Make it Right
.
.
."Seokjin kenapa kau berbicara seperti itu?"omel Hoseok pada Seokjin tapi diabaikan oleh Seokjin
"SEOKJIN!! Jawab aku!"
"Hanya ingin"jawab Seokjin acuh yang membuat Hoseok mendesah kesal.
"Demi Tuhan Kim Seokjin! Apa kau tidak bisa melupakan kejadian itu? Kita bisa kembali bersama-sama lagi nanti, apa kau tidak merindukan Jimin?"tanya Hoseok
"Bagimu itu hal yang mudah, tapi tidak bagiku Hobie"gumam Seokjin. Hoseok mematung saat mendengar getaran pada suara Seokjin.
"Seokjin kau menangis? Hey ma-maafkan aku"panik Hoseok
"Dia mengkhianatiku, kau tau Hobie jika saja dia jujur dulu. Aku tidak akan sekecewa ini padanya. Tapi kenapa harus berbohong padaku dan membuatku merasakan sakit yang dalam?"Hoseok tidak tega setiap melihat Seokjin seperti ini. Akhirnya dia membawa Seokjin kedalam pelukannya dan menenangkan sahabatnya tersebut.
"Hust, tenanglah Seokjin aku bersamamu"ucap Hoseok
...
"Mh Jimin, aku penasaran sebenarnya orang tadi itu siapa? Kenapa dia mengganggumu?"tanya Taehyung. Dari tadi melihat Jimin melamun setelah dari kantin akhirnya Taehyung tidak bisa menahan rasa penasarannya.
"Ceritanya panjang. Dia tidak menyukaiku atau bisa dibilang membenciku?"ucap Jimin
"Aku masih tidak habis pikir kenapa orang tadi itu memperlakukanmu seperti itu"memikirkan hal tadi membuat Taehyung kesal sendiri
"Aku tidak apa-apa. Ini salahku. Dulu kami bertiga adalah sahabat"ucap Jimin
"Bertiga?"
"Iya. Aku, Seokjin,dan Hoseok sudah bersahabat sejak kecil karena keluarga kami memang sudah dekat. Kami selalu bersama-sama hingga masuk SHS. Saat itu, Seokjin menyukai senior kami, kapten basket sekolah. Itu adalah cinta pertamanya. Dia menceritakannya denga semangat hari itu. Dan meminta aku dan Hoseok untuk membantunya mendekati senior tadi. Tapi, aku tidak mengerti kenapa aku juga mulai memiliki perasaan pada senior itu"lanjut Jimin sendu
"Saat hari dimana Seokjin menyatakan perasaannya. Dia ditolak karena senior itu memiliki orang yang dia sukai. Sehari setelahnya aku sangat terkejut karena namja itu menyatakan perasaannya padaku. Harusnya saat itu aku menolaknya atau memberitahu Seokjin dan Hoseok. Tapi karena keegoisanku aku menerima permintaannya tanpa memikirkan perasaan Seokjin. Kami merahasiakan hubungan kami. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena suatu hari saat semua orang sudah pulang, Seokjin memergoki kami bersama ditaman sekolah. Aku masih ingat betul tatapan kecewa dan marah Seokjin padaku, sejak hari itu dia sama sekali tidak pernah mengajakku bicara dan memutuskan persahabatan kami"ucap Jimin dengan berderai air mata. Taehyung tidak tau siapa yang bisa dikatakan bersalah dalam hal ini, karena perasaan memang tidak ada yang tau kapan muncul. Tapi Taehyung juga yakin bahwa Seokjin itu merasa sangat kecewa.
"Huah!"
Jimin dan Taehyung tersentak dan bersamaan menoleh kearah pintu. Mata mereka membulat saat melihat seorang namja dengan penampilan acak-acakan memasuki kelas.
"Bogum?! Apa yang terjadi padamu?"pekik Taehyung dan segera bangkit menghampiri temannya itu.
"Para senior sialan itu membullyku tadi. Mereka hampir mematahkan kacamataku untung saja tadi seorang namja manis menyelamatkanku"ucap Bogum
"Mereka jahat sekali"sahut Jimin
"Hal seperti ini selalu terjadi pada nerd sepertiku. Tenang saja. Tapi aku benar-benar harus berterima kasih pada namja manis tadi. Setauku dia sekelas dengan kita"ucap Bogum
KAMU SEDANG MEMBACA
Make it Right |END|
FanfictionKim Taehyung. Namja dari daegu, merantau ke Seoul karena akan melanjutkan pendidikannya di Bighit Internasional University. Dia hanya seorang anak dari petani di daegu. Dia merantau ke Seoul dengan harapan akan menaikkan derajat orang tuanya dan mem...