Cewek aneh..

3.9K 334 11
                                    

Bintang mengembangkan senyumnya saat dirinya dan kedua sahabatnya memasuki gerbang sebuah sekolah, katanya sih ini sekolahnya dulu.

Ia hanya berharap bisa mengingat tentang masa lalunya. Masa yang di tutup rapat oleh Kelvin abangnya maupun kedua sahabatnya yang sekarang tengah tebar pesona.

"BINTANG..!" teriak seorang gadis dengan suara cemprengnya. Teriakan itu sontak membuat semua orang menatap ke arahnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

Sementara Bintang sendiri hanya mengeryitkan dahinya sambil melorik kedua sahabatnya "mak lampir" bisik Rega di telinga Bintang.

"Bintang! Akhirnya lo masuk juga. Temen lo yang cantik bak bidadari turun dari gunung ini kangenn banget ama lo.." semprot gadis itu dan langsung memeluk Bintang.

"oh iya gu gue juga kangen lo kok mak lampir.." balas Bintang yang suaranya dilirihkan dia akhir kalimat yang sontak membuat gadis tadi melepaskan pelukannya dan menatapnya dengan mulut yang ternganga.

Gadis itu menatap horor ke arah dua orang yang tengah tertawa terpinkal-pingkal. Bintang yang melihat itu hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena bingung.

"Bintang ini gue Candy! C-A-N-D-Y bukan mak lampir" gadis yang bernama Candy itu mengeryitkan dahinya.

"hehe gue kirain yang di maksud mereka dengan mak lampir elo" cengir Bintang.

"eh udah ahh. Kita mau masuk kelas dulu" Agha melerai dan langsung menarik tangan Bintang untuk mengajaknya ke dalam kelas.

"lo duduk sini sama gue.. Ini dulu bangku kita" ucap Rega yang langsung diangguki oleh Bintang. Sementara Agha duduk di depan bangku Bintang dan Regha.

Brakkkk!

Regha dan Bintang langsung terlonjak kaget begitupun dengan seluruh penghuni di kelas itu, saat seorang gadis datang tiba-tiba langsung menggebrak meja mereka berdua.

"Bangun lo! Ini bangku gue lo ngapain duduk disini!" bentak gadis itu.

"ehh Zee tapi kan dia yang udah duduk dulu disini sebelum lo. Lagian kan kemari-kemarin gue udah bilang kalau bangku ini udah ada yang punya. Lo nya aja yang ngeyelan"

"lo kok belain dia sih gha. Dia kan baru masuk sekarang dan gue udah duduk disini selama 2 bulan, jadi gue juga berhak atas bangku ini" teriak gadis yang bernama Zee itu.

"gue yang gak sudi duduk sama lo, lagian siapa yang mau duduk sama cwek bar-baran kyak lo. Mending sekarang lo pindah atau gue aduin sama bu Rani guru bk kalau lo suka bolos di warung belakang sekolahan".

Zee gadis itu sontak membuka matanya lebar-lebar. Dengan langkah yang menghentak dan mulutnya yang menggerutu tak jelas Zee langsung pergi ke salah satu bangku kosong di sebelah bekas bangkunya.

Setelah itu bell masuk berbunyi, akhirnya mereka melanjutkan pelajaran sampai jam pulang para murid berhamburan keluar.

Bintang mengembangkan senyumnya saat netranya menangkap siluet seseorang di pinngir jalan. Pria itu tengah berdiri di samping motor sportnya.

"abang udah ada di sana, gue duluan ya.."

"oke.."

Bintang berjalan menghampiri abangnya yang tengah memberi gestur untuk menyuruhnya menghampirnya. Bintang menoleh ke kanan kiri saat ingin menyebrang jalan..

Tapi entah datangnya dari mana sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahnya dan berakhir mobil itu menyerempet Bintang.

"BINTANG!" teriak Kelvin dan beberapa pekikan dari siswa yang melihat kejadian itu. Sementara bintang hanya meringis. Untung saja mobil tadi hanya menyerempetnya saja sehingga hanya luka di kening dan sikunya.

"adek! Lo gak papa kan?" Kelvin menghampiri Bintang yang masih meringis memegang tangannya.

"bisa berdiri, ayo kita ke klinik sekarang"

"mau pulang aja, ini juga gak parah"

"ya udah dech bang, bintang pulang bareng kita ajja pake mobil aja" Kelvin hanya mengangguk lalu membantu Bintang naik ke mobil Agha.






🍁🍁🍁


Kelvin dan Bintang sudah sampai dirumah begitupun Agha dan juga Regha yang juga ikut mampir karena khawatir dengan Bintang.

"shhh pelan-pelan bang,, sakit tau" Bintang meringis saat kapas beralkhol menempel di keningnya yang masih mengeluarkan darah meskipun tidak sebanyak tadi.

"iya ini pelan-pelan kok. Lagian lo kok bisa sih sampe ketabrak gitu".

"ya mana Bintang tau sih bang. Tadi itu Bintang udah ati-ati kok. Mobilnya aja yang nakal"

Kelvin hanya menggelengkan kepalanya. Tapi setelah di pikir-pikir ada benarnya juga sih. Tadi jelas-jelas Bintang sudah menengok ke kanan kiri. Setelah memastikan aman anak itu baru melangkahkan kakinya.

Tapi mobil itu melaju dengan cepat, Bintang yang saat itu kaget hanya bisa menyingkir beberapa langkah. Sehingga mobil itu tidak benar-benar menghantam tubuh Bintang.

Entah perasaan apa yang barusan muncul di hati Kelvin. Ia begitu yakin kalau kecelakaan tadi memang di sengaja. Apalagi mobil itu langsung kabur setelah menabrak Bintang.

Tapi apa motif dari orang itu ia juga tidak tahu. Yang harus ia lakukan adalah menjaga lebih baik lagi Bintang. Ia masih trauma saat Bintang terbaring koma di rumah sakit waktu itu.

"besok jangan sekolah dulu ya dek. Tunggu lukanya kering dulu" Bintang mengerucutkan bibirnya baru juga masuk satu hari tapi sudah di suruh libur lagi. Menyebalkan.

"gak mau! Bintang tetap harus sekolah. Lagian cuman luka gini doang".

"sekali enggak ya enggak! Kamu nurut kenapa sih! Apa sulitnya sih nurut!" Bintak menundukkan kepalanya.

Selama ia membuka matanya, baru kali ini Kelvin membentaknya. Biasanya semanja-manjanya ia, Kelvin tidak pernah mau membentaknya.

"maaf kalau Bintang nyusahin abang" setelah mengatakan itu Bintang melangkahkan kakinya ke kamar tak ia hiraukan panggilan sahabatnya.

Ia hanya sakit hati atas bentakkan kakaknya yang biasanya bersikap lembut itu kepadanya.

Kelvin merutuki kesalahannya yang dengan teganya membentak Bintang yang tak bersalah. Pikiran Kelvin hanya di penuhi dengan kekhawatiran.





Tbc.....

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang