Bintang melangkahkan kakinya di sepanjang pinggir pantai, sesekali berhenti melangkah, tanganya mengambil berbagai hal yang menarik pandangannya, seperti siput, rumput laut ataupun bintang laut yang tengah terdampar. Mungkin ia akan membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kedua sahabatnya.
Kalau dilihat sekilas mungkin dia seperti pemulung. Tapi Bintang tak perduli itu, ia hanya ingin menikmati paginya sembari menunggu matahari terbit.
Sebenarnya ia takut disini sendirian karena abang dan kedua orang tuanya masih asyik bergelut dengan mimpinya. Salahkan saja dirinya yang sangat penasaran dengan namanya matahari terbit yang mempunyai istilah kerennya adalah sunrise.
Dalam hatinya merampalkan doa semoga ia tak dibawa makluk penunggu laut dan juga semoga abangnya tidak akan memarahinya karena dia sudah berani keluar tanpa sepengetahuannya.
Beberapa orang mulai memekik kagum saat semburat jingga muncul dan dalam hitungan detik matahari menampilkan sinarnya dengan indahnya, begitupun dengan Bintang yang memekik girang saat melihat pemandangan menakjubkan dari Tuhan untuk semestanya.
''WAAAHHH KEREN!, gue harus mengbadikan moment ini. Harus!'' pekik Bintang dengan mata berbinarnya.
Karena mengangumi satu tempat, Bintang tak menyadari bahwa sedari tadi ada orang yang mengikutinya kemanapun. Di rasa waktu yang tepat salah satu orang itu menghampiri Bintang lalu membekap mulut Bintang dengan sapu tangan yang sudah ia beri obat bius.
Bintang meronta mencoba melepaskan dirinya dari orang yang sedang membekapnya saat ini, namun sia-sia saja. Bahkan semua orang hanya perduli dengan satu titik. yaitu keindahan matahari terbit.
Tubuh Bintang melemas seiring dengan hilangnya kesadaranya, dan kedua orang itu langsung membawa Bintang ke tempat yang mungkin sudah direncanakan.
Sementara di penginapan tengah terjadi kericuhan karena salah satu keluarga mereka menghilang tanpa memberi kabar apapun.
Ya itu adalah Kelvin dan kedua orang tuanya yang tengah panik mencari Bintang.
Berawal dari Allana yang membuka matanya tapi tak menemukan Bintang dimanapun, dan akhirnya ia menggedor pintu penginapan di sebelahnya yang di ketahui adalah kamar suamidan juga putra sulungnya.
'' bagaimana ini pa kalau terjadi apa-apa sama Bintang gimana. Hiks Bintangkan baru pertama kali ke tempat ini hiks hiks'' histeris Allana yang sedang berada di pelukan Harris.
''tenanglah ma. Bintang pasti baik-baik saaja. Sekarang lebih baik kita cari Bintang'' Hariss berusaha memberi ketenangan kepada istrinya meskipun dirinya juga di liputi kekhawatiran. Bagaimana pun sekarang musuhnya ada di mana-mana, ia hanya takut mereka membalasnya dengan menyakiti putra-putranya, terutama Bintang.
'' GPS Bintang sekarang berada di pantai, kita harus segera kesana sebelum hal yang buruk terjadi sama Bintang'' Kelvin mengusap wajahnya kasar. Perasaannya tak tenang dan itu sudah pasti karena Bintang karena memang sedari tadi pikirannya hanya tertuju ke satu nama yaitu Bintang.
Mereka akhirnya keluar dari penginapan itu dengan tampilan yang masih kacau, bahkan mereka tak sempat mengganti piyama mereka masing-masing.
Tidak mereka hiraukan tatapan heran semua orang, yang menjadi prioritasnya sekarang adalah Bintang, bukan tatapan aneh dari mereka semua.
Sesampainya di pinggir pantai mereka mengedarkan padangannya keseluruh penjuru di pantai itu ''lebih baik kita berpencar saja mencarinya'' usul Kelvin yang langsung di setujui. Dan mereka langsung berpencar untuk mencari Bintang.
''lo dimana si dek, angkat kek. Jangan bikin khawatir terus gitu donk'' gerutu Kelvin yang masih mencoba menghubungi Kelvin namun sama sekali tak ada jawaban. Kelvin meliarkan tatapannya ke segala arah berharap ia bisa menemukannya namun nihil, ia tak bisa menemukan Bintang.
![](https://img.wattpad.com/cover/149110692-288-k810565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Bintang
RomanceBanyak orang yang bilang dimana ada orang merindukanmu dan memikirkanmu di situlah tempatmu untuk pulang. Dan pastinya itu adalah keluarga karna di manapun kamu berada,keluargamu akan selalu merindukanmu. Tapi tidak dengan ku. Dan ini lah aku "Binta...