Bintang

3.6K 274 8
                                    

Agha, Regha dan Zee kini nenyusuri koridor rumah sakit yang tak terlalu ramai saat ini. Bahkan jika mau mereka bisa berlarian namun di urungkan saat sadar ini rumah sakit bukan trotoar.

Tadi pagi Kelvin memberi tahu, bahwa Bintang sudah bangun dari tidurnya. Awalnya mereka ingin langsung ke rumah sakit, namun di tentang keras oleh Kevin yang notabene nya adalah orang disiplin.

Saat mereka ingin ke rumah sakit, zee tiba-tiba datang dengan cengiran anehnya. Dan memaksa ingin ikut, kendati mereka ingin menolak tapi Zee lebih dulu memasuki mobil Agha yang akan ia bawa ke rumah sakit.

Kini mereka sudah ada di depan pintu rawat Bintang, tiba-tiba Agha yang tadinya berjalan di depan mendadak berhenti dan berbalik menghadap cewek satu-satunya.

"lo yang masuk dulu!"

"lah kok gue, cwok macem banci lu" gerutu Zee ke Agha yang kini menatapnya dengan tajam, mau tak mau akhirnya Zee membuka pintu itu perlahan dan melonggokkan kepalanya kedalam.

Agha yang tak tahan dengan itu mendorong punggung Zee hingga anak itu nyelonong masuk dan terjatuh dengan tidak elite nya.

Allana yang saat itu sedang menyuapi bubur Bintang terlonjak kaget sementara yang membuat kegaduhan sama-sama memasang cengirannya.

"aduhhh sakit dengkul aying" ringis Zee sebelum di bantu berdiri oleh Regha.

"makanya kalau mau masuk itu salam dulu jangan asal nylonong masuk aja, sukurin kan kena karma" Zee melotot mendengar ceramah gratis dari Regha

"hehehe tante.. Apa kabar" Regha langsung berbasa-basi dengan Allana saat melihat Zee yang akan melontarkan protesnya.

"baik kok. Kalian pasti mau jengukin Bintang ya? Oh ya lutut kamu masih sakit?" tanya Allana sambil memperhatikan Zee yang masih meringis. Pasti sakit, Agha kalau sudah jail tidak tanggung-tanggung.

Sementara Agha dan Regha mengerjapkan matanya beberapa kali. Seakan tak percaya dengan tutur lembut wanita yang menjadi ibu dari sahabatnya itu.

Selama mereka kenal Bintang tidak sekalipun mereka melihat tatapan dan tutur lembut dari wanita itu, yang ada hanyalah lontaran kasar dan tatapannya yang tajam.

"eh udah gak papa kok tan, maaf tadi lancang langsung masuk aja" Zee menundukkan wajahnya karena malu dan pipinya saja sudah memerah.

"yang benar? Kalau begitu tante boleh minta tolong kalian untuk jagain Bintang sebentar saja. Tante mau ke kantin sekalian cari makan buat kalian. Kalian pasti belum makan ".

"i...iya tante tenang saja..kita bakalan jagain Bintang kok" gugup Regha mendengar tutur lembut wanita itu membuatnya aneh.

Allana keluar setelah memastikan Bintang ada menjaganya, memang semenjak Kelvin mengizinkannya tinggal Alana tak pernah meninggalkan anak itu. Mereka selalu bergantian menjaganya jika salah satu dari mereka sedang ada keperluan.

"itu beneran mama lo tang, kok beda banget.." heran Agha.

Bintang mengernyitkan dahinya, bingung dengan ucapan Agha. Regha yang mengerti arah bicara Agha langsung menjitak kepala anak itu karena sudah berbicara sembarangan. Membuat anak itu mengaduh.

"memangnya mama kenapa?" bingung Bintang.

"hehe gak papa, mama lo cantik" elak Regha dengan cengiran bodohnya.

"kalian tidak sedang berbohong kan? Apa jangan-jangan kalian nutupin sesuatu dari aku".

"lo ngomong apa sih tang, kita gak sedang sembunyiin apa-apa kok dari lo" Bintang diam saja dalam hatinya masih ada yang mengganjal di pikirannya.

Tentang BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang