Beberapa jam yang lalu...Mike yang matanya sedang terpejam langsung terbuka saat mendengar suara ketukan pintu. Merasa penasaran akan siapa yang berkunjung, Mike pun langsung beranjak untuk membukakan pintu.
"Loh, Naura? Kok kamu bisa di sini? Bukannya kamu di Bandung?" tanya Mike saat mengenali siapa perempuan yang berdiri di depan pintu.
"Nemanin papa yang ada kerja di sini. Aku tadi ke panti terus bunda bilang kamu lagi sakit, makanya aku ke sini. Nih, aku bawain bubur," ucap Naura. Mike pun tersenyum lalu mempersilahkan Naura masuk. Kini keduanya sudah duduk bersebelahan di ruang tamu.
"Nih, kamu makan buburnya. Kamu pasti belum makan kan?" Naura membuka tutup rantang yang dia bawa lalu menyodorkannya pada Mike.
"Tahu banget sih aku kangen sama bubur buatan kamu. Dulu kalau aku sakit, kamu pasti masakin ini." Mike pun menyendok bubuk tersebut. Naura hanya memandang Mike yang sedang makan. Mike terlihat masih lemas.
"Kok kamu bisa sakit sih?"
"Ga tahu. Stres menjalani hidup mungkin."
"Kok gitu sih? Masih panas?" Naura kemudian meletakkan tangannya pada dahi Mike. "Masih panas banget. Mau ke rumah sakit?"
"Ga usah. Aku minum obat aja, nanti pasti sembuh." Naura hanya mengangguk.
Tak terasa, bubur buatan Naura pun habis. "Makasih ya, buat buburnya."
"Buburnya aja?"
"Kamu juga kok. Makasih udah datang," ucap Mike sambil tersenyum. Mendengar itu, Naura langsung memeluk leher Mike dengan begitu erat. Mike pun membalas melingkarkan tangannya pada pinggang Naura.
"Aku kangen banget sama kamu Ric," ucap Naura.
"Aku juga. Apalagi sama panggilan sayang kamu." Naura memang memanggil Mike dengan panggilan Rico sejak kecil. Naura merupakan teman masa kecil Mike yang juga tinggal di panti dulu. Bisa dibilang, Naura itu first love-nya Mike.
Naura diadopsi satu tahun setelah Claudio tapi mereka masih sering bertemu. Saat memasuki SMA, Naura terpaksa pindah ke Bandung karena papa angkatnya yang dipindah tugaskan ke sana. Sejak saat itu, dia dan Mike tidak pernah bertemu lagi.
"Ish, panggilan sayang apaan sih!" gerutu Naura sambil melepas pelukan mereka.
"Aku betul kan? Rico itu panggilan sayang kamu buat aku kan?" Naura tidak menjawab dan hanya menutup mukanya yang sudah memerah. Tawa Mike pun pecah.
"Jangan ketawa dong!" Mike pun menghentikan tawanya, meski masih terdengar sisa-sia tawanya. "Kamu udah punya pacar?"
"Belum sih. Tapi-
Naura langsung memotong ucapan Mike. "Bagus kalau gitu. Papa bilang, kayaknya dia bakal dipindahin lagi ke Jakarta. Kita bisa balik kayak dulu lagi. Kamu senang kan?"
Mata Mike membulat mendengarnya. "Serius?" Naura mengangguk. "Aku senang banget!" Saking senangnya, Mike bahkan melupakan kalimatnya yang terpotong tadi. Kalimat yang mungkin saja membuat semuanya berubah, kalimat yang menyatakan kalau hati Mike sudah diisi oleh perempuan lain.
Siang itu, keduanya menghabiskan waktu bersama. Mike merasa jauh lebih baik setelah kedatangan Naura. Sudah lama sekali Mike tidak merasakan perasaan seperti ini. Perasaan ini bahkan melebihi perasaan senang saat bersama Carra. Semuanya pasti seperti itu kan? Dimana-mana, sahabat selalu lebih berharga dibanding orang yang kita sayang kan?
Bukan bermaksud membeda-bedakan, hanya saja Naura dan Carra adalah dua pribadi yang benar-benar berbeda. Keduanya sangat bertolak belakang. Keduanya baik tapi Naura itu orangnya ramah, lembut, dan murah senyum. Berbeda dengan Carra yang dingin, datar dan tidak ada lembutnya sama sekali. Seperti itulah kira-kira isi pikiran Mike saat bertemu Naura hari ini. Mike tidak salah kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza✔
Teen FictionVenganza Bahasa Spanyol yang berarti 'balas dendam'. Cerita ini menceritakan tentang bagaimana dendam bisa menghancurkan sebuah hubungan yang terjalin dengan baik. ---------------------------------------------------- Carissa Geneysia Immanuel, cewe...