Twenty Eighth ¥

3K 270 41
                                    

Make it Right
.
.
.

Nyonya Kim sempat terkejut ketika mendapati banyak mobil dipekarangan rumahnya ditambah lagi salah satu maid yang bilang jika tuan muda jatuh pingsan dan tengah beristirahat dikamar bersama kawan-kawannya.

Setelah melihat keadaan putranya, nyonya Kim menanyakan keadaan Seokjin pada kawan-kawan putranya dan Hoseok-lah yang bercerita kali ini.

Nyonya Kim mengelus lembut surai madu putranya dan mengecup kening Seokjin sesekali, merasa sedih atas kejadian yang menimpa putranya

"Eommonie tenang saja, kami akan membantu memperbaiki semuanya"sahut Jimin sambil tersenyum manis dan dibalas oleh nyonya Kim

"Terima kasih sayang, kalian semua terima kasih.."

"Iyaa imo, kami rasa sudah waktunya kami pulang sekarang" timpal Bogum dan nyonya Kim mengangguk mengerti. Mereka semua meninggalkan kamar Seokjin nyonya Kim memutuskan untuk mengantarkan kawan-kawan putranya hingga didepan pintu.

Setelah dua mobil itu meninggalkan pekarangan rumahnya, nyonya Kim memilih untuk membersihkan diri sebelum kembali menemui putranya.

...

06.04 PM, KST

Nyonya Kim masuk ke kamar Seokjin dengan membawa segelas air dan semangkuk bubur yang dia letakkan diatas nampan. Dia agak terkejut ketika mendapati Seokjin sudah terduduk diatas bednya.

"Kau sudah bangun sayang?" Seokjin-pun menoleh dan melihat sosok ibunya yang berjalan mendekat.

"Eomma?"

"Eomma sudah mendengarnya sayang, kau pasti sangat sedih" Seokjin mengangguk, matanya kembali memanas namun Seokjin menahannya agar tidak menetes, dia tidak mau menangis lagi hari ini.

"Eomma tau ini sulit bagimu Jin, tapi semuanya akan membaik seiring berjalannya waktu. Taehyung hanya salah paham."gumam nyonya Kim dengan begitu lembut seraya mengusap rambut putranya

"Tapi apa dia akan mempercayaiku eomma? Dia sungguh membuatku kecewa.." lirih Seokjin.

"Taehyung pasti akan mempercayaimu setelah dia mendapatkan buktinya, Jinie. Putra eomma harus bersabar eoh?" Seokjin menganggukan kepalanya dengan patuh, nyonya Kim tersenyum lalu mengambil semangkuk bubur untuk dia suapkan pada Seokjin.

"Sekarang kau harus makan agar cepat sembuh, eomma tidak mau putra eomma sakit seperti ini" Seokjin tersenyum dan menerima suapan dari ibunya. Setelah meminum obatnya, Yunhyeong meminta Seokjin berbaring untuk kembali beristirahat. Yunhyeong sempat mengecup kening Seokjin sebelum beranjak dari kamar itu.

"Eomma?" panggil Seokjin yang menghentikan langkah Yunhyeong

"Ne?"

"Bisa aku minta tolong?

"Apa itu sayang?"

"Seandainya Taehyung kemari-"

'meski aku tidak yakin dia akan kemari..'batin Seokjin,

"-tolang jangan ijinkan dia menemuiku eomma, aku belum ingin bertemu dengannya." Yunhyeong tersenyum maklum dia menganggukkan kepalanya.

"Baiklah sayang, sekarang kau harus istirahat"

"Gomawo comma"

"Emm, jaljayoo uri Jinie.."

Setelah ibunya keluar Seokjin masih belum menutup kedua matanya yang kini justru menampung linangan airmata yang siap menetes kapan saja. Dia masih mengingat kejadian tadi siang dimana namja itu menatapnya penuh amarah dan membentaknya.

Make it Right |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang