Thirty One ¥

2.4K 229 19
                                    

Make it Right
.
.
.

Taehyung berusaha menyusul Seokjin, namun terlambat karena namja itu lebih dulu masuk kedalam mobilnya.

Taehyung menggedor kaca mobil Seokjin, namun namja cantik itu terus mengabaikannya dan menyalakan mesin mobilnya.

Taehyung dapat melihat Seokjin mengusap airmatanya, setelah itu, Seokjin menancapkan gas dan segera berlalu meninggalkan Taehyung yang hanya bisa terdiam melihat kepergiannya.

Taehyung mengacak rambutnya frustasi, segala rasa sesak dan penyesalan menghampirinya.

Sebutir airmata lolos dari kedua mata Taehyung. Jika saja dia bicara sejak awal, Seokjin tidak akan semarah ini padanya.

Jika dia bicara sejak awal mungkin Seokjin akan bisa menerima keputusannya.

"Jika saja kau bicara lebih awal Kim Taehyung... Kau tidak akan membuat orang yang amat kau cintai menangis."lirih Taehyung dengan bibir bergetar menahan isakannya.

Taehyung masuk kembali kedalam kamarnya, duduk diatas bed sambil menatap amplop putih dan beberapa lembar kertas diatas meja belajarnya.

Taehyung menggeleng dan segera mengambil ponselnya, dia ingin menghubungi Seokjin-nya. Namun nihil karena  kekasihnya itu justru mematikan ponselnya.

Taehyung terdiam menatap wallpaper ponselnya yang menampilkan dirinya dan Seokjin yang tengah tersenyum lebar.

Ibu jari Taehyung mengelus wajah Seokjin dilayar ponselnya dan setitik airmata kembali menetes membasahi pipi Taehyung, dia sungguh menyesal karena sudah tidak jujur pada kekasih mungilnya itu.

"Seharusnya aku menjelaskan ini semua sejak awal, maaf Jinie.. Mianhae"gumam Taehyung kemudian mencium foto Seokjin pada layar ponselnya dengan penuh cinta dan penyesalan yang menjadi satu.

...

Sudah terhitung dua hari sejak Seokjin mengetahui tentang pertukaran mahasiswa yang diikuti Taehyung. Selama itu juga Taehyung tidak lagi melihat Seokjin, dia benar-benar menghilang, bahkan jika Taehyung kemansionnya dia hanya menemukan Choi Ahjumma yang berkata bahwa Seokjin ikut bersama orangtuanya entah kemana.

Taehyung yakin, orangtua Seokjin juga akan kecewa padanya karena tidak memberitahu mereka sebelumnya.

Besok adalah hari keberangkatan Taehyung, dan dia ingin Seokjin mengantarnya kebandara. Dia bahkan belum mendapatkan maaf dari Seokjin. Sungguh, Taehyung begitu takut Seokjin meninggalkannya.

Taehyung mengingat kembali pada saat dia pertama kali ditawarkan untuk mengikuti pertukaran mahasiswa ini.

Flashback On

"Kim Taehyung, saya punya kabar baik untukmu"ucap Dosen yang berada didepan Taehyung saat ini. Dia memanggil Taehyung saat akan keluar dari kelas, setelah menerangkan materi dikelas Taehyung.

"Ne?"

"Ada kesempatan baik untukmu, aku benar-benar berharap kau tidak akan menolaknya. Ada tawaran pertukaran mahasiswa untukmu, ke Amerika. Ini adalah hal yang baik. Kami mengusulkanmu karena kau adalah mahasiswa dengan nilai IQ tertinggi dikampus ini"

"Be-benarkah? T-tapi bukankah ini sangat mendadak saem?"

"Ya, aku tau ini mendadak bagimu, tapi ini adalah tawaran yang sangat bagus. Aku dapat menjamin masa depanmu akan sangat cerah jika kau menerima tawaran ini Kim Taehyung! Keberangkatanmu tinggal 4 bulan lagi. Aku akan membermu satu bulan untuk memikirkannya. Kumohon pikirlah baik-baik"

Make it Right |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang