), dan menepuknya pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/178257572-288-k920224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ✔️
RomanceTentang kehidupan dua orang sahabat dari segala perbedaan yang ada. Mereka saling mendukung dan terkadang saling membenci. Tapi mereka yang paling kompak dan paling solid dalam segala hal. Itulah yang membuat mereka jadi sahabat baik dari masa sekol...