Bintang Kembali

4.6K 316 11
                                    

Malam ini rumah sakit terlihat lebih ramai dari biasanya. Begitu banyak orang yang berlalu lalang hanya untuk sekedar menjenguk sanak saudaranya.

Begitu pula dengan beberapa remaja yang menyusuri koridor rumah sakit yang saat itu tengah ramai dengan pengunjung.

Mereka saling melempar canda tawa hanya untuk mengalihkan rasa hampa yang mereka alami beberapa minggu ini.

Berbeda dengan remaja yang bertubuh tinggi dan juga atletis,sebenarnya itu dulu sih sekarang tubuh atletis itu kurus.

Pandangan remaja itu terlihat kosong dan semangat hidupnya juga hilang entah kemana. Tapi ia harus tetap bertahan hidup demi orang yang selalu ia tunggu.

"ini gara-gara lo sih, kita kemaleman ke rumah sakitnya"

"kok gara-gara gue sih, lagian ini kan masih sore. Lo nya aja yang berlebihan"

"au ahh. Lagian ngapain sih pake tadi beli mie ayam segala. Kan ribet"

"ya laper lah gue kan brlum makan dari tadi siang. Lagian ini kan makanan kesukaan Bintang. Kali aja dia akan bangun kalau dia menghirup betapa lezat dan euunakknya mie ayam yang gue bawa..."

Semua orang tentu saja memutar bola matanya malas. Mungkin sajakan Argha sudah depresi dengan Bintang yang tak kunjung membuka matanya.

Sesampainya di depan pintu bercat putih itu Kelvin memegang handle pintu lalu membukanya secara perlahan.

Setelah pintu itu terbuka, nampaklah seorang remaja yang masih asik dengan dunianya. Kelvin menghembuskan nafasnya sesak.

"lo betah amet sih tang tidurnya. Dasar kebo lo. BTW gue bawain mie ayam langganan kita nih, lo gak kangen apa? Nih...nih ayamnya beuuhh lumer di mulut.. Mienya kenyal banget. Apalagi kuahnya berasa sampai di cacing-cacing penghuni perut manusia" celotehan Argha yang memperagakan bak iklan makanan yang ada di tv.

Sementara keempat orang yang duduk di sofa memandangnya dengan iba. Meskipun itu terlihat nyeleneh tapi mereka juga sangat berharap Bintang mendengarkan celotehan Argha dan membuka matanya.

Argha terkesiap saat di lihatnya jari-jari Bintang bergerak lalu argha beralih ke mata Bintang yang juga bergerak seakan membuka matanya.

"uhuk..uhuk Bin uhuk tang Sa..dar.." semua yang ada di ruangan itu berkesiap melihat Argha yang tersedak mie ayam nya lalu beralih ke Bintang yang sudah membuka matanya.

"dek.. Adek akhirnya lo bangun juga. Gue kangen sama lo. Terimakasih banyak lo udah mau kembali" Kelvin langsung memberondongi Bintang dengan dengan ucapannya.

Ingin rasanya Kelvin memeluk tubuh Bintang seerat-eratnya, dan tidak akan melepaskannya lagi, seolah-olah jika ia melepaskanya Bintang akan kembali tidur lagi dan bisa-bisa dia tidak mau kembali lagi.

Namun melihat Bintang yang hanya menatap kosong atap kamar ruang inapnya menjadi khawatir kembali.

"kalian siapa.." gumaman Bintang di balik masker oksigennya yang masih bisa di dengar oleh ke empat orang yang memandanginya.

Pintu ruangan Bintang terbuka dengan kasar menampilkan dokter Irsyad dan juga Reka yang ngos-ngosan karena tadi dia berlarian mencari dokter irsyad yang katanya ada visit.

Padahal kalau dia mau memencet tombol di atas brankar, dokter akan datang sendiri tanpa ia harus berlarian kesana kemari.

Tapi apalah daya perasaannya sudah kepalang senang karena orang yang selama ini di tunggu sudah sadar kembali.

"Bintang kamu bisa dengar saya? Apa kamu tahu siapa nama kamu?" Bintang hanya menggeleng dengan lemah.

Karena ia bingung mereka semua siapa? Dan dia sendiri siapa? Juga tempat apa sebenarnya ini, kenapa tubuhnya di tempeli banyak kabel yang tersambung ke sebuah alat yang bunyinya juga aneh.

Ingin rasanya Bintang menanyakan itu semua namun suaranya seakan tersedat di tenggorokannya. Lagi pula tubuhnya juga sangat lemas.

"seperti yang sudah saya duga sebelumnya, Bintang mengalami amnesia" jelas dokter Irsyad.

"apa dia tidak akan ingat semuanya selamanya?" tanya Agha yang mulai gelisah.

"biasanya bisa ingat tapi ada juga yang permanen, tergantung bagaimana keinginan pasien itu sendiri(sumpah bagian yang ini gue ngawur. Mohon jangan di hujat langsung aja di geplak🙏🙏)"jelas dokter Irsyad.

"mungkin anggota tubuhnya masih kaku, kita akan melakukan terapi untuk melatih otot-ototnya yang kaku karena terlalu lama tertidur, setelah kondisinya di pastikan membaik dan mampu menjalani terapi. Kalau begitu saya permisi dulu. Jangan berisik biarkan dia istirahat dulu"

Dokter Irsyad mengusap kening Bintang sebelum menepuk bahu Kelvin lalu pergi dari ruangan itu.

Memang setelah pembicaraan tempo hari sebelum Bintang operasi, Kelvin mulai menjaga jarak dengan dokter Irsyad. Ia hanya takut dokter Irsyad mengambil Bintang darinya.

Sementara dokter Irsyad juga menyadari sikap Kelvin yang sudah tak seperti dulu lagi,yang sedikit terbuka kepadanya.

Menyesal? Tentu saja menyesal. Tapi dokter Irsyad tau dirinya yang bersalah meskipun niatnya baik, yang menginginkan Bintang mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya.

Dan rsa egois yang menginginkan Bintang menjadi pengganti sosok anaknya yang sudah lama pergi.

"kenapa aku di sini..?" pertayaan Bintang menggembalikan kesadaran Kelvin yang melana entah kemana.

"lo cuman tidur dan bermimpi.." jawab Kelvin lalu menggenggam tangan hangat Bintang. Matanya memancarka kebahagian.

"tapi aku tidak ingat apapun.."

"bagus bagi lo tidak ingat apapun, karena dalam mimpi, lo mengalami kejadian buruk. Saat lo terbangun, pastinya lo akan lupa semuanya, kalau lo adalah adek kesayangan abanglo ini" Kelvin tersenyum sebelum mencium kening Bintang lama.

Seolah memberikan ajian untuk Bintang melupakan semuanya.

Karena inilah kehidupannya yang baru bersama Bintang, dan demi janjinya untuk membahagiakan Bintang.

Menjauhkan dari orang yang mungkin akan melukainya, dia akan menjadi tameng untuk Bintang.

Kelvin tersenyum melihat Bintang yang kembali tertidur dengan dengkuran halusnya.

"mungkin ini yang terbaik. Biarkan Bintang melupakan semuanya. Sudah cukup penderitaannya selama ini. Aku harap kalian mengerti"

Semua orang mengangguk setuju karena pikiran mereka yang sejalan dengan Kelvin. Mungkin keputusan ini benar.

Karena jika Bintang ingat masa lalunya,itu hanya akan memperpuruk keadaannya dan depresi mungkin.

Meskipun selama ini Bintang terlihat kuat dan bersinar terang mengalahkan rembulan. Tanpa banyak orang yang tahu.

Dibalik sinar Bintang yang terang terselip redup di dalamnya. Karena memang itulah Bintang yang selama ini mereka kenal..







































Tbc....







😬😬😬😆😆😆😆

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang