"Friendship is not just about giving and taking. Friendship is also about both side always being there when need something, whatever and whenever."
Sohyun menghela nafasnya lega ketika Sehun membawanya kembali pulang ke rumah. Hal yang membuatnya terharu adalah ketika Sehun menangis bersamanya saat di jembatan Han. Yah, untung saja tidak ada yang melihat. Sebelum ada yang melihat, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sedikit lega karena Sehun sudah tahu cerita yang selama ini ingin ia simpan rapat-rapat. Keduanya kini duduk diam berdampingan di sofa ruang bersantai.
"Kenapa kau baru menceritakan semuanya, Sohyun?" tanya Sehun dengan suara lembut, "Ini tidak adil untukmu."
Sohyun menghela nafasnya, "Terlalu rumit Sehun. Lagipula, aku tidak bisa melawan Minah. Mengadukannya, sama saja dengan menghancurkan karir yang ingin kubangun selama ini."
"Masih banyak cara, Sohyun. Kenapa kau rela menyakiti dirimu sendiri demi karir yang bisa kau cari dari hal lain?" tanya Sehun.
Sohyun terdiam sejenak, kemudian ia menjawab, "Aku takut Minah mengancamku. Kau tahu, bukan ... ia memiliki banyak koneksi. Jika ia bisa mempengaruhi orang lain untuk menilaiku jelek, aku harus bagaimana?"
Tiba-tiba Sohyun merasakan sebuah jitakan keras di kepalanya. Ditatapnya Sehun yang melihatnya dengan kesal.
"Yak! Sa—"
"Kau lupa kau punya aku, eoh?" tanya Sehun, "Aku juga orang berpengaruh di Korea Selatan. Aku idol terkenal, asal kau masih ingat."
"Yaa ... memangnya kau bisa apa?" tanya Sohyun dengan wajah tak percaya.
"Kau meremehkanku, eoh?" tanya Sehun, "Seorang public figure bisa mempengaruhi orang lain. Bukan hanya bidang kami saja, tapi semuanya. Ketika kami mengatakan hal itu bagus, maka orang lain pun akan percaya. Jika ada orang yang menyangkal, kita bisa taruhan. Siapa yang mengatakan hal itu benar?"
Sohyun menghela nafasnya kecil, kemudian ia tersenyum. Sedikit merasa bersalah karena terlalu menganggap semuanya bisa ia lakukan sendiri.
"Aku benar-benar egois, Sehun," ucap Sohyun, "menganggap semuanya adalah hal biasa, menganggap semuanya terasa sulit, padahal ada banyak cara."
Sehun terdiam sejenak, kemudian ia mengusap kepala Sohyun pelan.
"Jika aku jadi kau, aku mungkin akan melakukan hal yang sama. Perjalanan kita masih panjang Sohyun. Aku pun punya masalah," ucap Sehun tersenyum tipis.
Sohyun menoleh kepada Sehun, sedikit tak percaya dengan apa yang temannya itu katakan.
"Agensi sepertinya berniat membatalkan kontrak denganku," ucap Sehun.
"Mwo?" tanya Sohyun, "Kenapa bisa seperti itu?"
Sehun menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, Hyun-ah. Mereka bahkan nyaris menggantiku dengan penyanyi lain di konser besar waktu itu. Nami bilang, karena peformaku menurun beberapa waktu belakangan ini. Konser soloku yang dijanjikan sudah lama sekali untuk album terbaruku, bahkan nyaris dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan karena cedera di kakiku."
Air mata Sohyun kembali menggenang. Perasaan bersalah semakin menghantui gadis itu. Sehun sendiri memiliki banyak masalah dalam hidupnya. Tapi pria itu sama sekali tidak pernah mengeluh. Lebih jahatnya, Sohyun bahkan tidak pernah bertanya bagaimana kabar Sehun, bertanya apakah ada masalah dalam hidup pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/178257572-288-k920224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend ✔️
Любовные романыTentang kehidupan dua orang sahabat dari segala perbedaan yang ada. Mereka saling mendukung dan terkadang saling membenci. Tapi mereka yang paling kompak dan paling solid dalam segala hal. Itulah yang membuat mereka jadi sahabat baik dari masa sekol...