BF - 15

319 63 20
                                    

"Sohyun!"

Sohyun melangkahkan kakinya semakin cepat ketika mendengar suara Yoongi semakin dekat.

"Yak, Kim Sohyun, berhenti!" seru Yoongi lagi. Pria itu dengan cepat berlari lalu menahan tangan Sohyun.

"Kau kenapa, eoh?" tanya Yoongi.

"Lepaskan aku, Sonbae," ujar Sohyun.

"Tidak akan," balas Yoongi, "Kau harus ceritakan padaku ada apa denganmu?"

Sohyun pasrah ketika melihat mata Yoongi menajam, tidak seperti biasanya. Pria itu benar-benar tidak bisa dibantah sekarang. Sohyun menghela nafasnya perlahan.

"Aku hanya sedang merasa buruk," ucap Sohyun.

"Karena Minah?"

Sohyun menganggukkan kepalanya perlahan.

"Kau ada masalah apa dengan Minah? Biasanya kau dan dia tidak seperti ini," ucap Yoongi. Namun Sohyun tidak menjawab pertanyaannya, dan memilih untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain. Yoongi pun menghela nafasnya. Cengkramannya pada pergelangan tangan Sohyun mengendur, namun pria itu tidak melepaskannya.

"Aku tidak punya hak untuk bertanya lebih jauh, jika kau tidak menceritakannya padaku," kata Yoongi, "Tapi satu hal yang harus kau ketahui."

Sohyun mendongakkan kepalanya, menatap Yoongi yang kini menatapnya dengan lebih lembut.

"Seberapa tidak sukanya kau pada seseorang, kau tidak boleh menunjukkannya kepada orang tersebut. Tidak baik. Ada baiknya kau menghindar untuk menghilangkan rasa emosimu. Kau tahu, rasa emosi bisa membuatmu terlihat menjadi orang yang salah," ucap Yoongi.

"Apakah salah jika aku memperlihatkan betapa aku tidak menyukainya, sedangkan ia sendiri pun melakukan hal yang sama padaku?" ujar Sohyun dengan nada marah. Jujur, Sohyun tidak setuju dengan apa yang Yoongi bicarakan.

Yoongi menatap wajah Sohyun lekat. Ah ... sepertinya masalah Sohyun dan Minah cukup buruk, namun ia baru menyadarinya sekarang.

"Sohyun-ah..."

"Aku mau pulang, Sonbae-nim. Bisa lepaskan aku?" tanya Sohyun dingin tanpa melihat wajah Yoongi. Pria itu menghela nafasnya kemudian melepaskan tangan Sohyun. Gadis itu langsung pergi begitu saja tanpa berbicara apa-apa lagi.

***

Sehun dan rekan-rekannya tengah bersiap-siap di belakang panggung. Pria itu sedang bersiap untuk tampil di urutan kelima dari acara besar agensi musik tempat ia bekerja. Semua idol di masing-masing ruangan merasakan kegugupan yang luar biasa. Walaupun mereka adalah seorang professional yang sudah menjalani berbagai konser, namun tetap saja. Ada rasa adrenalin yang muncul, yang membuat jantung berdebar kencang, ketika ingin memberikan penampilan yang terbaik.

"Ini daftar penampilannya," ujar Junmyeon kepada Sehun di ruang tunggu. Sehun pun melihat daftar tersebut dan tersenyum tipis ketika melihat penampilan Red Velvet adalah yang pertama.

"Aku mau ke ruangan Red Velved," ujar Sehun bangkit dari duduknya.

"Mau apa?" tanya manajernya.

"Sekedar memberikan semangat untuk mereka. Kau tahu bukan hubunganku dengan mereka baik," ucap Sehun. Junmyeon menghela nafasnya, kemudian memberikan Sehun sebuah kamera.

"Gunakan ini sebagai bentuk pengalihan. Bilang saja kau ada rekaman untuk vlogmu," ucap Junmyeon. Pria itu takut jika ada media yang meliput Sehun dan menanggapi hal yang tidak-tidak, "Kunjungi penyanyi yang lain selain Red Velvet. Orang-orang bisa berspekulasi yang tidak-tidak nanti."

Best Friend ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang