Happy reading and enjoy:)
----------------------------------------------------------Tak terasa beberapa minggu berlalu, hubungan Mike dan Carra masih begitu saja, tidak ada perkembangan.
"Woy Mike! Dipanggil dari tadi bukannya nyaut malah melamun," ucap Ronald sambil menepuk bahu Mike.
"Lo manggil? Sorry gue ga dengar," balas Mike.
Mereka berdua sekarang sedang berada di ruangan karyawan karena shift mereka sudah selesai.
"Gue perhatiin beberapa minggu ini lo sering melamun. Lagi ada masalah?" tanya Ronald sambil membereskan barang-barangnya.
"Ga ada kok," jawab Mike sambil tersenyum singkat.
"Ngeles lo. Oh iya, kok liat ga pernah bawa Carra lagi ke sini?" tanya Ronald membuat pergerakan Mike terhenti seketika. "Lo tentu masih ingat perjanjian kita kan? Udah lebih dari sebulan loh."
"Kenapa dibahas sih?" tanya Mike lemas. "Gue sama dia udah pacaran hampir satu bulan tapi kami lagi berantam."
"Serius? Yah, ga jadi ditraktir deh gue," ucap Ronald dengan ekspresi pura-pura sedih. "Tapi, lo ga bohong kan?"
"Gak lah! Ngapain coba."
"Kalian berantam karena apa? Terus kalau seandainya kalian udah pacaran hampir satu bulan, kenapa lo ga cerita?" tanya Ronald panjang lebar. "Gue kira lo bakal langsung pamer karena udah jadian sama Carra.
"Gue sama dia berantem udah beberapa minggu dan belum saling ngomong lagi," jawab Mike pelan.
"Beberapa minggu?" Mike mengangguk. "Kalian kan baru pacaran satu bulan."
Mike tertawa kecil," bahkan bisa dibilang kami menikmati status kami yang sudah berubah hanya dalam satu hari."
Ronald mengenyit tak mengerti. Melihat itu, Mike menceritakan kronologis kejadian yang sebenarnya. Mulai dari dia yang meninggalkan Carra pada kencan pertama mereka, membiarkan Carra menunggu dia tapi dia tidak datang dan kejadian lainnya.
"Gitu ceritanya. Sekarang gue harus gimana? Gue bingung banget," ucap Mike sambil mengerang frustasi.
"Lo udah coba jelasin sama dia?"
"Udah. Gue telepon ga diangkat, chat ga dibaca, gue datengin juga langsung menghindar."
"Emang kenapa sih lo lakuin itu semua sama dia? Lo ga cerita tentang alasan perbuatan lo tadi." Mike tidak menjawab pertanyaan itu. "Jangan bilang karena perempuan lain?"
Ekspresi Mike yang berubah membuat Ronald mengetahui jawabannya meski tidak dijawab.
"Kalo karena itu sih lo emang salah. Salah banget. Wajar Carra marah. Kalau gue jadi dia juga bakal marah, bukan cuma gue tapi semua orang."
Ucapan Ronald membuat Mike merasa tambah bersalah dan menyesal. Semua itu tak luput dari pandangan Ronald.
"Tapi gue juga harus dengar penjelasan dari lo. Gue harus dengar dari sudut pandang lo. Kita udah kenal lama dan gue yakin lo ga mungkin ga punya alasan ngelakuin hal kayak gini," ucap Ronald sambil tersenyum tulus menatap Mike.
Mike mendongak menatap Ronald. Dia tersenyum singkat lalu menceritakan yang selengkapnya. Dari Naura yang kembali lagi, siapa Naura dan alasan kenapa dia meninggalkan Carra.
"Naura itu sahabat gue dari kecil, dia yang selalu temanin gue selama ini sampai perpisahan itu. Gue ga mungkin ga peduli sama dia."
"Iya gue ngerti itu. Tapi lo salah. Dengan lo ngelakuin itu, lo berarti nyakitin hati Carra juga. Hati perempuan itu gampang terluka. Lo harus hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza✔
Ficção AdolescenteVenganza Bahasa Spanyol yang berarti 'balas dendam'. Cerita ini menceritakan tentang bagaimana dendam bisa menghancurkan sebuah hubungan yang terjalin dengan baik. ---------------------------------------------------- Carissa Geneysia Immanuel, cewe...