Twenty Two ¥

3K 277 26
                                    

Make it Right
.
.
.

Jimin sedang berada disebuah taman yang dekat dengan rumahnya. Lima belas menit yang lalu ia menerima pesan dari Taehyung yang mengajaknya bertemu dan Jimin mengiyakannya.

"Jim?" Jimin menolehkan kepalanya dan saat melihat sosok Taehyung ia segera bangkit dan tersenyum ramah.

"Ah kau sudah datang"

"Apa kau menunggu lama?" tanya Taehyung yang segera mendapat gelengan kepala dari Jimin. Entah kenapa suasananya jadi terasa canggung hingga Taehyung mengajak Jimin untuk kembali duduk.

"Sebelumnya terima kasih karena kau sudah menyempatkan waktu untuk menemuiku, Jim"

"Gwaenchana, lagi pula aku juga sedang ada perlu denganmu"

"Emm? Apa itu?" Jimin meremas ujung kemeja yang dia kenakan sambil memaksakan senyuman diwajahnya.

"Kali ini tolong jawab dengan jujur... Apa kau..menyukai Seokjin?" Taehyung membatu melihat kedua mata nanar itu, bagaimana mungkin Taehyung tega menyakiti hati selembut Jimin.

"Setelah melihatmu menolong Seokjin tadi aku sangat sadar kalau kau menyukainya." Akhirnya airmata yang Jimin tahan-pun menetes membasahi pipinya, perasaan sesak itu perlahan memenuhi relung hatinya.

"Jimin-ah mianhae" lirih Taehyung yang membuat Jimin semakin merasa sedih tapi bagaimanapun juga Taehyung harus meluruskan semuanya. Taehyung berlutut dihadapan Jimin, kedua tangannya menangkup wajah Jimin dan menghapus lelehan airmata yang terus meneres dari mata sipit itu.

"Toolong jangan menangis karena namja sepertiku"

"Bagaimana aku tidak menangis saat namja yang kucintai mencintai orang lain" ujar Jimin ditengah tangisannya

"Hahh sekarang aku mengerti bagaimana perasaan Seokjin saat itu, aku rasa ini hukuman untukku karena sudah berkhianat padanya"

"Sstt.jangan berpikir seperti itu lagi Jim, itu semua hanya masa lalu dan Seokjin sama sekali tak membencimu selama ini, kau pasti bisa memperbaiki hubungan kalian"sahut Taehyung seraya mengelus rambut Jimin yang masih menangis.

"Aku mohon berhentilah menangis, kau membuatku benar-benar merasa bersalah.." Jimin menatap lekat wajah Taehyung, sungguh ia sangat mencintai namja dihadapannya ini. Tangan mungilnya terangkat untuk membelai wajah Taehyung mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Kau tahu Tae? Aku sangaaat mencintaimu.." ucap Jimin yang memberi jeda untuk mengambil nafas.

"Tapi..aku tak ingin memaksakan perasaanku dan menyiksamu serta Seokjin, aku tahu kalian saling mencintai, maka..bahagiakanlah Seokjin dan jagalah dia dengan baik..." Taehyung melebarkan matanya tak percaya, Jimin benar-benar berhati malaikat. Disaat perasaannya hancur ia masih bisa memikirkan kebahagiaan orang lain.

"Kau tahu selama ini tiap kali kau menyangkal perasaanmu untuknya itu membuatku semakin terbebani, tapi sekarang saat kau jujur, perasaanku memang hancur, tapi aku merasa beban yang kupikul jadi lebih ringan" Jimin menghapus airmatanya sendiri lalu melempar senyum kearah Taehyung.

"Tolong jangan kecewakan sahabatku.." Taehyung turut melebarkan cengirannya dan menarik Jimin kedalam pelukan hangatnya.

"Gomawo Jim, aku berharap kau menemukan namja yang akan mencintaimu dengan tulus."

"Ne, gomawo Taehyungie" Mereka melepas pelukan dan saling berpandangan.

"Kita masih bertemankan?" tanya Taehyung

"Tentu saja" Keduanya terkekeh bersama, setidaknya begini lebih baik.

"Jim..aku akan membantu memperbaiki hubungan kalian"ucap Taehyung

Make it Right |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang